Mama Perlu Tahu, Ini Usia Perkembangan Emosi Anak
Perlu tahu, ini usia perkembangan emosi anak, dari kecil sampai remaja
21 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang sudah punya anak, Mama perlu tahu dulu nih perkembangan emosi anaknya biar nggak kaget. Perkembangan emosi anak di usia 1-5 tahun, tidak hanya tentang mengatur emosi yng dimiliknya, tapi lebih dari itu. Bisa dari cara dia menangis sampai marahnya.
Tentu ini akan berpengaruh pada perkembangannya, serta perilaku anak hingga ia dewasa nanti.
Itu sebabnya, Mama perlu kenali perkembangan emosi anak berdasarkan usianya.
Simak paparannya dari Psikolog Anak & Remaja Klinik Kancil, Dhisty Azlia Firnady, M.Psi., Psikolog, yang Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Anak berusia 0-12 bulan komunikasi emosi dengan menggunakan tubuh
Dalam paparan Dhisty Azlia, anak yang berusia 0-12 bulan atau yang baru lahir, komunikasi emosi yang digunakan adalah dengan menggunakan tubuh.
Komunikasi lewat tubuh ini bisa dari menangis, tersenyum, bergumam, menunjuk, sampai dengan gestur.
“Nangisnya pun juga beda-beda, ada yang nangis karena lapar dan popok basah,” ungkapnya dalam acara daring ‘Emotion Coaching: ParenTiips Memahami & Merespons Emosi Remaja dengan Tepat’, Kamis (19/1/2023).
2. Anak berusia 13-36 dan 3-4 tahun bulan punya emosi yang tantrum
Menghadapi anak yang tantrum mungkin membuat Mama pusing dan hilang kesabaran. Tapi, anak yang berusia 13-36 bulan memang punya emosi yang cenderung temper tantrum.
Selan itu, anak juga punya emosi komunikasi yang otonomi, serta simbolisasi melalui bahasa seperti bermain pura-pura.
“Nangis guling-guling, berteriak kencang, dan ini memang bahasa anak belum terbentuk untuk mengutarakan emosi yang jelas,” jelasnya.