6 Cara Membesarkan Anak yang Sadar Sosial
Anak yang sadar sosial senantiasa peka dan mau membantu sesamanya
30 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini Mama mungkin sering mendengar istilah "sadar sosial" di berbagai macam media. Mengutip dari merriam-webster.com, kesadaran sosial atau social consciousness berarti kesadaran seseorang akan isu atau kondisi sosial penting yang terjadi.
Mereka yang memiliki kesadaran sosial tinggi cenderung memiliki sikap dan pemikiran yang luas mengenai keadaan sosial.
Orang-orang ini bukan hanya peka terhadap kondisi di sekitarnya, tetapi juga tergerak untuk memberikan bantuan atau solusi yang dibutuhkan guna menyelesaikan isu-isu sosial, entah itu kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya.
Nyatanya, bukan hanya orang dewasa yang dapat mengembangkan kesadaran sosial ini, anak-anak mama pun bisa lho.
Anak-anak dapat dikenalkan dan dibiasakan melakukan perbuatan yang mendukung berlangsungnya lingkungan sosial mereka. Namun tetap saja ini perlu dilakukan melalui bimbingan Mama dan Papa.
Yuk kembangkan anak menjadi pribadi yang sadar sosial! Berikut Popmama.com telah merangkum 6 cara untuk membesarkan anak yang sadar sosial.
1. Jelaskan anak mengenai kondisi sosial
Di waktu luang, coba bicarakan bersama anak mengenai kondisi sosial yang terjadi di sekitarnya. Hindari upaya melindungi anak dari peristiwa nyata yang tidak nyaman (misalnya kasus pembunuhan), melainkan yakinkan anak bahwa mereka tidak perlu takut untuk membahasnya.
Beri ruang dan bantu anak memahami mengenai isu yang terjadi, lengkap beserta pengaruh dan penyebab yang mungkin terjadi.
Mama juga dapat mengajak anak berbicara mengenai kondisi kemiskinan dan tunawisma. Berikan penjelasan mengapa mereka begitu, dan apa yang sebaiknya anak-anak lakukan dan tidak lakukan ketika berhadapan dengan mereka.
2. Bangun kebiasaan yang baik dari rumah
Semua hal yang baik dimulai dari rumah, Termasuk ketika mengembangkan anak menjadi pribadi yang sadar sosial.
Melansir dari parents.com, sebuah studi di Harvard menemukan bahwa anak-anak tiga kali lebih sering mengatakan orangtuanya akan lebih bangga ketika anak mendapat nilai yang bagus daripada ketika mereka dapat memperlakukan dan peduli pada teman-temannya.
Kebiasaan ini perlu dibangun pelan-pelan dari rumah. Mama dapat memulainya dengan memberikan anak dukungan untuk mengembangkan kemampuan sosialnya. Berikan anak-anak pujian juga dorongan untuk membantu dan menolong orang lain.
Melakukan kebaikan dengan sukacita akan menumbuhkan rasa kebersamaan. Ini dapat meningkatkan hormon serotonin yang membantu mengurangi gejala depresi. Efeknya bahagianya pun dapat menular ke orang lain.
Editors' Pick
3. Kenalkan anak pada keberagaman
Setiap orang tidak lahir dengan later belakang yang sama, dan kita perlu memahami ini. Latar belakang social, ekonomi, dan geografi dapat memperngaruhi sikap serta karakter seseorang. Inilah yang membentuk keberagaman.
Mama perlu mendidik anak untuk terbuka terhadap keberagaman. Jelaskan bahwa setiap budaya, kepercayaan, suku, dan lainnya memiliki kedudukan yang sama. Tidak ada yang lebih hebat atau lebih rendah.
Perbedaannya hanya terdapat pada cara mereka menjalankan hidup, bertindak, dan nilai-nilai yang dipegang. Dari sana anak-anak juga dapat belajar memahami dan menerima adanya keberagaman.
4. Bantu anak mengenali keluarga dan dirinya terlebih dahulu
Mengutip dari creativechild.com, sebelum anak-anak mulai memahami dan berkenalan dengan situasi social, mereka perlu mengetahui diri mereka dan keluarga terlebih dahulu.
Identitas diri anak merupakan hal yang membuat mereka merasa menjadi diri sendiri. Di sanalah anak-anak dapat menemukan apa yang mereka sukai, dan bagaimana cara mereka berkontribusi terhadap dunia melalui keunikan yang mereka miliki.
Tidak kalah penting dari identitas diri, anak-anak juga perlu memahami keluarga mereka, khususnya membangun relasi yang baik dengan kedua orangtua. Melalui kedekatan ini, anak-anak dapat menjadikan orangtua yang sadar sosial sebagai role model mereka.
Tidak hanya itu, dari keluarga yang hangat, anak-anak juga dapat belajar untuk menerima dan menunjukkan kasih pada orang lain, meskipun ia berbeda.
5. Biasakan anak untuk berani berbicara
Keberanian memang merupakan hal yang krusial dan penting bagi anak-anak. Mereka perlu mengembangkan hal ini bukan saja demi kepentingan sendiri tetapi juga untuk orang lain.
Biasakan anak berani berbicara untuk membela haknya sendiri dan hak orang lain. Ketika melihat ketidakadilan atau intimidasi terjadi pada teman-temannya, pinta si Kecil untuk kuat dan berani mengatakan hal itu salah tanpa menghakimi.
Anak-anak tidak perlu marah atau berteriak. Bukan itu poinnya. Tetapi biasakan mereka untuk tidak menutup mata pada kebenaran, dan berusaha membelanya.
Contohnya ketika anak-anak mengetahui ada temannya yang dibully, Mama dapat mendorong anak untuk membantu anak itu.
6. Bangun kebiasaan baik
Hal-hal yang baik tidak akan berkembang jika tidak dibiasakan. Itulah mengapa si Kecil sebaiknya terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan baik sebagai seorang pribadi yang sadar sosial.
Bantu anak dan beri mereka kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan yang baik. Seperti halnya belajar matematika, kesadaran sosial juga perlu dilatih.
Anak-anak dapat melatih kesadaran sosial dengan cara yang sederhana, seperti berbagi uang kepada tunawisma di jalan, mau berbagi mainan dengan temannya, mau berbagi makanan dengan keluarga, dan lainnya.
Itulah 6 cara membesarkan anak yang sadar sosial. Bimbing dan dukung anak menjadi seseorang yang dapat memahami kondisi sosial dan senantiasa mau melakukan perubahan yang positif.
Baca juga:
- 9 Tips Mencegah Anak Mengalami Cyberbullying di Media Sosial
- 7 Keterampilan Sosial Penting yang Harus Diajarkan pada Anak 6 Tahun
- Inilah Faktor Keberhasilan Perkembangan Psikososial pada Anak Sekolah