Anak Laki-laki Telat Puber, Seperti Apa Tandanya?
Kondisi ini dialami 5 persen anak laki-laki di seluruh dunia
2 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika memasuki masa puber, anak laki-laki mengalami tumbuh-kembang yang begitu pesat. Selain tampak dari tinggi badan yang semakin bertambah, di masa pubernya anak laki-laki mulai mengalami perkembangan dalam hal reproduksinya.
Namun, pada kasus tertentu anak laki-laki mengalami telat puber. Hal ini dialami sekitar 5 persen anak laki-laki di seluruh dunia. Orangtua perlu mengetahui seperti apa tanda-tandanya dan apa yang perlu dilakukan jika hal ini terjadi.
Berikut ini Popmama.com merangkum tanda anak laki-laki telat puber, dilansir dari Healthy Children:
1. Kapan seorang anak laki-laki dianggap telat puber?
Rentangan usia masa puber anak laki-laki dimulai dari usia 9-14 tahun. Ketika anak laki-laki belum mengalami pembesaran pada testisnya, diikuti dengan pertumbuhan penis dan rambut kemaluan di usia 14 tahun, maka anak laki-laki dianggap telat puber.
Pubertas terjadi ketika hipofisis memproduksi lebih banyak dua hormon, yaitu hormon luteinizing (disebut LH) dan hormon perangsang folikel (disebut FSH), yang menyebabkan testis tumbuh dan menghasilkan hormon testosteron pria.
Percepatan pertumbuhan biasanya dimulai sekitar satu tahun setelah alat kelamin anak laki-laki mulai membesar, yaitu umumnya pada usia 15 tahun.
Editors' Pick
2. Penyebab anak laki-laki telat puber
Ada beberapa penyebab anak laki-laki telat puber. Apabila riwayat keluarga anak pernah ada yang juga mengalami telat puber, kemungkinan ia juga akan mengalaminya. Baik itu dari ayah maupun ibunya.
Penyebab lain anak laki-laki telat puber adalah penyakit kronis yang diderita, seperti penyakit radang usus atau cystic fibrosis. Hal ini menyebabkan hormon seks dan pertumbuhan anak turut mengalami gangguan.
Anak yang mengalami kekurangan hormon pubertas LH dan FSH, atau disebut dengan isolated gonadotropin deficiency (IGD), cenderung telat puber. Ini biasanya merupakan kondisi yang ada sejak lahir. Anak laki-laki dengan IGD lahir dengan penis yang lebih kecil dari seharusnya.
3. Tanda dan gejala anak laki-laki telat puber
Tanda dan gejala anak laki-laki telat puber paling mudah diketahui dari penis dan testis yang tidak membesar di usia 14 tahun.
Seringkali testis baru saja mulai tumbuh, tetapi penis masih kecil. Biasanya tanda-tanda pubertas lainnya akan muncul dari 6-12 bulan ke depan.
Kebanyakan anak laki-laki yang telat puber tubuhnya lebih pendek ketimbangan teman sebayanya. Namun, jika anak mengalami percepatan pertumbuhan yang tertunda, bukan tidak mungkin mereka akan mengejar pertumbuhannya pada saat berusia 18 tahun dan memiliki tinggi badan dalam kisaran normal sebagai orang dewasa.
4. Bagaimana cara mendiagnosis anak laki-laki yang telat puber?
Pemeriksaan fisik terkadang sudah cukup untuk mengetahui apakah anak laki-laki mengalami telat puber. Tetapi sebagian dokter akan berusaha memastikannya lewat tes untuk mengetahui apakah adanya masalah pada testis.
Tes yang umum dilakukan adalah tes hormon testosteron, LH, dan FSH. Tes ini dilakukan di pagi hari, di mana kadar hormon sedang tinggi-tingginya.
Tingkat testosteron dewasa bervariasi dari 250-800 ng/dL, dan kebanyakan anak laki-laki dengan pubertas tertunda memiliki kadar testosteron kurang dari 40.
Sinar-X tangan dan pergelangan tangan mungkin perlu dilakukan untuk menentukan usia tulang. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu memprediksi tinggi badan orang dewasa, dan biasanya setidaknya 2 tahun di belakang usia kronologis, untuk mengetahui seberapa banyak waktu yang tersisa untuk pertumbuhan.
5. Perawatan dan pengobatan anak laki-laki telat puber
Untuk kasus anak laki-laki telat puber karena faktor keturunan, biasanya tidak ada pengobatan khusus yang dilakukan dan hanya perlu menunggu. Tetapi dokter mungkin akan melakukan percepatan dengan terapi hormon dalam bentuk suntikan dengan dosis yang berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan anak.
Apabila masalahnya adalah IGD atau kerusakan pada testis, suntikan testosteron masih merupakan pengobatan pilihan. Tetapi dosisnya perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu dan perlu dilanjutkan hingga usia dewasa.
Konsultasikan ke dokter jika orangtua mendapati tanda-tanda anak laki-laki telat puber seperti di atas. Perawatan yang tepat dapat membantu anak meningkatkan kualitas hidupnya.
Baca juga:
- Kelainan Satu Testis pada Anak, Apa Dampaknya Bagi Masa Depan Anak?
- Benturan pada Testis, Apakah Bisa Ganggu Kesuburan?
- 5 Tips agar Anak Remaja Menjalani Pubertas Lebih Mudah dan Nyama