Cara Menumbuhkan Rasa PercayaDiri pada Anak Melalui Seni
Sebagai orangtua sebaiknya mendukung apa yang baik untuk anak, ya Ma
23 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua sering menganggap seni hanya kesenangan yang cukup dijadikan hobi. Pelajaran eksak seperti matematika, ilmu pengetahuan alam dan bahasa lebih diutamakan di sekolah-sekolah padahal tidak semua anak memiliki kemampuan menonjol dipelajaran tersebut.
Tidak jarang anak merasa tertekan karena keinginan orangtua yang mengharuskan mereka unggul dalam mata pelajaran umum.
Pada usia 6-9 tahun anak cenderung ingin melakukan segala sesuatu dengan cara menyenangkan, hal ini yang membuat anak lebih menyukai pelajaran-pelajaran yang disampaikan secara menarik dan santai, salah satunya adalah pelajaran seni.
Pelajaran seni di sekolah biasanya seperti seni vokal suara, seni melukis, seni tari, tak jarang anak-anak juga diajarkan seni kerajinan tiga dimensi dari tanah liat.
Namun, pelajaran ini tentu didapatkan hanya sekali waktu saja, tidak banyak kurikulum yang memprioritaskan kesenian.
Sebenarnya, pelajaran seni memiliki dampak baik untuk mengasah kepekaan anak dibidang estetika sehingga mereka akan lebih memerhatikan lingkungan sekitar. Pelajaran seni bagi anak juga dinilai dapat mengurangi tekanan dan stres karena memiliki nilai terapeutik. Bukan hanya itu, mengajarkan seni pada anak juga bisa mengasah rasa percaya dirinya untuk bertemu dan bersosialisasi dengan orang lain.
Hal inilah yang dibuktikan oleh Komunitas Kelas Gambar Indonesia. Komunitas ini berhasil mengadakan pameran kedua karya lukis anak-anak dengan tema Warna Warni Jakarta sejak tanggal 15 Februari sampai 23 Februari 2020 di Plaza Indonesia.
Pameran ini menampilkan karya lukis yang menggambarkan sudut kota Jakarta dari mata anak-anak. Seluruh karya melalui kurasi tidak main-main, bahkan anak-anak dari komunitas ini telah melalui workshop selama 3 bulan tanpa pungutan biaya.
Anak-anak yang bergabung di komunitas ini mayoritas berbudaya Betawi dan berasal dari keluarga kurang sejahtera. Anak-anak ini pun bergabung dari 3 wilayah berbeda yaitu Kampung Melayu, Riveranger/Ciliwung, dan Bojong Indah.
Melalui pengenalan seni yang dilakukan sejak dini, anak-anak ini memiliki perkembangan emosi dan sosial yang cukup baik. Kegiatan seni juga memiliki kaitan dengan peningkatan kemampuan berpikir pada anak.
Selain dari beberapa nilai positif tadi, manfaat apa saja yang bisa didapatkan ketika mengajarkan seni lukis pada anak?
Berikut Popmama.com rangkum penjelasannya.
Editors' Pick
1. Mengasah rasa percaya diri pada anak
Mengajarkan seni pada anak akan membuat rasa percaya dirinya terasah dengan sendirinya. Rasa percaya diri ini juga bisa muncul ketika anak mendapatkan apresiasi dari orangtua.
Menurut Teddy Afif sebagai Founder dari Komunitas Kelas Gambar, mengajarkan anak tentu perlu kesabaran. "Kita tidak bisa memaksa anak untuk memiliki mood yang sama seperti kita, tapi kita yang harus mengikuti moodnya anak."
Membangun mood anak sendiri bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Hal ini bertujuan agar anak lebih rileks dan nyaman sehingga mereka bisa menerima informasi dengan lebih baik.
Teddy juga menjelaskan bahwa mendidik anak-anak terutama melalui karya seni diperlukan dukungan dan masukan positif sehingga anak-anak bisa menemukan rasa nyamannya sendiri dan menimbulkan rasa percaya diri.
"Kami menjelaskan bahwa suatu hari kalian akan memberi tahu banyak orang kalau kalian memiliki karya yang dipamerkan dan dilihat banyak orang. Kami juga mengatakan, mereka punya bakat, jika mereka mau, mereka bisa mendapatkannya." ujarnya.
Masukan positif ini merupakan bagian dari bentuk apresiasi sehingga dapat mengasah rasa kepercayaan diri anak dengan sendirinya.
"Kami memberitahu, kalau mereka mau melakukan dengan niat, kamu bisa apapun. Kalau bukan diri sendiri, siapa lagi?" lanjutnya.
2. Menyalurkan ekspresi positif
Seni memiliki perspektif dan sudut pandang yang luas, hal ini membuat pelajaran seni bagi anak akan terasa bebas sehingga anak bisa menuangkan imajinasi dan kreativitasnya dalam berbagai cara salah satunya seni lukis.
Menurut Teddy, orangtua perlu sabar dalam mendampingi anak dan membiarkannya mengekspresikan apa yang mereka rasakan.
"Kunci sebagai orangtua perlu sabar dan mendukung hal-hal yang ingin anak lakukan. Orangtua perlu mengerti tidak semua anak diciptakan untuk pintar dalam mata pelajaran eksak. Tidak semua anak diciptakan bisa mengikuti semua keinginan orangtua. Namun, ketika orangtua lebih rileks untuk membebaskan anak mereka berkarya maka anak akan tumbuh menjadi anak yang lebih baik dari yang mereka pikirkan." ujarnya.
Mengenalkan anak pada seni juga dapat berpengaruh positif pada perkembangan emosinya. Melalui media yang ia tuangkan, orangtua dapat melihat apa yang anak rasakan pada saat itu.
Misalnya, melalui seni melukis. Orangtua dapat melihat luapan emosi anak dengan warna-warna yang mereka pilih dalam lukisannya. Ketika anak memilih warna-warna cerah, kemungkinan suasana hati anak saat itu sedang senang. Sedangkan, ketika anak memilih warna yang gelap, bisa jadi suasana hati anak sedang sedih.