Bagi anak yang sedang berjuang mengelola berat badannya, tak dipungkiri melihat angka timbangan terasa menyeramkan. Tetapi sebetulnya orangtua dapat membantu anak mengalihkan fokus dari angka berat badan mereka. Sebagai gantinya, mendorong kebiasaan makan yang lebih baik.
Orangtua sebaiknya berhati-hati dalam bereaksi terhadap pilihan gaya hidup anak yang berpotensi tidak sehat. Laporan AAP menyebutkan, perilaku pengasuhan tertentu dapat secara langsung berdampak terhadap obesitas dan gangguan makan pada anak dan remaja.
Berikut ini Popmama.com merangkum daftar perilaku orangtua yang dapat mempengaruhi cara anak memandang tubuhnya, dilansir dari Cleveland Clinic:
1. Memaksa anak diet
Freepik/rawpixel.com
Diet adalah salah satu cara untuk mengontrol berat badan berlebih. Tetapi sama seperti hal lain di dunia ini, diet tidak bisa dipaksakan. Apalagi menerapkan diet ekstrem pada anak.
Apabila anak merasa tertekan karena paksaan diet orangtua, bukan tidak mungkin anak justru akan mengalami gangguan makan dan obesitas karena merasa makanan yang dibatasi dan ingin membalas dendam.
Editors' Pick
2. Membicarakan tentang berat badan
Freepik/v.ivash
Saat ini anak mama memang sedang berjuang mengelola berat badannya agar lebih ideal. Percayalah, anak mama sebenarnya sudah mengetahui 'masalah' yang dihadapinya. Pembicaraan tentang berat badan secara terus-menerus oleh anggota keluarga justru dapat menekan anak. Apalagi jika anggota keluarga yang lain mengomentari dan membandingkan anak dengan orang lain yang dietnya sukses.
Alih-alih memotivasi anak, justru membuat anak semakin membenci dirinya. Anak pun berisiko mengalami gangguan makan karena hal ini.
3. Menggoda tentang berat badan
Freepik/Rawpixel-com
Bagi sebagian orang, anak dengan berat badan berlebih (atau kurang) adalah sasaran empuk bahan becandaan. Mereka beranggapan, "Itu 'kan hanya becandaan, tidak perlu dimasukkan hati." Tetapi apabila becandaan itu terus-menerus dilontarkan sekalipun anak sudah meminta untuk menghentikannya, godaan ini bisa menimbulkan dampak serius.
Perilaku menggoda anak tentang berat badannya ini juga bisa membuat anak melakukan cara diet yang tidak sehat.
4. Ketidakpuasan melihat dirinya sendiri
Freepik/dashu83
Ketika orangtua secara terbuka tidak puas dengan penampilan tubuh mereka sendiri dan tubuh sang Anak, hal ini berdampak pada mental anak. Anak bisa merasa rendah diri karena tidak berharga apabila tubuhnya masih saja 'seperti dlulu'. Bagi anak yang sensitif, hal ini dapat memengarui bagaimana ia melihat dirinya sampai ia dewasa.
5. Membicarakan tentang diet yang sedang dijalani pada anak
Freepik/Pixel-shot.com
Seringkali orangtua tidak menyadari perilaku-perilaku kecil yang direkam anak dalam ingatan bawah sadarnya. Seperti contohnya ketika orangtua melakukan diet dan kerapkali membicarakannya di hadapan anak-anak.
Banyak kasus menyebutkan anak yang lebih besar melakukan diet diam-diam karena ingin mencapai tujuan yang sedang dicapai orangtuanya. Mereka mencoba melakukannya sendiri tanpa memahami dampaknya.
Sebagai orangtua, penting untuk berfokus pada gaya hidup yang sehat, alih-alih memperhatikan penurunan angka timbangan semata. Seluruh keluarga wajib makan makanan bergizi dalam porsi yang sehat, bahkan anggota keluarga yang berat badannya ideal sekalipun.
Selain itu, penting mendorong anak mencintai dirinya sendiri. Mencintai diri sendiri bukan berarti menerima kondisi tubuh mentah-mentah dan terus memelihara kebiasaan buruk. Melainkan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat sebagai bentuk self love yang sehat.
Semoga informasi ini dapat menginspirasi orangtua dalam mengubah kebiasaan yang dapat mempengaruhi anak memandang tubuhnya.