Punya Adik Baru, Mama Harus Tahu Cemburunya Si Sulung
Si Kakak juga butuh perhatian yang besar lho, Ma
27 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama membaca perasaan si Sulung, ketika ia harus menghadapi kenyataan rasa sayang kedua orangtuanya berkurang karena si Adik telah lahir?
Mungkin terdengar berlebihan ya, tapi ya memang begitu. Dalam hubungan keluarga ini pasti ada saat dimana si Kakak merasakan cemburu karena perhatian Mama berkurang—mungkin karena Mama sedang disibukkan dengan hal-hal baru bersama bayi.
Ngambek, banyak permintaan, dan belum lagi hal-hal aneh yang dilakukan Si Sulung yang bikin Mama pusing kepala.
Rasa cemburu si Kakak jangan dianggap sepele lho, Ma.
Kehadiran bayi baru dalam rumah bisa menimbulkan rasa cemburu pada anak pertama meski Mama merasa sudah adil.
Ini akan jadi hal dan pelajaran baru untuk Mama, menyeimbangkan antara perhatian terhadap si Kecil, tanpa mengabaikan perasaan sedih kakak yang ingin dua kali lipat lebih dimanja.
Popmama.com membagikan tips untuk Mama, bagaimana meredakan emosi si Kakak. Tapi sebelum mengetahui tips-tips mendamaikan suasana hatinya, Mama perlu tahu, apa sih yang biasanya dipikirkan si Sulung ketika adiknya lahir dan mendapat perhatian lebih.
1. Si Kakak khawatir Mama tak sayang lagi
"Apakah Mama masih sayang aku?". Ini biasanya jadi pertanyaan paling mendasar yang hadir di lubuk hati si Kakak. Mama mungkin berpikir tentu saja rasa sayang untuk dirinya tak pernah berkurang. Tapi apakah dia merasa demikian?
Ia tentu ragu ketika Mama mudah marah, gampang lelah, dan selalu menyebut si Sulung sudah besar, dan harus sayang kepada adiknya.
Nah, menghadapi situasi demikian, ada baiknya Mama selalu menyempatkan diri mengambil waktu bicara dari hati ke hati dengan si Kakak.
Perlu diingat Ma, dalam situasi seberat apapun, jangan pernah lihatkan wajah lelah Mama, dan jangan bicara dengan nada keras jika situasi hatinya ingin dimanjakan.
Katakan kepada kakak, rasa sayang Mama itu sama antara sang Adik dan dirinya.
2. Si Kakak merindukan Mama
"aku kangen Mama.". Kalimat ini bisa saja mendadak muncul dari si Kakak, padahal Mama tepat bersamanya di sofa ketika sedang menonton televisi. Tapi, apakah Mama tahu, bisa saja ini terjadi. Dia melakukannya.
Kalimat dari anak ini pertanda bahwa dia merindukan Mama dengan segala perhatiannya. Mama yang selalu menemaninya bermain atau belajar, bahkan mendengarkan cerita tentang sekolahnya.
Si Kakak tentu ingin merasakan hal demikian, karena pada dasarnya dia tidak sadar pernah merasakan itu ketika kecil.
Dia merindukan perhatian penuh Mama. Dia merindukan Mama yang tidak pernah lelah menemaninya.
3. Si Kakak ingin punya waktu berdua dengan Mama
"Aku butuh beberapa waktu saja dengan Mama.". Ini harapan yang sangat mungkin hadir di hati si Sulung. Mungkin akan sulit saat Mama memiliki bayi baru untuk dirawat penuh.
Namun ini bisa saja disiasati.
Caranya, pastikan si Bayi telah disusui dengan baik, biarkan istirahat dan mintalah papa untuk menjaganya beberapa saat. Sehingga Mama dapat berinteraksi secara intim dengan si Kakak.
Cobalah masuk ke ruangan yang terpisah sehingga anak pertama Mama merasa memiliki Mama dengan kasih sayang seutuhnya.
Gunakan waktu ini untuk berhubungan kembali dengan anak sulung dengan bermain atau mengobrol. Lakukan apapun yang kalian berdua suka lakukan bersama.
Lakukan ini tiap hari jika memungkinkan.
Editors' Pick
4. Si Kakak bingung dengan perubahan emosi Mama
Bayi yang baru lahir memang membawa banyak emosi yang besar. Belum lagi saat si Sulung menjadi putus asa ketika merasa adiknya mendapat tempat spesial di keluarga.
Akan ada banyak emosi besar pada situasi ini.
Akan lebih bagus lagi jika Mama dan kakak duduk berdua dan membicarakan semuanya. Jaga emosi, karena si Sulung pun tengah mencari jati dirinya sebagai seorang kakak.
Rencanakan kembali rekreasi bersama-sama.
Pastikan kebersamaan antara Mama dan anak-anak tetap terjaga.
5. Si Kakak rindu dimaja dan dipuji
Beberapa bulan pertama menjadi momen paling penting bagi anak pertama dan bayi Mama. Pada masa-masa itu, mereka meletakkan pondasi hubungan masa depan mereka.
Mama harus pastikan hubungan emosi di antara keduanya menjadi kuat dan penuh kasih.
Pada masa-masa ini, pikirkan baik-baik kata-kata yang Mama gunakan dan bagaimana memperlakukan si Sulung.
Cobalah untuk menghindari situasi yang menyebabkan si Kakak membenci adiknya.
Pastikan semua obrolan kakak-beradik terfokus pada hal positif. Berilah banyak pujian dan nikmatilah saat-saat indah bersama mereka.
6.Si Kakak ingin bangga dengan sebutan "Kakak"
Jangan biarkan si Sulung merasa menjadi nomor dua karena adik yang selalu dalam gendongan Mama. Ketika payudara mama melekat di mulut bayi, biarkan tangan Mama tetap menggenggam erat kakak.
Biarkan itu dilakukan setiap hari, membagi perhatian secara adil.
Selain membuat hubungan kakak-adik harmonis, perasaan si Sulung pun akan tetap gembira dan dia bangga mengatakan kepada teman-teman sebayanya, saya berhasil menjadi kakak yang baik.
7. Si Kakak perlu waktu untuk bertransformasi menjadi seorang kakak
Ini dibutuhkan kesabaran seorang Mama menjadikan anak pertama benar-benar menjadi kakak yang baik dan sayang kepada adiknya.
Rasakan hari-demi hari ketika dia membiasakan diri dengan hal-hal baru bersama adiknya.
Ciptakan sebanyak mungkin kesempatan untuk membiarkan mereka saling ‘terikat’ satu sama lain. Pada hari-hari awal, ini bisa berarti skin-to-skin. Anak sulungmu akan suka memeluk adiknya.
Ini bisa sedikit menakutkan bagi Mama, terutama karena bayi kecil terlihat sangat ringkih. Namun pada intinya, beri mereka banyak kesempatan untuk berpelukan dan beraktivitas bersama.
8. Si Kakak bosan melihat kerepotan Mama
"Punya bayi itu enggak enak.". Jangan kaget kalau si Sulung tiba-tiba berkata begitu. Kalimat ini bisa saja terucap dari anak saat melihat Mama kerepotan saat adiknya susah makan, buang air kecil dan besar yang membuat kotor kasur.
Dalam situasi ini, ambil waktu berdua dengan Sang Kakak, katakan dari hati ke hati kepadanya tentang hal-hal baik memiliki seorang adik kecil.
9. Si Kakak ingin ikut bertanggung jawab menjaga adiknya
Ketika Mama merasa tertekan oleh ‘perjuangan’ sehari-hari, berikan kesempatan kepada si Sulung untuk membantumu.
Cobalah untuk menghadapkan situasi bahwa sebagai seorang kakak, dia punya tanggung jawab untuk ikut merawat adik.
Ajarkan kakak cara menenangkan bayi yang menangis. Apalagi saat dia membantu tanpa diminta dan ekspresi bangga di wajahnya saat dia memeluk bayi yang baru lahir. Ini akan terbayar ketika si Kecil memandang kakaknya penuh sayang.
Pastikan Mama telah melahirkan seorang kakak yang hebat!
Rasa cemburu kakak dengan adik barunya ini enggak akan lama kok, Ma. Asalkan Mama bisa membagi perhatian yang adil pada keduanya, berikan pengertian terus menerus, dan sesering mungkin hadirkan kesempatan interaksi kakak dengan adiknya.
Bukan hal mudah bagi si Sulung untuk menerima situasi baru ini, apalagi dia sudah lama menjadi the only one tercurahkannya perhatian dan kasih sayang mama dan papa.
Oh ya, jangan lupa meminta Papa untuk membantu Mama dalam hal ini ya, agar hubungan keluarga antara keduanya berjalan baik hingga kedepannya.
Betapa bahagia, jika melihat mereka rukun sampai tua.