Perlukan Mama Memberi Uang Jajan pada Anak?
Uang jajan memang penting, tapi sebaiknya Mama memahami hal ini terlebih dahulu.
28 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semakin dewasa anak mama semakin mengasah kemampuan bertanggung jawabnya melalui berbagai hal, salah satunya melalui uang jajan.
Uang jajan menjadi hak istimewa kesukaan anak. Bagaimana tidak, dengan sejumlah uang ini anak-anak dapat membeli dan memperoleh barang, mainan, atau pengalaman yang mereka inginkan.
Seperti menggunakannya untuk jajan di sekolah ketika waktu istirahat.
Di sisi lain, pemberian uang jajan juga menjadi kesempatan bagi setiap orangtua untuk mengenalkan anak pada uang sedari ini. Sehingga anak dapat belajar mengatur dan mengelola uang yang mereka miliki dengan baik.
Melalui uang jajan, Mama juga dapat mengajarkan anak mengenai nilai uang. Seperti ketika si Anak menerima uang saku, mereka perlu membuat keputusan apakah akan menyimpan atau menggunakan uang tersebut.
Perlu Mama ingat, sebelum memasuki usia 20 tahun, kemampuan anak dalam mengambil keputusan masihlah rendah. Sehingga tidak jarang, uang jajan yang kamu berikan malah digunakan untuk memperoleh hal-hal yang kurang bermanfaat atau bahkan dihabiskan untuk berbelanja secara boros.
Lalu bagaimana sebaiknya Mama memberikan uang jajan anak? Kira-kira berapa jumlahnya? Lalu perlu tidak orangtua memberikan ini kepada anak-anak?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum manfaat uang jajan dan rambu-rambu yang perlu Mama pahami dalam memberikan uang jajan kepada anak.
1. Kapan waktu yang tepat memberikan anak uang saku?
Sebenarnya tidak ada waktu tertentu yang menjadi patokan bagi orangtua untuk memberikan anak-anak uang jajan. Anak-anak boleh mulai mencoba menerima dan mengatur uang jajan ketika:
- Anak-anak telah membutuhkan uang untuk membeli sesuatu.
- Anak-anak mengerti pentingnya menabung.
- Anak-anak memahami bahwa menghabiskan semua uangnya dalam satu hari bukanlah hal yang baik.
Robin Taub, seorang penulis buku A Parent’s Guide to Raising Money-Smart Kids, menjelaskan bahwa Mama dan Papa dapat memberikan uang jajan ketika anaknya telah mulai bersekolah. Sebab uang jajan yang diberikan mingguan atau bulanan dapat membangun kebiasaan finansial positif pada anak mama.
Bukan hanya pada anak, ini juga dapat menjadi cara mudah bagi orangtua untuk memantau anak dan membaca karakter anak dalam mengelola keuangan lalu mendidik mereka selama masih berada di bawah bimbinganmu.
Robin menyarankan orangtua untuk berani memberikan kepercayaan kepada anak lebih banyak seiring bertambahnya usia dengan mulai memberikan mereka uang jajan. Namun orangtua tetap perlu membedakan antara uang jajan dengan uang yang akan kamu berikan sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi.
Editors' Pick
2. Cara menentukan jumlah uang jajan yang tepat
Sebelum memberikan uang jajan dan mengetahui jumlah yang tepat, Mama perlu memahami apa ekspektasimu pada anak ketika memberikan mereka hak istimewa ini.
Berapa banyak uang yang perlu Mama berikan tergantung dari kondisi dan situasimu. Selama anak mengetahui berapa banyak yang akan mereka terima dan seberapa sering, mereka dapat belajar menggunakannya.
Ada beberapa hal penting yang perlu Mama pertimbangkan dalam menentukan jumlah uang jajan, seperti di antaranya:
- Berapa anggaran keluarga Anda akan memungkinkan
- Ekspektasi penggunaan uang jajan anak. Seperti misalnya kamu memberikan uang jajan untuk digunakan sebagai biaya transportasi ke sekolah, makan siang, dan disimpan. Sesuaikan ini dengan kebutuhan mereka.
- Berapa umur si Anak. Sebab semakin besar usia mereka, maka mereka semakin membutuhkan uang jajan yang lebih banyak.
Uang jajan tidak perlu diberikan dalam jumlah yang sangat besar, yang penting Mama memahami kebutuhan anak dan untuk apa uang jajan itu kamu berikan.
Biarkan anak-anak belajar bagaimana mengatur pengeluaran uang dan menyimpan uang selama prosesnya.