Mengajarkan ajaran agama Islam pada anak sejak dini merupakan kewajiban para orangtua. Salah satu pengetahuan yang wajib diajarkan, yaitu rukun iman.
Rukun iman merupakan landasan kepercayaan yang harus diyakini oleh seorang muslim. Rukun dalam hal ini diartikan sebagai pilar atau tiang. Sedangkan iman memiliki makna kepercayaan.
Jadi, rukun iman berarti pilar yang wajib dipercaya. Kepercayaan ini diwujudkan dengan cara meyakininya dalam hati, mengakui secara lisan, dan mengamalkan dalam bentuk tindakan sehari-hari.
Rukun iman dalam Islam terdiri 6 perkara. Apa saja?
Berikut Popmama.comtelah merangkum seputar pelajaran agama Islam tentang penjelasan sekaligus cara mudah mengajarkannya pada anak. Simak, yuk!
1. Hadis tentang rukun iman
Pixabay/Cahiwak
Sederhananya, rukun iman adalah pilar-pilar yang menyangga iman seseorang. Dengan kata lain, iman seorang muslim akan makin tegak bila ia menyakini serta mengamalkan rukun iman.
Dilansir Zakat, berikut hadis tentang isi rukun iman:
فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
Artinya: Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk. (HR. Imam Muslim)
2. Iman kepada Allah SWT
Unsplash/Sangga Rima Roman Selia
Rukun iman yang pertama dan paling utama bagi umat Islam, yaitu beriman kepada Allah SWT.
Setiap muslim wajib meyakini Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa. Tiada Tuhan selain Allah.
Iman kepada Allah SWT juga berarti percaya Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, percaya kepada semua ketetapan Allah, dan percaya pada 99 sifat Allah yang terdapat dalam Asmaul Husna.
Menurut Syeikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijiri, wujud rukun iman yang pertama bisa ditunjukkan dengan 4 hal ini:
Iman terhadap keberadaan Allah
Iman bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan
Beriman dengan Uluhiyyah Allah, yakni melakukan perbuatan demi beribadah pada-Nya
Mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah.
Cara yang dapat orangtua ajarkan pada si Kecil tentang rukun iman yang pertama ini, yaitu dengan mengajak anak untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya. Misalnya, membiasakan anak untuk salat wajib 5 waktu sejak dini.
Editors' Pick
3. Iman kepada malaikat
Unsplash/Masjid Pogung Dalangan
Rukun iman kedua adalah percaya kepada malaikat-malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT.
Secara istilah, malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya) dan bersifat gaib. Malaikat selalu taat dan patuh terhadap segala perintah-Nya, serta tidak pernah dusta terhadap Allah SWT. Malaikat sengaja diciptakan tanpa nafsu, berbeda dengan manusia.
Secara garis besar, berikut ciri-ciri malaikat:
Malaikat adalah makhluk yang mulia
Malaikat tidak tidur
Malaikat bukanlah laki-laki ataupun perempuan
Tidak menikah dan tidak memiliki nafsu
Tidak makan dan minum
Malaikat diciptakan Allah SWT dengan jumlah banyak dengan tugas berbeda-beda. Namun, ada 10 malaikat yang wajib untuk diketahui seorang muslim, yaitu:
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu
Malaikat Mikail bertugas menyampaikan rezeki
Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa
Malaikat Munkar menanya ruh di alam kubur
Malaikat Nakir bertugas menanya ruh di alam kubur
Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia
Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia
Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka
Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga.
Setelah mengetahui seluruh nama beserta tugas malaikat, Mama dan Papa dapat mengajarkan pada anak untuk selalu menjaga lisan dan perbuatan sebagai wujud dari rukun iman yang kedua. Pasalnya, setiap perilaku dan ucapan anak dicatat oleh malaikat.
4. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT
Unsplash/Adli Wahid
Rukun iman yang ketiga adalah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Semua kitab berisi firman Allah yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya sehingga dapat disampaikan pada manusia. Adapun kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT, diantaranya:
Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS
Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS
Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa AS, dan
Kitab Al-Qur`an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur`an merupakan kitab penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Kitab suci tersebut menjadi pedoman bagi seluruh umat Islam.
Jadi, seorang muslim harus menyakini Allah telah menurunkan wahyu (kitab suci) melalui malaikat Jibril kepada para rasul untuk disampaikan kepada umat manusia.
Cara mengajarkan anak mengenai rukun iman yang ketiga, yaitu dengan memegang teguh pada seluruh ajaran dalam Al-Qur`an. Orangtua dapat membantu anak membaca Al-Qur`an dan mengamalkan ajaran yang tertuang di dalamnya.
5. Iman kepada nabi dan rasul
Unsplash/Rachid Oucharia
Selanjutnya, rukun iman yang keempat adalah beriman kepada nabi dan rasul. Dalam Islam, rasul sudah pasti nabi. Namun, nabi belum tentu menjadi rasul.
Jumlah keseluruhan nabi sekitar 124.000 Nabi. Sementara itu, dalam sebuah riwayat, rasul berjumlah 313 orang.
Kendati demikian, Allah hanya mewajibkan hamba-Nya untuk mengimani 25 nabi, yakni:
Nabi Adam AS
Nabi Idris AS
Nabi Nuh AS
Nabi Hud AS
Nabi Saleh AS
Nabi Ibrahim AS
Nabi Luth AS
Nabi Ismail AS
Nabi Ishaq AS
Nabi Yakub AS
Nabi Yusuf AS
Nabi Ayub AS
Nabi Syuaib AS
Nabi Musa AS
Nabi Harun AS
Nabi Zulkifli AS
Nabi Daud AS
Nabi Sulaiman AS
Nabi Ilyas AS
Nabi Ilyasa AS
Nabi Yunus AS
Nabi Zakaria AS
Nabi Yahya AS
Nabi Isa AS
Nabi Muhammad SAW.
Jadi, setiap muslim harus meyakini Allah SWT telah mengutus nabi dan rasul untuk menyampaikan wahyu.
Kepercayaan pada nabi dan rasul ini diwujudkan dengan meyakini serta meneladani setiap kisah, hikmah, dan tabiatnya. Selain itu, ajarkan pada si Kecil untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan kebiasaan baik nabi-nabi lain.
6. Iman kepada hari akhir (kiamat)
Unsplash/Nega
Rukun iman yang kelima, yaitu beriman kepada hari akhir (kiamat).
Setiap umat Islam wajib mempercayai bahwa hari kiamat akan datang. Hari di mana seluruh alam semesta hancur dan kehidupan yang kekal (akhirat) akan menanti. Selain itu, manusia juga akan dimintai tanggung jawab atas amal perbuataannya selama di dunia.
Nah, kiamat sendiri dalam Islam terbagi menjadi dua, yakni kiamat sugro dan kiamat kubro.
Kiamat sugro (kiamat kecil) adalah hancurnya jagat raya dengan skala yang kecil, misalnya bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir sebagainya.
Sedangkan, kiamat kubro adalah kiamat sesungguhnya yang menghancurkan alam semesta beserta seluruh penghuninya. Kiamat kubro menjadi tanda dimulainya kehidupan akhirat.
Hari akhir itu pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-A'raf ayat 187 mengenai hari akhir (kiamat). Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya, kecuali Allah SWT. Namun, Allah memberikan sedikit gambaran mengenai hari kiamat dalam Al-Qur`an.
Bumi digoncangkan sangat kuat hingga mengeluarkan isi yang dikandungnya. (QS. Al-Zalzalah: 1-5)
Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan, dan laut meluap. (QS. Al-Infitar:1-3)
Gunung-gunung kemudian pecah dan berterbangan menjadi pasir. (QS. Al-Haqqah: 14)
Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya sendiri. (QS. Lukman: 33)
Cara mengajarkan anak-anak untuk beriman pada hari akhir adalah dengan mengajarkannya untuk selalu menjalankan ibadah dan berdoa. Agar ia diberikan keselamatan saat hari kiamat nanti.
7. Iman kepada Qada dan Qadar
Unsplash/Ibrahim Abdullah
Rukun iman yang keenam atau yang terakhir adalah beriman kepada Qada dan Qadar.
Setiap muslim wajib percaya serta meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT memiliki kehendak, ketetapan, dan keputusan atas semua makhluk-Nya.
Menurut terminologinya, Qada berarti hukum, ketetapan, dan kehendak Allah. Jadi, semua yang terjadi berasal dari Allah SWT yang merupakan Sang Pemilik Kehidupan.
Sebelum adanya proses kehidupan, Allah SWT sudah menuliskan apa saja yang akan terjadi, baik tentang kebaikan, keburukan, kematian, maupun kehidupan.
Sedangkan Qadar diartikan sebagai sebuah ketentuan atau kepastian dari Allah SWT sejak zaman azali, baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.
Jadi, Qada adalah rencana dan Qadar adalah perwujudan atau kenyataan yang akan terjadi seperti yang sudah ditetapkan Allah SWT. Sehingga, hubungan keduanya tidak dapat dipisahkan.
Cara mengajarkan anak untuk beriman pada Qada dan Qadar, yaitu dengan selalu bersyukur atas segala hal yang diberikan Allah SWT. Ajarkan anak untuk bersikap rendah hati, sabar, dan tawakal.
Itulah 6 rukun iman dan cara mengajarkannya pada anak. Semoga anak tumbuh menjadi sosok yang bertanggung jawab dan beriman kepada Sang Pencipta.