Tanda Anak Perempuan Telat Puber, Orangtua Harus Jeli
Apabila anak tidak mengalami perubahan fisik ini di usia 13 tahun, segera konsultasikan ke dokter
19 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masa puber adalah masa yang menandai seorang anak beranjak menuju dewasa. Selain perkembangan mentalnya, perubahan yang menonjol di masa puber adalah perubahan fisik. Hal ini terjadi karena hormon pertumbuhan dan seksual anak yang sedang aktif di masa ini.
Namun pada beberapa kasus, anak perempuan mengalami telat puber yang dapat mempengaruhi tumbuh-kembangnya.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi penting seputar tanda anak perempuan telat puber, dilansir dari Medline Plus:
1. Kapan seorang anak perempuan dianggap telat puber?
Pada umumnya, anak perempuan masa puber dimulai sejak umur 8-14 tahun. Anak perempuan dianggap mengalami telat puber ketika buah dadanya belum tumbuh di usia 12-13 tahun, atau belum mendapat menstruasi hingga ia berusia 16 tahun.
Editors' Pick
2. Penyebab anak perempuan telat puber
Ada beberapa penyebab mengapa anak perempuan telat puber. Sebagian anak perempuan memang mengalami ketelatan di awal, tetapi kemudian ia mengalami pertumbuhan yang pesat secara agresif. Hal ini biasa disebut dengan late bloomer.
Penyebab lain anak perempuan telat puber adalah tubuh yang terlalu kurus. Ketika tubuh anak terlalu kurus, karena olahraga berlebihan, mengalami masalah makan, atau kekurangan gizi, maka pertumbuhannya akan terhambat.
Telat puber juga dapat disebabkan karena ovarium yang memproduksi hormon terlalu sedikit atau tidak sama sekali. Kondisi ini disebut dengan hipogonadisme.
Beberapa penyakit dan terapi pengobatan dapat berkontribusi terhadap ketelatan puber anak, antara lain penyakit hati dan ginjal, penyakit autoimun, kemoterapi, diabetes melitus, atau hipotiroidisme.
3. Tanda anak perempuan telat puber
Berikut ini beberapa tanda anak perempuan telat puber, antara lain:
- Buah dada yang belum tumbuh di usia 12-13 tahun
- Rambut kemaluan yang belum tumbuh
- Belum mendapatkan menstruasi pertama hingga usia 16 tahun
- Tinggi badan cenderung pendek dan laju pertumbuhannya lambat
- Rahimnya tidak berkembang
- Usia tulangnya kurang daripada usia sebenarnya
4. Tes yang perlu dilakukan
Dokter akan melakukan serangkaian tes dan wawancara untuk mengetahui apa penyebab anak telat puber. Apakah hal serupa pernah terjadi di dalam keluarga atau ada penyebab lain yang melatarbelakanginya, seperti kebiasaan makan, kebiasaan berolahraga, serta riwayat kesehatan.
Apabila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk:
- Tes darah untuk memeriksa kadar hormon pertumbuhan, hormon seks, dan hormon tiroid
- Respon LH terhadap tes darah HnRH
- Analisis kromosom
- MRI kepala untuk mengetahui jika ada tumor
- Ultrasonografi
5. Perawatan dan pengobatan
Perawatan dan pengobatan tergantung pada apa penyebab pubertas pada anak perempuan tertunda.
Jika ada riwayat keluarga yang juga pernah mengalami telat puber, seringkali tidak diperlukan pengobatan khusus. Pada waktunya, pubertas akan dimulai dengan sendirinya.
Pada anak perempuan dengan lemak tubuh yang terlalu sedikit, penambahan berat badan dapat membantu memicu datangnya puber.
Jika puber tertunda disebabkan oleh penyakit atau kelainan makan, mengobati penyebabnya dapat membantu puber anak berkembang secara normal.
Jika dikarenakan hormon pertumbuhan, terapi hormon dapat membantu memulai puber. Dokter akan memberikan estrogen (hormon seks) dengan dosis yang sangat rendah. Kemudian dokter akan memantau perubahan pertumbuhan dan menambah dosisnya. setiap 6 hingga 12 bulan. Untuk memicu menstruasi, dokter akan menambahkan progesteron.
Konsultasikan ke dokter jika orangtua mendapati tanda-tanda anak perempuan telat puber seperti di atas. Perawatan yang tepat dan pengobatan sesegera mungkin dapat membantu anak meningkatkan kualitas hidupnya.
Baca juga:
- Growth Spurts pada Anak Perempuan, Seperti Apa Tandanya?
- 5 Fakta Puber pada Anak Perempuan, Dimulai dari Umur 10 Tahun!
- 9 Cara Mengatasi Kram Menstruasi pada Remaja Perempuan