Meski sering dikaitkan sebagai salah satu kegiatan hiburan anak, bermain game tidak selamanya aman dan cocok bagi anak-anak. Ada jenis-jenis game tertentu yang sengaja dibuat untuk para remaja dan dewasa. Tentu jenis game seperti itu tidak cocok dimainkan oleh anak mama.
Sayangnya, akses dunia game yang mudah dan ketidaktahuan anak serta orang tua terhadap game-game dewasa membuat anak mudah mendapatkan bahkan memainkannya. Apalagi tidak sedikit game dewasa yang dibuat menggunakan grafik yang lucu seperti game anak-anak.
Contohnya seperti salah satu game simulasi kehidupan siswi SMA terkenal bernama Sakura Simulator yang ternyata menampilkan berbagai adegan tidak pantas bagi anak-anak di dalamnya.
1. Game Sakura Simulator yang meresahkan orang tua
techzbin.com
Pada sebuah postingan Instagram dari akun @banjarbarupost, terdapat sebuah video yang menampilkan keluh kesah Mama terhadap game Sakura Simulator.
Ia menghimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya yang bermain game Sakura Simulator karena di dalamnya memiliki banyak adegan vulgar. Ini juga didukung dari caption @banjarbarupost dalam postingannya yang berbunyi, "Bila anak bermain game, harus diawasi orang tua ya 😊🙏."
Banyak netizen di kolom komentar yang menyuarakan pentingnya orang tua mengetahui rating usia atau batasan usia game tersebut. Apalagi beberapa tempat yang menyediakan layanan mengunduh game sudah pasti mencantumkan batasan usia dari game terkat.
Seperti yang diungkapkan oleh pengguna bernama @near.aditya, "Nah kan di playstore ada tertulis batas usia dan kenapa ank sudah di bolehin download melalui hp sekalipun melalui playstore?"
Dan @ka.mila_mager yang berkomentar, "Padahal rating usia game ada loh😢."
Editors' Pick
2. Apa sih game sakura simulator itu?
bluestacks.com
Sedikit informasi, Sakura Simulator sendiri merupakan game simulasi anak sekolah. Dimana pemain akan berperan sebagai siswa/siswi SMA dan menikmati kehidupan sekolah seperti pada umumnya.
Pemain dapat mengendalikan dan memainkan 4 karakter yang berbeda, mengikuti pelajaran di kelas, membangun persahabatan, mendandani karakternya, menjelajah kota, dan banyak lagi.
Meski memiliki tema dan grafis yang bersahabat dengan anak-anak, game keluaran Garusoft ini ternyata memiliki banyak hal absurd lainnya yang tidak cocok dengan anak.
3. Rating usia Sakura Simulator
play.google.com
Di Playstore sendiri, game Sakura Simulator mendapatkan rating 18+ pada Google Playstore untuk alasan adegan kekerasan yang ditampilkan di dalamnya.
Sedangkan pada App Store, game Sakura Simulator mendapatkan rate 12+ untuk kekerasan fantasy yang intens, elemen horor, kata-kata kasar, kekerasan semi realistis, dan humor yang kasar.
Dari kedua rating tersebut makaka sudah dapat dipastikan jika game Sakura Simulator tidak cocok dimainkan oleh anak-anak.
4. Pentingnya memahami rating game yang anak mainkan
familius.com
Melihat kasus Sakura Simulator di atas, ada baiknya jika orang tua ikut belajar memahami dan kritis terhadap rating usia dari suatu game.
Rating usia sendiri dibuat untuk membantu orang tua dan pengasuh menentukan game mana yang cocok untuk anak-anak mereka. Rating memberikan usia batasan yang memperbolehkan anak memainkan game tertentu. Termasuk untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak sesuai dengan usia mereka selama bermain.
Adanya batasan rating usia juga memberikan kebebasan bagi pembuat game untuk mengeksplor tema-tema yang lebih gelap untuk target pasar dewasa.
5. Jenis-jenis rating game yang perlu mama pahami
internetmatters.org
Dari kasus game Sakura Simulator di atas, kita belajar akan pentingnya peranan dan pengetahuan orang tua terhadap jenis game yang anak mainkan. Termasuk mengetahui rating usia game tersebut agar menjaga anak tetap aman.
Orang tua dihimbau untuk lebih teliti terhadap batasan usia game yang anak-anak mainkan. Sebenarnya informasi tersebut dapat Mama temukan dengan mudah pada halaman web resmi game ataupun pada toko tempat anak mengunduh game, seperti pada Google Playstore, App Store, ataupun Steam.
Ada beberapa rating game yang umumnya digunakan untuk menggambarkan rating usia dari sebuah game, yaitu adalah sistem ESRB yang digunakan di Amerika, Mexico, dan Canada. Lalu ada sistem PEGI yang digunakan di Eropa.
Untuk sistem ESRB berikut ini pembagiannya.
EC (Early Childhood) = Cocok untuk anak usia 3 tahun dan lebih tua. Tidak memiliki konten yang berbahaya.
E (Everyone) = Cocok untuk semua kalangan usia. Game tidak memliki suara atau gambar yang menakutkan bagi anak-anak.
E 10+ = Cocok untuk semua orang yang berusia 10 tahun ke atas karena memiliki bentuk kekerasan dan beberapa adegan yang menakutkan bagi anak kecil.
T (Teen) = Cocok untuk mereka yang berusia 13 tahun ke atas. Game ini umumnya menampilkan adegan kekerasan dengan grafik yang realistis.
M (Mature) = Cocok untuk mereka yang berusia 17 tahun ke atas. Game dengan label ini membawakan tema-tema yang lebih gelap, bahasa kasar, penggunaan obat terlarang, dan kekerasan yang lebih realistis.
AO (Adult Only) = Cocok untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas karena menampilkan adegan kekerasan yang ekstrim, adegan seksual, dan glamorisasi penggunaan obat terlarang.
Untuk sistem PEGI berikut ini pembagiannya.
PEGI 3 = Cocok untuk semua kalangan. Game dengan label ini tidak memiliki suara atau gambar yang menakutkan. Dan tidak menggunakan bahasa kasar.
PEGI 7 = Cocok untuk mereka yang berusia 7 tahun ke atas karena memiliki bentuk kekerasan ringan yang ditampilkan dan beberapa adegan dapat menakutkan bagi anak-anak.
PEGI 12 = Cocok untuk mereka yang berusia 12 tahun ke atas. Game ini menampilkan adegan kekerasan yang lebih realistis.
PEGI 16 = Cocok untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas. Label rating ini digunakan untuk game dengan adegan kekerasan yang lebih realistis dan kemungknan terjadi di dunia nyata. Termasuk penggunaan kata kasar dan obat-obatan terlarang.
PEGI 18 = Cocok untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas karena mengandung kekerasan yang ekstrim, adegan seksual, dan glamorisasi obat terlarang.
Dari kasus bahaya Sakura Simulator yang tidak ramah bagi anak, orang tua belajar untuk lebih berhati-hati dalam memilih hiburan mereka. Pastikan anak-anak mendapatkan media hiburan yang sesuai dengan usianya ya!