Hati-Hati Ma, Anak Bisa Saja Menjadi Korban Kejahatan di Dunia Maya
Ajarkan anak-anak cara berinternet yang aman
11 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Internet termasuk teknologi yang dibutuhkan setiap orang. Hal ini karena internet dapat membantu siapa pun dalam bekerja atau berkomunikasi dengan orang lain. Baik orang dewasa maupun anak-anak, keduanya pun tak bisa lepas dari internet.
Beragam kelebihan ditawarkan oleh internet sesuai kebutuhan masing-masing orang. Mulai dari penyediaan informasi up to date, kemudahan komunikasi yang dapat dilakukan melalui media sosial, hingga beragam pilihan hiburan.
Meski demikian, internet tak selalu aman digunakan. Terlebih pada anak-anak yang mungkin belum memahami penggunaan internet secara utuh. Maka, penting bagi para orangtua untuk selalu mendampingi anak saat menggunakan internet.
Banyak jenis kejahatan yang terjadi di internet dan tidak ada jaminan bahwa anak mama dapat tehindar dari hal tersebut. Untuk itu, berikut Popmama.com jelaskan beberapa risiko kejahatan di dunia maya yang bisa saja menimpa anak-anak disertai cara pencegahannya.
Editors' Pick
1. Banyak kejahatan di dunia maya yang mengintai anak
Menurut Ciput Eka Purwianti, S.Si. MA., Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi KPPPA, ada banyak kejahatan di dunia maya yang bisa saja membuat anak-anak menjadi korban.
"Misalnya, kekerasan siber seperti perundungan atau body shamming, eksploitasi seksual secara daring yang melibatkan pornografi, stalking oleh orang tidak dikenal, tereksposenya kekerasan sehingga anak berpotensi menyakiti diri sendiri, peretasan data, hingga ancaman radikalisme," jelasnya.
Beragam kejahatan tersebut dapat dengan mudah ditemui atau bahkan bisa dialami oleh anak-anak. Hingga tak heran, tingginya kasus kejahatan di internet menyebabkan rasa cemas dan trauma bagi anak-anak. Tidak sedikit anak-anak yang merasa bahwa internet bukanlah tempat aman bagi mereka.
Selain kejahatan, bahaya penggunaan internet lainnya yang perlu diketahui orangtua, yaitu risiko adiksi atau kecanduan. Paparan gawai dan internet yang berlebihan bisa saja menganggu tumbuh kembang anak sehingga mereka mengalami asosial, gangguan kemampuan anak dalam bersosialiasi.
2. Pentingnya literasi digital bagi orangtua maupun anak
Mengingat banyaknya risiko kejahatan di internet yang bisa saja terjadi pada anak-anak, Ciput Eka Purwianti pun menegaskan perlunya pendampingan saat anak menggunakan internet. Baik pendampingan oleh orangtua maupun guru.
Pendampingan yang tepat ini dapat melindungi anak dari kejahatan dunia maya. Selain pendampingan, orangtua maupun guru juga sebaiknya memiliki pemahaman tentang literasi digital untuk diajarkan pada anak-anak sejak dini.
Literasi digital yang dimaksud ialah pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan internet serta perangkat digital lainnya. Dengan demikian, teknologi dapat digunakan secara sehat, bijak, dan cerdas.
Salah satu cara yang dapat dilakukan orangtua untuk memahami literasi digital, yaitu mengikuti program Keluarga Tangkas Berinternet yang digagas oleh Google.
Program ini berisi web series dan webinar tentang berbagai topik terkait keamanan digital yang sebaiknya orangtua diskusikan bersama anak-anak. Apabila Mama dan Papa tertarik, dapat mengikuti program tersebut mulai tanggal 20 Februari–Juni 2021 mendatang.