Waspada! Kekerasan Anak Secara Online Meningkat saat Pandemi
Pastikan selalu anak-anak terhindar dari kekerasan dalam bentuk apapun
31 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kekerasan tidak pernah menjadi tindakan yang benar dalam mengatasi setiap masalah. Di sisi lain, penggunaan kekerasan dapat berdambak buruk bagi korban.
Seperti mengalami PTSD atau gangguan psikologis lainnya.
Itulah mengapa menjaga dan menjauhkan anak-anak dari kekerasan sangatlah penting.
Meskipun begitu, tindak kekerasan ini seolah tidak dapat dihapus.
Perbuatan buruk ini masih dilakukan secara rutin oleh pihak-pihak tertentu dengan anak-anak yang menjadi korbannya.
Melansir dari bbc.com menyatakan bahwa tindak kekerasan ini mengalami peningkatan seiring dengan berjalannya pandemi virus Covid-19. Ini semakin meresahkan karena kekerasan yang terjadi dilakukan pelaku secara online.
Popmama,com akan membahas bentuk tindak kekerasan anak secara online dan pencegahan yang Mama dapat lakukan. Tetap perhatikan keamanan si kecil selama masa pandemi ini.
1. Kekerasan anak secara online meningkat saat pandemi
Melansir dari bbc.com, permintaan untuk hal-hal yang berbau kekerasan dan pelecehan meningkat di saat pandemik ini. Peningkatan tersebut terjadi dua sampai empat kali lipat secara global antara bulan Maret dan April 2020.
Di Inggris sendiri terdapat hampir sembilan juta upaya untuk mengakses situs web yang berisikan pelecehan seksual anak. Dimana sebelumnya situs ini diblokir oleh Internet Watch Foundation. Ini dapat terjadi karena lebih sedikit orang yang melayani hotline selama pandemi.
Sekolah-sekolah yang ditutup membuat anak-anak akan menghabiskan banyak waktu online. Ini membawa risiko yang lebih tinggi untuk menerima pelecehan seksual. Cathal Delaney dari Europol mengatakan kepada BBCbahwa anak-anak menjadi terisolasi dan tidak terawasi dengan baik ketika online. Mereka juga menghabiskan banyak waktu untuk online selama masa pandemikini berlangsung.
Editors' Pick
3. Bahaya kekerasan online bagi anak-anak
Salah satu bahaya yang mengancam anak ketika berurusan dengan kekerasan baik itu secara langsung maupun online, ialah bahaya psikologis. Efek psikologis akibat penyalah gunaan media online dapat bertahan dalam diri anak seumur hidup.
Efek psikologis dan mental yang mungkin terjadi seperti autisme, PTSD, gangguan pada perkembangan mental anak, ataupun juga isolasi diri.
Melansir dari edition.cnn.com, dampak kesehatan mental dari sebuah pelecehan dan kekerasan terhadap anak-anak tidak boleh diremehkan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa pelecehan yang dilakukan secara online terhadap sangatlah sulit untuk dikenali dan diketahui oleh orang tua. Apalagi jika itu terjadi pada anak-anak yang lebih kecil.