Ini Cara Jelaskan ke Anak Soal Kondisi Finansial Keluarga yang Surut
Karena tak selamanya kondisi keluarga akan terus berjaya, anak perlu tahu kondisi yang sebenarnya.
18 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak hal yang mungkin terjadi dalam sebuah keluarga. Ada kalanya keluarga mengalami saat bahagia, tetapi bisa saja tiba-tiba harus mengatasi masa-masa sulit, misalnya yang berkaitan dengan kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan bisa terjadi karena banyak alasan berbeda. Seperti orangtua yang mendadak kehilangan pekerjaan, anggota keluarga sakit dan menghabiskan banyak biaya, perpisahan atau perceraian, atau sebab-sebab lain yang tidak terduga sebelumnya. Apapun yang menjadi penyebabnya, kondisi finansial keluarga yang tiba-tiba surut akan menciptakan banyak tekanan dalam keluarga dan tentunya juga akan berdampak pada perkembangan psikologis anak.
Situasi ini akan semakin sulit saat anak juga merasakan stres akibat kesulitan yang dialami orangtuanya. Sayangnya, seringkali ia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi jika kemudian kondisi ini dibarengi dengan situasi tak nyaman saat anak sering melihat kedua orangtua bertengkar.
Editors' Pick
Anak Mengerti Kondisi Berbeda yang Terjadi di Rumah
Dilansir dari tgn.anu.edu.au, anak-anak yang berada dalam keluarga yang mengalami tekanan ekonomi seringkali menampakkan rasa cemas berlebihan, kelelahan karena gangguan tidur, kesulitan mengendalikan emosi, kurang percaya diri dan menarik diri dari lingkungan pergaulan. Kondisi-kondisi ini akan membuat ia akan merasa kesulitan berkonsentrasi di sekolah atau bahkan tidak mau berangkat ke sekolah karena mengkhawatirkan keadaan orangtuanya.
Yang tidak disadari orangtua, dengan dalih tak ingin anak terlibat dalam masalah 'orang dewasa', seringkali orangtua menutup-nutupi fakta yang ada. Padahal, perilaku orangtua itu dapat terbaca oleh anak, meski mereka mungkin tidak memahami penyebabnya.
Izinkan Anak Mengetahui Kondisi yang Sebenarnya
Ma, seberapapun kesulitan-kesulitan yang dihadapi orangtua, usahakan untuk tetap mengizinkan anak bertanya tentang apa yang sedang terjadi. Sebisa mungkin berikan jawaban yang jujur atas pertanyaannya, tentu saja dengan bahasa yang mudah dipahami anak .
Selain itu yang tak kalah penting adalah menunjukkan kepada anak bahwa orangtuanya dapat mengendalikan tekanan akibat permasalahan yang terjadi dengan cara-cara positif. Jangan sampai terbawa emosi sehingga menyebabkan munculnya perilaku seperti marah-marah atau berteriak sepanjang waktu atau bahkan mabuk minuman beralkohol di depan anak.