After School Restrains Collapse, Saat Anak Terlalu Lelah Sekolah
Ungkapan "Ma, aku capek banget" tak bisa disepelekan begitu saja lho, Ma
24 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyaknya aktivitas di sekolah dan beban pelajaran seringkali membuat anak merasakan lelah yang luar biasa sepulang sekolah. Tak jarang saat mengalami kondisi ini anak seringkali menampakkan perilaku yang kurang menyenangkan seperti berteriak, menjerit, atau kadang menangis tanpa alasan yang jelas. Fenomena inilah yang kemudian disebut oleh Andrew Loewen Nair dengan istilah after-school restrains collapse.
Berbeda dengan perilakunya yang seringkali tampak baik-baik di sekolah, pada umumnya anak-anak yang mengalami fenomena after-school restrains collapse akan melepaskan emosi terpendam yang dirasakannya sepanjang hari di kala ia pulang sekolah.
Sebenarnya perilaku anak ini tak hanya terkait dengan kelelahan fisik yang dapat diselesaikan dengan tidur siang, tetapi juga sebagai bentuk dari pelampiasan dari kelelahan secara mental dan emosional yang sangat umum terjadi pada anak di bawah usia 12 tahun.
Anak yang mengalami after school restrains collapse seringkali akan bertindak kekanakan dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tak pantas dilakukan di usianya lagi. Misalnya saja merengek, murung, sangat emosional, bahkan menghindari komunikasi dengan siapapun.
Familiar dengan kondisi ini? Jangan dibiarkan berlarut-larut, Ma. Popmama.com punya tipsnya untuk Mama.
1. Menanggapi keluhan kelelahan anak dengan positif
Sering terjadi, kemarahan anak semakin menjadi-jadi tatkala keluhannya terhadap apa yang dirasakannya, dianggap sebelah mata oleh orangtua. Bahkan, sebagian orangtua justru memarahi anak karena dianggap terlalu banyak mengeluh dan manja.
Ada baiknya Mama selalu berpikiran positif saat menghadapi anak yang sedang mengalami kelelahan sepulang sekolah. Tak perlu bertindak berlebihan saat ia dalam situasi hati yang tak menentu. Cukup berikan pelukan besar sepulangnya dari sekolah dan katakan bahwa Mama mencintainya. Hal ini akan meringankan sedikit beban hatinya dan membuatnya merasa tenang.
Editors' Pick
2. Beri waktu untuk menyendiri
Ada kalanya anak butuh ruang dan waktu untuk berefleksi serta memproses apa yang telah dialaminya seharian. Pada dasarnya, anak yang sedang mengalami after school restrains collapse seringkali merasa tidak siap untuk berbicara dengan siapapun, termasuk Mama. Memberi ia ruang untuk merefleksikan kejadian hari itu akan membantunya menyesuaikan kembali suasana hati dan emosinya. Tenang saja, nantinya saat suasana hati dan energinya pulih, ia akan kembali seperti sediakala.