Cara Mendidik Anak dengan Rumus 7x3 seperti Ali bin Abi Thalib
Perlakukan anak layaknya raja, tawanan, dan sahabat, Ma
14 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua menginginkan segala hal yang terbaik bagi anak-anaknya. Memberikan kasih sayang saja rasanya tak cukup. Butuh nutrisi bergizi seimbang serta stimulasi yang tepat agar tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Maka tidak heran apabila banyak dari Mama dan Papa yang belajar cara mengasuh anak dari berbagai sumber. Misalnya, mencari informasi melalui buku dan internet, konsultasi dengan dokter anak, psikolog anak, atau ahli lainnya yang berkompeten.
Bisa juga mencontoh tokoh teladan dalam agama Islam, seperti yang dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib, sosok khalifah ke-4 sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW.
Menurut beliau, mendidik anak bisa dilakukan dengan rumus 7x3 yang disesuaikan dengan kategori usianya.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan konsep 7x3 dari Ali bin Abi Thalib yang dapat dijadikan pedoman dalam mengasuh anak.
Editors' Pick
1. 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun)
Menurut Ali bin Abi Thalib, 7 tahun pertama dalam mendidik anak diibaratkan dengan memperlakukan mereka layaknya raja.
Maksudnya ialah orangtua sebaiknya 'melayani' anak disertai sikap yang lemah lembut, tulus, dan sepenuh hati ketika mengasuh anak.
Namun, bukan berarti harus memanjakannya anak, ya. Tetaplah bersikap tegas dengan penuh kasih sayang.
Jika ingin memberitahukan suatu hal, gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti serta tanpa kekerasan.
Anak-anak pada usia ini akan menghabiskan banyak waktu untuk eksplorasi sehingga cenderung senang bermain.
Hal tersebut sangat wajar dan sebaiknya orangtua terus mendampingi sebagai bentuk stimulasi tumbuh kembang.
Selain itu, perlu diketahui juga bahwa anak akan banyak meniru orang lain di sekitarnya. Jadi, berikan anak teladan yang baik dengan mencontohkan hal-hal benar, Ma.
2. 7 tahun kedua (usia 7-14 tahun)
Pada usia 7 tahun kedua, yaitu usia 7-14 tahun, mendidik anak diibaratkan seperti tawanan. Dikutip dari BincangSyariah, tawanan biasanya dikenakan berbagai macam aturan yang berisi kewajiban dan larangan, tetapi mereka juga mendapatkan haknya secara proporsional. Orangtua pun diharapkan dapat menakar hak dan kewajiban anak dengan seimbang.
Pada usia ini, anak dapat diajarkan tentang kewajibannya karena sudah mulai memahami arti tanggung jawab serta konsekuensi.
Kewajiban yang diberikan orangtua pada anak dapat berupa ajaran agama. Misalnya, kewajiban untuk menjalankan salat 5 waktu.
Sama halnya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, beliau mulai memerintahkan seorang anak untuk melaksanakan salat wajib mulai usia 7 tahun.
Bahkan, orangtua diperbolehkan memukul atau memberikan hukuman seperlunya jika anak berusia 10 tahun meninggalkan salat.
Namun, mendidik dengan kekerasan tidak dianjurkan karena setiap anak memiliki kemampuan dan proses belajar yang berbeda. Cukup berikan penjelasan pada anak agar mereka dapat menjalankan kewajiban salat 5 waktu.
Tidak hanya memerintah, tetapi berikan juga contoh yang baik pada buah hati, ya. Mama dan Papa juga bisa mengajak mereka salat berjamaah mulai dari rumah sehingga anak pun terbiasa menunaikan kewajibannya.
Jangan lupa juga berikan mereka apresiasi berupa pujian dengan kalimat positif atau hadiah sederhana. Jadi, anak merasa bahwa usahanya telah dihargai dan mereka pun termotivasi untuk terus melakukan yang terbaik, Ma.