Perlu Mama ketahui pertama-tama, visioner merupakan seseorang yang memiliki mimpi dan tujuan jelas dalam hidupnya. Menjadi seorang visioner tidak pernah terlalu dini bagi si Kecil. Justru dengan begitu, ia menjadi mampu melihat dan mengolah tindakannya agar impiannya kelak dapat tercapai.
Menjadikan anakmu seorang visioner tidaklah sesulit yang kamu bayangkan, Kunci sebenarnya terletak pada tugas yang Mama berikan padanya. Tugas tersebut haruslah yang sesuai kemampuannya. Bukan seuatu yang membuatnya lelah karena diulang-ulang dan memberatkannya. Mama dapat memulainya dari tahapan-tahapan kecil.
Berikut ini, Popmama.com akan membahas cara menumbuhkan sifat seorang visioner dalam diri si Kecil. Ini disampaikan dari narasumber, yaitu Psikolog bernama Saskhya Aulia Prima, M.Psi, yang merupakan Co Founder dari Rumah Konsultasi Tiga Generasi. Tetap simak artikel ini ya.
1. Membiasakan anak memiliki tujuannya sejak dini
Pixabay/Alexas_Fotos
Ternyata bukan orang dewasa saja yang perlu memiliki tujuan, si Kecil sejak dini juga perlu lho. Menurut Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi menumbuhkan aspek ini pada diri anak mama dapat dimulai dari melibatkannya melalui hal-hal yang memiliki pembuatan rencana di dalamnya.
Mama dapat bertanya pada anakmu mengenai makan apa yang hari ini dia inginkan. Libatkan dia mulai dari bahan-bahan, proses, hingga hasil akhirnya. Mama juga dapat melakukannya melalui permainan-permainan yang mempunyai tujuan akhir atau goals.
Membiasakan si Kecil memiliki tujuan sebenarnya tidak sulit. Mama hanya perlu menyesuaikanya dengan usia anak mama dan rutin melakukannya.
Editors' Pick
2. Melatih anak agar disiplin
Freepik
Sebenarnya, melatih anak untuk menjadi disiplin dapat dilakukan sejak ia kecil. Dan itu dapat mulai diajarkan kepadanya melalui hal yang sederhana. Seperti membiarkannya merapikan keperluan sekolahnya sendiri atau membiasakan dia punya rutinitas yang jelas setiap harinya.
Mama juga dapat melibatkan si Kecil untuk membantu pekerjaan rumah juga sehari-hari, seperti; menyapu, mencuci piring. Mama dapat membuatnya lebih semangat dan menyenangkan dengan membuatnya menjadi semacam kompetisi
3, Memberi anak ruang untuk mengatasi rasa bosannya secara mandiri
parenting.firstcry.com
Di momen-momen ini, anak mama pastinya akan merasa bosan dengan rutinitasnya di rumah yang terbatas. Di sinilah peran Mama dibutuhkan untuk membantunya agar dapat mengatasi rasa bosannya dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Mama tidak boleh terus-menerus membantu anak mam untuk mengatasi rasa bosannya. BIarkan ia sendiri berpikir untuk mencari cara mengatasi rasa bosan itu.
Mama dapat melakukannya dengan memberi waktu khusus untuk anak bermain sendiri. Mulai dari waktu yang sedikit hingga benar-benar melepasnya, apalagi jika ia berusia di atas 5 tahun. Mama juga dapat memberikan ruang main yang aman. Dimana Mama masih dapat memantaunya.
Dan yang terakhir ialah tidak terlalu banyak mengkritiknya. Terkadang anak mama bermain dengan cara yang tidak kita sukai dan Mama mulai mengkritik. Biarkan ia bermain dengan caranya sendiri dan melatih kepercayaan dirinya melalui hal itu.
4. Melatih empati anak
allassignmenthelp.co.uk
Kemampuan empati pada diri si kecil perlu diasah oleh Mama. Mengapa begitu? Karena meskipun rasa inisiatif dan motivasinya tinggi, ia tetap perlu berhubungan dengan orang lain. Dan hubungan dengan orang lain akan menciptakan rasa bermakna dalam dirinya sehingga dapat membuatnya semakin bahagia.
Cara paling ideal mengembangkan aspek satu ini dapat dilakukan dengan banyak berinteraksi dengan orang lain. Namun melihat kondisi saat ini, rasanya kurang memungkinkan.\
Ada cara lain yang dapat Mama lakukan bersama anak mama, yaitu melalui permainan roleplay atau bermain peran. Biarkan anak mengambil peran sosial seperti jadi dokter, ibu, guru, dan lainnya. Bangun juga kemampuan komunikasinya dengan membangun situasi sosial yang ada.
Untuk anak yang lebih besar, Mama dapat melakukannya dengan cara seperti baksos virtual. Biarkan si Kecil membuat sesuatu untuk dijual dan hasil penjualannya dapat disumbangkan.
5. Melatih anak untuk lebih bersyukur
Freepik/jcomp
Dan poin terakhir yang tidak kalah penting dari poin lainnya ialah melatih anak untuk bersyukur dan berpikir positif. Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi juga menyatakan bahwa berpikir positif pada anakmu harus selalu dilatih dan diulang rutin setiap harinya.
Mama dapat mencoba melontarkan pertanyaan tentang hal-hal apa yang ia sukai di hari tersebut sebelum ia tidur. Itu dapat melatihkan untuk bersyukur terhadap hal yang sederhana. Sebab rasa syukur itu tidak perlu muncul dari hal-hal yang bernilai tinggi.
Mama juga dapat memancingnya dengan menyebutkan hal-hal yang ia senang dari setiap anggota keluarga. Apa yang hari ini Mama lakukan yang membuatnya senang? Atau apa yang Papa lakukan yang membuatnya senang?