Tekanan Darah Tinggi pada Remaja: Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Bukan hanya dominasi lansia, anak remaja pun bisa menderita tekanan darah tinggi
13 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit kronis yang banyak diderita orangtua. Namun, itu adalah anggapan di zaman dulu bahwa tekanan darah tinggi adalah penyakit orangtua.
Kini penderita tekanan darah tinggi bukan hanya didominasi orang di atas usia 40 tahun, tetapi juga anak muda, bahkan juga remaja.
Lalu, seperti apa tanda remaja yang menderita tekanan darah tinggi dan bagaimana penanganan yang tepat? Berikut ini Popmama.com merangkum informasinya, dilansir dari Very Well Health:
1. Mengenal tentang tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi,adalah kondisi di mana jantung dan pembuluh darah (arteri) secara konsisten bekerja lebih keras daripada biasanya untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Khususnya ketika jantung memompa darah melalui sistem sirkulasi tubuh dan atau ketika arteri menahan aliran tubuh.
Kini banyak remaja yang mengalami tekanan darah tinggi ketimbang generasi sebelumnya karena berbagai faktor. Terutama gaya hidup sedentari (kurang aktif bergerak) dan obesitas.
Editors' Pick
2. Penyebab tekanan darah tinggi pada remaja
Tekanan darah tinggi yang dialami remaja dulunya dipercaya disebabkan karena adanya gangguan bawaan pada hati dan jantung. Namun, penelitian menunjukkan adanya perubahan penyebab tekanan darah tinggi pada remaja, yang kini penyebabnya hampir mirip dengan yang dialami orang dewasa.
Kebanyakan penyebab tekanan darah tinggi remaja adalah hipertensi primer, yang bukan merupakan dampak dari masalah kesehatan lain. Walau hingga kini penyebab hipertensi primer belum dipastikan, tetapi para peneliti menduga adanya keterkaitan antara faktor gaya hidup yang buruk, seperti obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.
Perubahan hormon dan percepatan pertumbuhan dapat menyebabkan lonjakan sementara kadar kolesterol dan tekanan darah, yang dapat diperparah jika anak kurang olahraga dan tinggi lemak.
3. Klasifikasi tekanan darah tinggi remaja
Sejak tahun 2017, American Heart Association merekomendasikan penggunaan definisi hipertensi dewasa untuk remaja berusia 13 tahun ke atas:
- Normal = <120 sistolik dan <80 diastolik
- Peningkatan = 120-129 sistolik dan diastolik < 80
- Hipertensi stadium 1 = 130-139 sistolik atau 80-89 diastolik
- Hipertensi tahap 2 = sistolik 140 atau lebih tinggi atau 90 atau diastolik lebih tinggi
Yang perlu diingat, tekanan darah remaja harus disikapi dalam konteksnya. Mungkin secara pedoman tekanan darah anak tampak tinggi, tetapi mungkin hal ini sangat normal ketika disesuaikan dengan tinggi, usia, dan jenis kelamin remaja.
Definisi internasional hipertensi untuk anak-anak dan remaja cukup bervariasi, dan seringkali didasarkan pada demografi lokal.
4. Pengobatan tekanan darah tinggi pada remaja
Pada remaja yang menderita tekanan darah tinggi, biasanya dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup terlebih dahulu sebelum memberikan obat-obatan sebagai langkah penanganan dini.
Namun, remaja dengan hipertensi level 2 harus minum obat antihipertensi jika tekanan darah tetap tinggi selama dua kali pembacaan berbeda yang dilakukan dalam waktu seminggu.
5. Pencegahan tekanan darah tinggi pada remaja
Remaja dengan hipertensi cenderung menderita lebih banyak masalah kardiovaskular di masa depan. Oleh karena itu penting melakukan pencegahan sejak dini untuk menurunkan tekanan darah dan mempertahankan kesehatan jangka panjang.
Penting mengajarkan anak tentang gaya hidup sehat, seperti:
- Makan makanan yang sehat
- Menjaga berat badan agar senantiasa berada dalam indeks massa tubuh ideal
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari rokok dan minum minuman beralkohol
Itulah beberapa hal seputar tekanan darah tinggi pada remaja yang penting diketahui orangtua. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Memicu Penyakit, Ini 5 Perilaku Pola Makan yang Salah pada Anak Remaja
- 5 Gejala Penyakit Leukimia pada Anak, Jangan Disepelekan
- 7 Kondisi Kehamilan yang Diturunkan Secara Genetik