Gawat! Anak yang Kena Anemia Bisa Mengalami Gangguan Otak!
Malnutrisi pada anak bisa mengakibatkan ekspektasi usia yang lebih pendek
16 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, ternyata anemia tidak hanya bisa menyerang orang dewasa, lho. Anak-anak, terutama saat usia sekolah juga sangat berisiko kekurangan zat besi sehingga mengalami anemia.
Menurut ahli gizi dan diet, Jansen Ongko, Msc, RD, saat ini masih banyak orangtua yang memberi makan anak hanya sebatas untuk kenyang, tanpa memperhatikan pemenuhan gizi yang seimbang. Salah satu akibat dari perilaku ini adalah anak berpotensi mengalami anemia.
Hal ini jelas berbahaya sebab saat kekurangan sel darah merah, tubuh akan kesulitan menyalurkan dan menyerap nutrisi sehingga pertumbuhan anak tidak optimal.
Dalam catatan Jansen, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 terdapat 26,4 persen anak usia 5-12 yang menderita anemia akibat kekurangan (defisiensi) zat besi.
Jadi penting nih buat Mama ketahui seluk beluk tentang anemia pada anak. Berikut ulasan mulai dari gejala hingga cara mengatasi anemia pada anak yang bisa Mama lakukan.
Gejala Anemia
Sama seperti penyakit lain, anemia juga punya gejala. Berikut gejalanya:
- Fase awal yang sulit untuk dideteksi karena anak tidak memiliki gejala yang terlihat.
- Fase lanjutan, di saat gejala anemia terlihat jelas, yaitu:
- Lemas, lelah, dan lesu,
- kulit dan kuku pucat,
- sesak napas,
- penurunan berat badan,
- selera makan berkurang,
- perilaku makan yang tidak biasa (PICA) seperti memakan benda bukan makanan.
Editors' Pick
Dampak Anemia
Malnutrisi pada anak menyebabkan pertumbuhannya tidak optimal dan organ tubuhnya tidak berkembang dengan baik. Anak gampang sakit bahkan ekspektasi usianya lebih pendek di masa mendatang.
Berikut dampak yang terperinci saat anak mengalami anemia:
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
- Menurunkan sistem kekebalan tubuh,
- gangguan pertumbuhan organ tubuh,
- gangguan perilaku.
- Gangguan perkembangan otak
- Simpul syaraf terganggu,
- penurunan konsentrasi,
- daya ingat rendah.