Sejarah Berubahnya Nama Jayakarta, Batavia hingga Jadi Jakarta
Dari Jayakarta, Batavia, hingga Berubah Nama Jadi Jakarta
17 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini Kota Jakarta dikenal sebagai ibukota Indonesia yang selalu ramai dan padat penduduk. Kota Jakarta sendiri merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Indonesia yang terus mengalami perkembangan setiap tahunnya.
Kamu tahu tidak, jauh sebelum Jakarta menjadi seperti sekarang, Jakarta awalnya merupakan sebuah kota pelabuhan di daerah Kerajaan Sunda.
Seiring bertambahnya waktu, Jakarta terus mengalami perubahan dan inovasi dari segi tata kota hingga pembangunan infrastruktur.
Kamu penasaran tidak bagaimana awal mula Kota Jakarta dari masa kerajaan hingga di zaman penjajahan bangsa Belanda?
Yuk belajar bersama mengenai sejarah nama Jakarta diPopmama.com!
1. Awalnya bernama Sunda Kelapa
Jakarta dahulu merupakan sebuah kota pelabuhan yang dikenal dengan nama Sunda Kelapa. Kota Sunda Kelapa ini merupakan kota pelabuhan dari kerajaan Sunda yang berada di muara Sungai Ciliwung.
Sunda Kelapa berdiri dari tahun 397-1527 dan merupakan salah satu kota pelabuhan besar milik Kerajaan Sunda.
Sedikit informasi, Kerajaan Sunda merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara Diperkirakan kota pelabuhan ini berdiri sejak abad ke-5 dan sempat menjadi ibu kota Tarumanagara yang disebut Sundapura.
Pada abad ke-12, pelabuhan ini terkenal sebagai pelabuhan lada ramai, bahkan hingga ke manca negara. Ada banyak kapal-kapal asing yang berasal dari India Selatan, Jepang, Timur Tengah, dan Tiongkok yang datang untuk berdagang.
Editors' Pick
2. Nama Jayakarta
Pelabuhan Sunda Kelapa terus berdiri hingga mulai masuknya bangsa Eropa ke pelabuhan-pelabuhan di nusantara.
Bangsa Portugis awalnya datang hanya untuk berdagang, hingga pada abad ke-16, raja Sunda yang bernama Surawisesa meminta bantuan Portugis yang ada di Malaka untuk membangun benteng di Sunda Kelapa dengan alasan perlindungan dari penyerangan Kerajaan Cirebon.
Namun sayangnya permintaan raja Surawisesa tersebut ditolak, di sisi lain kerajaan Cirebon yang dibantu oleh kerajaan Demak menyerang kota pelabuhan tersebut.
Peristiwa penyerangan ini berlangsung sangat tragis hingga menhancurkan kota dan memakan banyak korban jiwa. Tanggal terjadinya peristiwa ini kemudian diambil oleh Walikota Jakarta Sudiro sebagai hari jadi kota Jakarta pada tahun 1956.
Kota pelabuhan Sunda Kelapa kini jatuh ke tangan Fatahillah pada 1527. Fatahillah pun mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang artinya kota kemenangan.