Awas! Jumping Challenge, Permainan Baru yang Berbahaya Bagi Anak Mama
#JumpingChallenge, tantangan baru di media sosial ternyata berbahaya, apa bahayanya yah?
9 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama pernah mendengar tentang istilah #JumpingChallenge? Mungkin cukup asing yah.
Istilah ini merupakan salah satu permainan tantangan/challenge baru yang viral di sebuah aplikasi dan media sosial. Perlu Mama ketahui kalau ternyata tantangan ini berbahaya buat anak Mama, Kenapa ya?
Untuk menjawab rasa penasaran Mama, Popmama.com akan membahas tentang #JumpingChallenge.
Apa Itu #JumpingChallenge?
#JumpingChallenge merupakan salah satu tantangan yang sedang hangat di media sosial. Tantangan ini dilakukan oleh tiga orang anak dengan posisi berbaris ke samping sejajar. Ketiganya seolah akan melompat bersama, namun tanpa sepengetahuan orang yang berada di posisi tengah anak.
Ia akan melihat kedua teman di sisi kanan dan kirinya melompat lalu ia bingung dan ikut melompat, Ketika itu, kedua anak di sebelah kanan dan kirinya akan menendang kakinya dan ia akan jatuh terlentang.
Tantangan tersebut tidak sepenuhnya aman, melainkan dapat dikatakan berbahaya. Apalagi dengan kondisi jatuh yang akan dialami anak pada posisi tengah. Itu sangat sangat berbahaya buat anak Mama.
Editors' Pick
Apa Saja Bahaya dari #JumpingChallenge?
Seperti yang kita ketahui sebelumnya kalau #JumpingChallenge ternyata berbahaya. Namun apa bahayanya? Bahaya challange ini ternyata ditemukan ketika ia terjatuh akibat mengikuti ini. Kondisi ini juga bertambah parah dengan ketinggian yang cukup tinggi saat anak tersebut terjatuh. Itu jelas akan mengakibatkan benturan yang hebat di anggota tubuhnya.
Berikut contoh kasus seputar tantangan berbahaya yang satu ini. Dikutip dari parentology.com, dikatakan bahwa ada seorang anak yang mengikuti tantangan ini mengalami cidera di kepalanya. Itu terjadi saat teman di samping kiri dan kanan menendangnya, dan ia terjatuh hingga kepalanya membentur beton di sekolahnya.
Pada kasus lainnya, seorang anak terjatuh dan mengalami gegar otak. Sehingga membuatnya harus mengalami prosedur perawatan di rumah sakit. Bahkan pada kasus lain, kecelakaan jatuh akibat challenge ini menyebabkan korban kehilangan kesadarannya.
Jatuh secara disengaja seperti itu dapat menimbulkan luka fisik seperti patah tulang, memar, bengkak, atau seperti yang terjadi pada kasus sebelumnya. Bahkan lebih berbahayanya, kondisi jatuh di bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan kematian. #JumpingChallenge ini sudah sangat berbahaya bagi anak Mama.
Adakah Cara Untuk Mengurangi Dampak Bahayanya ?
Akibat terjatuh di #JumpingChallenge bukan hanya berbahaya, hal tersebut dapat menimbulkan luka fisik, patah tulang, hingga cacat. Menanggapi itu, ada beberapa cara mengurangi bahaya ketika si Anak terjatuh.
Cara mengatasi bahaya jatuh yang pertama ialah dengan membiarkan Anak berolahraga secara rutin. Hal tersebut dapat melatih kekuatan lututnya, agar ketika ia terjatuh, lutut masih dapat menumpu dan menahan tubuh. Sehingga tidak menyebabkan luka yang berbahaya.
Cara lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan memantau aktivitas dan kegiatan anak mama. Perhatikan bagaimana ia bermain. Jangan biarkan dia melakukan permainan yang berbahaya dan dapat merugikannya, terutama permainan #JumpingChallenge ini.
Berbicara secara langsung dengan anak Mama ialah hal terbaik untuk mengatasi masalah ini. Mama dapat mensosialisasikan permainan ini dan bahaya yang terdapat dibalik tantangan itu.
Cara Mengingat Anak Mama Agar Tidak Melakukan Challenge Berbahaya
Terkadang anak mama sulit untuk dinasehati. Mereka lebih sering membandel dan melalaikan apa yang terlah diperintahkan sebelumnya. Mungkin Mama pernah memberitahukan soal bahaya terkait challenge ini, namun si Anak tetap mencobanya karena penasaran.
Untuk itu, dibutuhkan cara pendekatan yang baik agar anak mau mendengarkan dan mempertimbangkan bahaya yang mungkin terjadi dari #JumpingChallenge ini. Ini ide caranya:
- Bicarakan masalah ini dengan jelas dan rinci tanpa harus bertele-tele. Si Anak terkadang bosan bila Mama terus melarang hal yang sama berulang-ulang dengan perintah yang kurang begitu jelas. Maka beri tahu ia perlahan, jelaskan kenapa itu berbahaya sehingga ia menangkap maksud Mama dan akan menghindari permainan yang berbahaya seperti halnya #JumpingChallenge.
- Cara lainnya yang dapat Mama lakukan dengan menghindari pemakaian kata “jangan” atau kata larangan. Anak pada cenderung akan tidak mengindahkan apa yang Mama larang, melainkan sengaja melakukan larangan tersebut.
- Gunakanlah kata-kata yang bersifat positif bagi si Anak. Itu akan membantunya untuk lebih mendengarkan nasihat orangtua dan juga belajar untuk menghargai orang lain.
- Akhir kata, permainan bersifat fisik memang bagus untuk melatih motorik si Anak sejak dini. Namun tidak semuanya baik. Salah satu contohnya ialah #JumpingChallenge ini. Jauh dari kata baik, tantangan ini malah dapat membahayakannya.
- Maka perhatian Mama diperlukan untuk menanggapi masalah ini. Perhatikanlah permainan dan lingkungannya. Beritahu guru atau orangtua murid lainnya bahaya memainkan permainan ini. Bahayanya tidak lucu nih, Ma!
Demikian cara mencegah si Anak dari bahaya mainan yang tidak bermanfaat ini. Hati-hati ya Ma.