5 Tips Hadapi Anak yang Jadi Korban Body Shaming
Jangan fokus pada penampilan saja, ajari anak bahwa sifat-sifat baik itu lebih penting
22 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak yang memasuki usia remaja, bukan tidak mungkin menjadi korban body shaming lho, Ma. Anak bisa saja dilabeli dengan sebutan gendut, kurus, hitam, atau pendek oleh orang di lingkungan sekitarnya.
Jenis bully yang mengomentari keadaan fisik secara negatif mungkin saja cukup menyakitkan dan membuat anak tidak percaya diri. Sebagai orangtua, sudah sebaiknya Mama mendampingi si Kecil untuk menghadapi situasi tersebut.
Lalu, bagaimana sih cara yang tepat dalam menghadapi anak yang menjadi korban body shaming? Berikut tips dari Popmama.com yang dilansir dari laman verywellfamily.
1. Hati-hati dalam bertutur kata
Sebaiknya, Mama berhati-hati dalam bertutur kata dan hindari mengatakan hal-hal seperti, "Mama kok terlihat sangat gemuk ya, kalau pakai baju ini," atau "Mama tidak makan ini karena nanti gemuk." Hal ini karena buah hati akan mendengarkan dan belajar dari Mama.
Sebuah studi Common Sense Media pun menemukan bahwa anak-anak usia 5 – 8 tahun yang berpikir bahwa orangtua mereka tidak bahagia dengan tubuh mereka, lebih cenderung tidak puas dengan keadaan tubuh mereka sendiri.
Untuk itu, tunjukkan kepercayaan diri pada tubuh dan juga tentang diri sendiri agar anak juga dapat meniru hal positif yang dilakukan Mama, ya.
Editors' Pick
2. Cobalah untuk tidak fokus pada penampilan saja
Hindari berbicara tentang penampilan dan tubuh orang lain ya, Ma. Apalagi menyebutkan kekurangan fisiknya. Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting tentang seseorang.
Misalnya, seberapa baik atau murah hati atau apakah orang tersebut memiliki perilaku yang baik atau kerja keras.
Cara berpikir seperti ini secara tidak langsung akan membuat anak lebih fokus pada sifat-sifat baik dalam diri sehingga mereka pun akan percaya diri.