Sekolah Akan Kembali Dibuka Juli 2021, Ini yang Perlu Dipersiapkan
Menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama pencegahan Covid-19
14 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rencana pembukaan sekolah di masa pandemi kembali menjadi perbincangan. Hal ini bahkan telah disampaikan oleh Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Beliau mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka bisa dilakukan kembali pada Juli 2021 mendatang. Dengan catatan, para tenaga pendidik sudah mendapatkan vaksin dan sekolah telah siap menerapkan protokol kesehatan saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Wacana ini tentu saja menimbulkan beragam reaksi di masyarakat. Ada banyak orangtua yang setuju dengan dibukanya sekolah seperti sedia kala. Namun, tak sedikit pula Mama dan Papa yang khawatir terhadap keselamatan buah hati mereka. Mengingat sekolah bisa saja menjadi tempat baru bagi penularan Covid-19.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan penjelasan terkait risiko pembukaan sekolah di masa pandemi, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam menanggapi rencana ini.
Situasi belum sepenuhnya aman, Ma
Perlu orangtua ketahui bahwa era New Normal seperti saat ini bukanlah tanda situasi telah aman karena virus masih ada. Anak-anak tetap berisiko untuk terpapar.
Menurut dr. Adam Prabata, penelitian menunjukkan 1 dari 3 anak dengan Covid-19 yang dirawat inap berisiko masuk ICU karena kondisinya bisa saja terus memburuk.
Belum lagi adanya risiko terkena sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) akibat Covid-19. Suatu kondisi peradangan yang menyerang lebih dari 1 organ tubuh. Mulai dari jantung, kulit, paru-paru, otak, ginjal, mata, hingga saluran cerna.
Selain itu, sejak akhir tahun 2020, terdapat peningkatan kasus Covid-19 di kelompok usia 2-10 dan 10-16 tahun. Bahkan melebihi kelompok usia lain.
Pembukaan sekolah tanpa tindakan pencegahan yang memadai sangat berisiko meningkatkan penyebaran Covid-19 pada anak-anak serta tenaga pendidik. Apalagi, dengan terdapatnya mutasi virus B.1.1.7 yang dapat meningkatkan penularan Covid-19, Ma.
Editors' Pick
Pemerintah diharapkan bisa memberi jaminan keamanan
Kalau pun pembelajaran tatap muka kembali dilakukan, pemerintah diharapkan dapat memberi jaminan keamanan. Misalnya, menyediakan tes PCR berskala besar disertai tracing secara efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu, pemerintah bisa melakukan pencegahan ekstra Covid-19. Dengan memfasilitasi tenaga pengajar, staf sekolah, dan siswa yang bergejala atau kontak erat untuk tes Covid-19, serta melakukan screening Covid-19 bila memungkinkan.
Seluruh tenaga pendidik atau staf sekolah juga sebaiknya mendapatkan vaksin Covid-19. Jadi, dimulainya proses pembelajaran tatap muka di masa pandemi tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.