7 Pola Asuh untuk Menumbuhkan Anak yang Pengertian dan Tidak Egois
Bangun sikap peduli dan perhatian pada sesama si Kecil sejak dini
25 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti mendambakan anaknya tumbuh dengan sikap dan kepribadian yang baik. Itulah mengapa kamu dan pasanganmu selalu mencoba mendidik anak dengan sebaik mungkin.
Mama tentunya ingin melihat anak-anakmu tidak egois memaksakan kehendaknya, juga mau menolong ketika dimintai bantuan.
Namun kenyataannya, mendidik anak agar mampu menghargai sesamanya tidaklah mudah. Apalagi ketika ia masih kecil, sikap egoisnya amatlah besar. Seringkali si Kecil kesal atau bahkan marah ketika keinginannya tidak kamu penuhi.
Meskipun begitu, Mama masih dapat mengubah sikap buruknya tersebut lho. Sifat seperti ini sebenarnya dapat berubah jika Mama menerapkan pola asuh yang tepat.
Ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan ketika mendidik anak-anak. Apa saja itu? Telusuri saja 7 pola asuh agar anak pengertian dan tidak egois di Popmama.com. Perhatikan dengan seksama ya, Ma!
1. Tunjukkan rasa sayang dengan jelas
Hal pertama dan paling penting dalam mendidik anak ialah orangtua perlu menunjukkan kasih sayangnya dengan jelas. Mungkin saja selama ini kamu berinteraksi dengan anak seperti biasa dan menganggap mereka mengetahui rasa sayangmu, padahal sebenarnya tidak.
Tunjukkan kasih sayangmu lebih dari sekedar membantu dan membimbingnya setiap hari. Kamu dapat mengungkapkannya dengan lebih memperhatikan apa yang si Kecil rasakan. Mama juga bisa menggunakan bahasa tubuh, seperti menyentuh atau memeluknya.
Ketika ia tahu bahwa kamu menyayanginya, ia pun akan membalas rasa sayangmu itu dengan mengubah sikapnya menjadi anak yang tidak egois.
2. Hindari cara otoriter dan pemaksaan
Hal-hal yang dilakukan dengan terpaksa tentunya tidak enak. Unsur keterpaksaan di dalamnya membuat anak-anak seringkali merasa terkekang, sehingga mereka lebih memilih untuk melanggar atau bahkan tidak mengikutinya.
Ketika mendidik si Kecil untuk tidak egois, Mama tidak dapat memaksakan kehendakmu. Namun, Mama dapat mencoba belajar mengerti keinginan anak mama terlebih dahulu, Mengapa mereka tidak mau merubah sikapnya, dan yakinkan mereka bahwa hal itu tidaklah buruk bagi mereka.
Pola didik ini sebenarnya perlu diimbangi dengan kemampuan komunikasi yang baik agar maksud Mama tersebut dapat tersampaikan.
Editors' Pick
3. Ekspresif dalam menunjukkan rasa sayang
Ada berbagai cara dalam menunjukkan rasa kasih sayang pada si Kecil. Mama dapat melakukannya menggunakan komunikasi yang baik, bahasa tubuh, ataupun perhatian padanya.
Namun jika cara-cara tersebut dilakukan tanpa menunjukkan ekspresi kasih, semuanya itu sama saja. Anak-anak malah akan merasa ungkapan sayangmu hambar dan tidak terasa sungguh-sungguh.
Ketika Mama ingin memiliki anak yang pengertian dan tidak egois, berikanlah afeksi-afeksi sayang secara terang-terangan dan tulus. Tunjukkan pada anak bahwa kamu benar-benar mengasihinya. Dengan begitu anak dapat belajar meniru sikap pengertianmu dari caramu memperlakukan dia.
4. Tunjukkan sikap tidak mementingkan diri sendiri
Perlu orangtua ketahui jika sebenarnya kalian adalah cermin bagi anak-anak. Si Kecil suka sekali meniru setiap perbuatan dan sikapmu. Itulah mengapa ketika Mama ingin menumbuhkan si Kecil sikap tidak egois, kamu perlu mengubah sikapmu terlebih dahulu.
Ketika Mama melakukan perbuatan tidak egois, secara tidak langsung kamu membuat anakmu akan mengulangi hal tersebut lebih sering. Mama dapat memberikan pujian dan kejelasan setelah anak berhasil meniru tindakan positifmu itu.
Sikap positifmu yang anak-anak tiru kelamaan akan tumbuh dan melekat dalam kepribadiannya.
5. Pererat hubungan dengan anak
Kamu tidak akan dapat memberikan masukan apapun pada anak, jika hubungan kalian berdua tidak terbangun dengan baik.
Anak-anak yang dekat dengan orang tuanya akan lebih menuruti perintah atau nasihat Mama dan Papa. Berbeda sekali dengan mereka yang tidak begitu dekat.
Mama dapat memperat hubunganmu dengan si Kecil bahkan sampai menjadi seperti teman dekat. Bangunlah relasi yang baik ini melalui kegiatan kebersamaan, seperti bermain bersama, membersihkan rumah bersama, ataupun menemaninya saat belajar.
Hubungan yang terbangun dengan baik membuat anak dapat memahami kondisimu ketika kamu tidak baik. Mereka akan berusaha untuk menghibur bahkan tidak menuntut keinginan mereka.
6. Ajak mereka untuk melihat dari sudut pandang orang lain
Seiring bertambahnya usia, anak mama semakin mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Ini berarti mereka semakin mampu untuk menempatkan diri mereka melalui sudut pandang orang lain.
Mengutip dari huffpost.com, pemahaman si Kecil atas pengalaman dan perspektif orang lain ini perlu Mama kembangkan melalui pembicaraan mengenai permasalahan sosial yang ia jumpai dalam kegiatannya sehari-hari. Menurut Jenny Yip, seorang penulis dan psikolog, itu merupakan salah satu cara yang baik mengajarkan anak empati dan tidak egois
Mama dapat membantu memahami masalah sosial sehari-hari melalui pertanyaan sederhana: "Apa yang kamu rasakan jika kamu mengalaminya?" atau "Apa yang dapat kamu lakukan untuk membantu sahabatmu merasa lebih baik?".
7. Ucapkan terimakasih ketika ia membantumu
Pola asuh terakhir yang dapat Mama terapkan dalam mendidik anak, ialah membiasakannya mengucapkan terimakasih.
Meskipun terlihat sederhana dan sepele, ucapan terimakasih ini merupakan hal yang penting. Ketika mengucapkannya setelah menerima sesuatu, itu berarti si Kecil menghargai dengan baik pemberian dari orang lain. Ini tandanya ia mengerti dan tidak bersikap egois.
Seperti yang telah disunggung sebelumnya, kamu dapat membiasakan anak mengucapkan terimakasih dengan mencontohkannya terlebih dahulu. Mama dapat mengucapkan terimakasih ketika si Kecil membantumu. Tindakan sederhana ini membuatnya merasa dihargai dan menginspirasinya untuk melakukan hal serupa.
Didiklah si Kecil dengan berbagai hal yang positif, terutama dalam hal pengertian dan tidak egois. Oh ya, ingat juga posisimu sebagai role model-nya. Mama perlu memberi contoh terlebih dahulu sebelum hal tersebut tumbuh dan dimengerti anak mama.