6 Pendidikan Seks untuk Anak yang Penting Diketahui Sejak Dini
Mama dan Papa sebaiknya tidak lupa memberikan pendidikan seks pada anakmu.
28 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbicara mengenai pendidikan seks, tidak sedikit lho orangtua yang menganggap ini sebagai salah satu hal yang tabu. Namun sebenarnya pendidikan seks ini termasuk salah satu pendidikan penting yang tidak boleh terlewatkan.
Mengingat ketika beranjak remaja, anak-anakmu akan mengalami banyak hal terkait perekmbangan seksualitasnya, seperti pubertas dan ketertarikan pada lawan jenis. Itulah beberapa alasan mengapa pendidikan seks ini sebaiknya tidak anak lewatkan sebelum mereka memasuki usia remaja.
Sebenarnya pendidikan seks anak dapat kamu lakukan bahkan ketika mereka berusia 2 tahun. Papa atau Mama dapat mulai mengenalkan istilah alat kelamin mereka beserta batasan-batasan dalam menyentuhnya.
Pendidikan seks yang lebih serius lagi perlu anak-anak peroleh ketika mereka beranjak remaja dan memasuki tahap pubertas. Jangan sampai anakmu memperoleh pengetahuan seputar seks dari teman ataupun internet yang tidak tentu kebenarannya.
Sebelum mulai memberikan pendidikan seks, mungkin orangtua memiliki banyak pertanyaan dan masihlah binggung. Bagaimana memulainya? Apa saja yang perlu disampaikan?
Tidak perlu binggung kok, Popmama.com akan membantumu memberikan panduan hal-hal apa saja yang perlu kamu sampaikan ketika memberikan anak pendidikan seks.
Simak dengan baik ya Mama dan Papa, inilah pendidikan seks untuk anak yang penting untuk diajarkan sejak dini!
1. Persiapkan mereka untuk menghadapi pubertas
Pubertas bukanlah hal yang dapat si Anak hadapi dengan mudah. Melalui masa pubertas, anak mama akan mengalami salah satu perubahan terbesar dalam hidup mereka, mulai dari fisik, emosi, bahkan pemikiran mereka.
Ketika anak mencapai usia 8-10 tahun, orangtua perlu memulai diskusi mengenai pubertas, khususnya berhubungan dengan perubahan yang anak alami, juga kebersihan dan perawatan diri.
Pertama-tama mulai beritahukan, perubahan tubuh yang akan terjadi pada anakmu, seperti menstruasi pada anak perempuan, juga ejakulasi dan mimpi basah pada anak laki-laki. Termasuk juga munculnya ciri sekunder pada tubuh anak. Ini juga termasuk emosi yang tidak stabil akibat kerja hormon yang amat signifikan di masa pubertas.
Mama dan Papa dapat mengajak anak berbicara santai mengenai masalah pubertas ini. Luangkan waktu dan diskusikan dengan mereka bagaimana tubuh berubah seiring bertambahnya usia.
Kamu juga sebenarnya dapat mendiskusikannya dengan bantuan buku pengetahuan yang baik, sehingga anak-anak lebih tahu lagi hal-hal mendalam mengenai perubahan tubuh mereka. Seperti misalnya perbedaan pubertas yang dialami anak laki-laki dan anak perempuan, juga perbedaan hormon tetosteron dan esterogen.
2. Kekerasan seksual yang mengancam
Ketika memberikan pendidikan seks pada anak-anakmu, Mama dan Papa perlu menyelipkan pembicaraan mengenai kekerasan seksual.
Mengutip dari todaysparent.com, penting bagi anak untuk mengetahui kenyataan adanya kekerasan seksual guna menjaga mereka atau membantu teman-temannya yang mengalami hal tersebut.
Mama dan Papa dapat membicarakan hal ini dengan anak mulai dari dasar, seperti tidak membiarkan orang lain menyentuh anak tanpa ijin, atau juga pentingnya anak untuk menjaga keamanan tubuhnya sendiri.
Karena ini merupakan salah satu topik yang cukup sensitif, tidak heran jika anak akan merasa tidak nyaman bahkan marah. Jika itu terjadi, kamu dapat menunggu ketika anak lebih dewasa untuk kembali membicarakan hal ini.
Editors' Pick
3. Penggunaan intenet dan media sosial seputar seksualitas
Penggunaan internet dan media sosial sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Terkadang ini merupakan sebuah hal yang positif, namun sewaktu-waktu ini juga dapat memberikan dampak negatif.
Ada banyak pengaruh negatif internet bagi pendidikan seksual anak ketika mereka tidak menggunakannya dengan baik. Mengatasi ini, orangtua perlu mendisusikan keamaan selama anak menjelajahi dunia digital.
Beritahu mereka tentang beberapa hal terkait internet safety, seperti tidak berbicara atau membagikan foto pada orang asing di internet. Termasuk memberitahukan anak-anak apa yang perlu mereka lakukan ketika menemukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Orangtua sebenarnya belum perlu menjelaskan mengenai pornografi pada anak di usia tersebut, namun tetap dipersiapkan jika anak menemui hal tersebut secara tidak sengaja. Mama dan Papa secara sederhana dapat mengatakan bahwa situs web tersebut hanyalah untuk orang dewasa yang melakukan hal-hal dewasa.
4. Jelaskan mengenai fungsi organ reproduksi secara sederhana
Semakin bertambahnya usia, anak-anak perlu semakin mengenal setiap anggota tubuhnya dengan baik, termasuk fungsi organ reproduksi yang mereka miliki.
Sebenarnya ini bukanlah sesuatu hal yang tabu, melainkan salah satu hal penting yang perlu anak-anak dapatkan dalam pendidikan seks mereka. Orangtua perlu menjelaskan fungsi organ reproduksi anak secara sederhana menggunakan bahasa yang ringan dan lugas.
Berikan jawaban yang jelas, seperti contoh, laki-laki memiliki sperma, perempuan memiliki sel telur. Sperma yang bertemu sel telur akan menjadi bayi yang tumbuh di perut perempuan dan dilahirkan melalui vagina.
Semakin anak bertambah usia, nantinya Papa dan Mama dapat menjelaskan hal tersebut lebih lengkap lagi.
5. Jelaskan mengenai hubungan seks
Anak-anak perlu dipersiapkan dengan baik ketika memasuki masa remaja. Sebab ada kemungkinan pada usia itu, anak-anak akan mulai tertarik dengan lawan jenis dan menjalin hubungan pacaran.
Ada baiknya bagi orangtua untuk menjelaskan secara sederhana mengenai hubungan seks. Ini termasuk mendiskusikan dengan anak hubungan seks yang sehat dan yang perlu mereka hindari ketika dewasa nanti.
Berbicara mengenai hubungan seks sangatlah luas, ini bisa mencakup cara mencegah kehamilan, penyakit menular seksual (PMS), juga pentingnya menjaga kesehatan alat seksual mereka.
Karena ini merupakan topik yang penting, Mama dan Papa dapat membicarakannya bersama anak dalam kondisi yang baik. Luangkan waktu secara khusus untuk membahasnya bersama anakmu.
6. Sediakan waktu dan berikan mereka dukungan
Satu hal terkahir yang tidak kalah penting ialah memberikan anak-anak dukungan dan waktu terkait pendidikan seksual mereka.
Tanpa disarai, ini sebenarnya merupakan kesempatan terakhir bagi orangtua untuk berbicara mengenai hal tersebut dan anak-anak masih dengarkanmu, Sebab ketika memasuki usia remaja nanti, anak-anak akan lebih mengandalkan teman-temannya untuk bertanya dan meminta jawaban.
Papa dan Mama perlu memberikan informasi seputar pendidikan seks dengan detail. Kalian juga dapat mencari informasi baru jika tidak menemukan jawabannya. Bagikan juga pandanganmu, khususnya ketika berbicara mengenai percintaan, hubungan pacaran, dan kontrasepsi.
Orangtua dapat memulai pembicaraan ini dengan berbagai cara yang kreatif, seperti melalui buku, berbicara ketika berada di mobil, juga cara penyampaian unik lainnya. Biarkan mereka juga mengungkapkan pemikirannya dari sudut pandang mereka.
Pendidikan seksual baik yang anak-anak terima sejak dini membuat anak-anak lebih terbuka dan mengenal dirinya lebih dalam lagi. Termasuk mempersiapkan mereka saat berhadapan dengan perubahan yang akan mereka alami di masa remaja. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Cegah HIV, Ini 5 Cara Mengajarkan Pendidikan Seks ke Anak Remaja
- 4 Tahap Pendidikan Seks untuk Anak, Lakukan Pendekatan ke Anak Yuk
- Pendidikan Seks untuk Anak yang Disarankan UNICEF dan WHO