5 Hal Ini Menyebabkan Anak Takut untuk Terbuka pada Orangtuanya
Anak mama takut untuk bersikap terbuka dihadapanmu? 5 hal inilah yang mungkin menjadi penyebabnya.
11 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hubungan keluarga, sikap keterbukaan merupakan salah satu sikap positif yang penting. Setiap anggota keluarga perlu membangun komunikasi yang transparan agar antar anggota keluarga dapat membantu memberikan kontrol, masukan dan saran yang positif.
Dalam hubungan anak dengan orangtuanya juga tidaklah berbeda.
Apalagi anak belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang banyak. Ia sangatlah membutuhkan masukan dan saran orangtua. Inilah mengapa sikap terbuka dalam diri anak menjadi penting.
Namun, mungkin saja ada satu atau dua aspek yang membuat anak menjadi sangat tertutup ketika berhadapan dengan orangtua.
Popmama.com akan membahas 5 penyebab anak takut untuk terbuka pada orangtuanya. Penting bagi Mama mengetahui dan menghindari hal-hal ini.
Terlebih lagi selama beberapa bulan terakhir, anak selalu berada di rumah karena pandemi. Akan sulit menemukan teman bercerita dan berbagi kalau bukan pada orangtuanya sendiri.
1. Orangtua seringkali marah dan tidak memberi respons pengertian
Sebenarnya anak sangat membutuhkan bantuan melalui komunikasi yang baik dengan kedua orangtuanya. Namun terkadang sikap orangtua sendiri yang menjadi penghalang bagi anak.
Sikap terbukan anak sebenarnya memerlukan balasan berupa rasa pengertian dari orangtua, bukannya amarah dan teguran keras.
Pada dasarnya anak hanya ingin dimengerti dan merasa nyaman ketika berbicara dengan orangtua.
Amat disayangkan, tidak semua orang memahami hal tersebut.
Banyak orangtua yang memberikan respons emosional ketika anak berusaha untuk terbuka. Anak pun menjadi takut untuk bersikap terbuka di kesempatan berikutnya.
Editors' Pick
2. Anak takut orangtua memiliki prinsip yang berbeda dengannya
Berbeda satu sama lain merupakan hal yang wajar, tidak terkecuali dalam sebuah keluarga. Namun perbedaan ini juga terkadang menjadi penyebab masalah. Salah satunya membuat anak menjadi enggan untuk terbuka.
Anak mama takut apa yang ia alami dan percayai justru bertentangan dengan prinsip yang dipegang oleh orangtuanya.
Anak pun berpikir jika percuma saya terbuka karena orangtua tidak dapat sepenuhnya mengerti perasaannya.
Hal ini biasanya marak terjadi karena rentang perbedaan nyaman yang cukup lama.