3 Vaksin yang Perlu Diberikan untuk Anak yang Memasuki Usia Remaja
Pemberian vaksin di usia muda ini dapat mencegahnya dari risiko penyakit saat dewasa kelak
3 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang yang beranggapan, memberikan 5 vaksin dasar saat bayi saja sudah cukup. Memang, kebanyakan orang akhirnya melalaikan vaksin di usia remaja hingga dewasa karena merasa tubuh telah kebal terhadap penyakit. Apakah benar demikian?
Meski sudah memasuki usia remaja, tak lantas membuat anak-anak terbebas dari penyakit dan infeksi yang dapat menyerang tubuhnya. Bagaimana pun juga, seiring dengan bertambahnya usia, perlindungan vaksin yang diperoleh di masa bayi perlahan akan menurun. Itulah sebabnya anak dan remaja perlu mendapatkan imunisasi ulang atau penguat untuk membuat tubuhnya tetap kuat dan terhindar dari penyakit.
Tak hanya itu, ada vaksin-vaksin baru yang memang belum pernah diberikan sebelumnya, tetapi penting diberikan saat menginjak usia remaja. Dilansir dari idai.or.id, berikut tiga jenis vaksin yang perlu diberikan pada anak dan remaja.
Editors' Pick
1. Vaksin TDAP
Vaksin TDAP merupakan vaksin lanjutan dari DPT yang direkomendasikan diberikan pada remaja mulai umur 10 tahun. Vaksin ini diberikan periodik setiap 10 tahun sekali. Vaksin TDAP bermanfaat untuk mencegah penyakit tetanus yang dihasilkan oleh kuman tetanus, penyakit difteria yang menyumbat saluran napas dan pertussis atau batuk rejan yang dapat berakibat fatal bagi anak.
2. Vaksin flu
Influenza adalah infeksi virus yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit berat dan ringan. Penyakit yang ditandai dengan gejala demam, batuk dan pilek ini sebenarnya dapat sembuh dalam hitungan hari atau minggu. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi serius seperti radang sinus dan radang paru yang berujung pada timbulnya sesak napas.
Influenza dapat dicegah dengan pemberian vaksin saat anak berumur 6 bulan ke atas. Selanjutnya dapat diberikan rutin saat anak berusia di atas 9 tahun hingga usia dewasa.
3, Vaksin HPV
Pemberian vaksin HPV bukan hanya untuk perempuan dewasa saja lho. Pemberian vaksin ini direkomendasikan terutama pada remaja perempuan berusia di atas 10 tahun. Di Amerika, vaksin ini diberikan saat remaja berusia 11-12 tahun.
Vaksin HPV atau Human Papiloma Virus berperan untuk mencegah terjadinya kanker leher rahim, kanker vagina dan kanker bibir kemaluan yang dapat mengakibatkan kematian pada wanita. Pemberian vaksin HPV disarankan untuk dilakukan sebanyak tiga dosis, dengan rincian: suntikan kedua diberikan 1-2 bulan setelah suntikan pertama dan suntikan ketiga diberi setelah suntikan yang pertama.
Meski vaksin ini lazim diberikan pada perempuan, tetapi kini vaksin ini juga mulai disosialisasikan untuk laki-laki, mengingat HPV ternyata juga dapat menyerang laki-laki.
Selain ketiga vaksin di atas, vaksin-vaksin dasar juga direkomendasikan untuk diberikan pada remaja apabila ia belum pernah mendapatkan sebelumnya. Adapun imunisasi kejar yang dapat diterima anak antara lain vaksin hepatitis B, vaksin hepatitis A, vaksin MMR, dan vaksin demam tifoid.
Baca Juga:
- Selain Praktis, Ini Alasan Mama Sebaiknya Pilih Vaksin Pentabio
- MUI, Kemenkes dan IDAI Kompak Wajibkan Vaksinasi MR Pada Anak
- 5 Mitos Seputar Vaksin Influenza yang Perlu Mama Ketahui