Tips Mengisi Waktu Luang Anak dengan Berkebun di Rumah
Berkebun bisa melatih tanggung jawab dan kesabaran dalam diri anak
24 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di sela-sela kegiatan sekolah dari rumah yang cukup padat, anak memerlukan jeda atau waktu luang untuk beristirahat. Tak hanya itu, waktu luang juga bisa si Kecil manfaatkan untuk melakukan suatu kegiatan baru dan seru.
Beberapa orangtua mungkin bingung dalam menemukan kegiatan yang pas untuk dilakukan saat waktu luang. Terlebih ketika masa pandemi Covid-19 seperti ini, dimana semua kegiatan lebih baik dilakukan #DiRumahAja.
Salah satu kegiatan yang bisa Mama lakukan bersama si Kecil adalah berkebun. Tak hanya menyenangkan, berkebun juga bisa melatih kesabaran dan menciptakan kesempatan bagi anak untuk mengenal serta menjelajah hal-hal baru di lingkungan sekitarnya.
Untuk itu, yuk simak beberapa tips berkebun bersama anak yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Mulai dari hal kecil terlebih dahulu
Mama tidak perlu halaman luas untuk mengajarkan anak tentang berkebun. Halaman kecil dan sederhana umumnya lebih baik untuk anak-anak sehingga mereka akan lebih mudah dalam berkebun.
Mama bisa mengajarkan anak untuk menanam kacang dalam cangkir yang diletakkan di jendela. Atau cobalah menanam tomat dalam pot di teras.
Mengutip brighthorizons, cara sederhana seperti ini dapat mengajarkan anak tentang dasar-dasar berkebun, seperti tanah yang sehat, sinar matahari, dan air.
Ketika anak berhasil melewati proyek kecil tersebut, Mama bisa mengarahkan mereka ke proyek lanjutan. Misalnya, berkebun tanaman sayur-mayur atau bunga.
Editors' Pick
2. Pilih jenis tanaman sesuai dengan minat anak
Untuk mendorong anak belajar berkebun, Mama bisa membiarkan mereka dalam memutuskan jenis tanaman apa yang akan tumbuh.
Tak ada salahnya jika Mama juga merekomendasikan tanaman yang mudah dalam perawatan. Misalnya, menanam tomat ceri yang umumnya menghasilkan buah lebih awal dari tomat besar.
Tanaman daun, seperti selada dan bayam yang tumbuh dengan cepat dan dapat dipanen lebih dari satu kali. Atau menanam bunga marigold dan lidah buaya.
Mama bisa mendapatkan beragam bibit dari penjual tanaman sekitar atau membelinya secara online. Namun, jamgan lupa perhatikan juga jenis tanaman yang cocok dengan kondisi dan cuaca, ya.
3. Gunakan alat berkebun yang tepat, Ma
Mama dan si Kecil tentu saja membutuhkan alat-alat sebagai penunjang aktivitas berkebun. Pilih dan gunakanlah alat yang tepat, ya.
Misalnya, cangkul beserta sekop untuk mengeruk atau mengambil tanah, pot dengan beragam jenis ukuran sebagai tempat bibit tanaman, teko khusus air atau selang panjang untuk menyiram, dan juga sarung tangan.
Sesuaikan alat berkebun yang digunakan dengan memilih ukuran kecil sehingga pas dan nyaman bagi anak-anak. Jangan lupa ajari anak cara penggunaan dan perawatan alat-alat berkebun dengan tepat, Ma.
4. Tumbuhkan kebiasaan baik dalam berkebun
Seperti banyak hal dalam hidup, kesuksesan berkebun berkaitan dengan konsistensi, Ma. Ajari anak untuk menyimpan alat-alat berkebun dengan baik setelah digunakan.
Sisihkan juga waktu selama 15–20 menit sekali atau dua kali dalam seminggu untuk merawat kebun. Selain itu, perlihatkan kepada anak cara menarik gulma (tanaman liar yang menggangu) dan menyirami taman secara rutin.
Cara seperti ini akan menawarkan pelajaran dan pengalaman berkebun yang baik dalam diri anak. Berkebun juga bisa mengajarkan anak cara bertanggungjawab, sabar, dan pantang menyerah dalam kehidupan.
5. Waktu panen tiba, saatnya menuai hasil kerja keras
Saat waktu panen tiba, biarkan anak menikmati hasil dari kerja keras mereka, Ma. Anak-anak pasti akan merasa senang ketika tumbuhan yang mereka rawat berhasil dan bisa dimakan.
Mama bisa memasak sayur atau buah dari hasil panen menjadi hidangan lezat dan biarkan anak membantu menyiapkannya. Misalnya, membuat salad sayur atau memotong buah-buahan segar untuk cemilan sehat.
Itulah 5 tips mudah dan sederhana yang bisa Mama terapkan dalam mengajari anak-anak berkebun di rumah. Semoga dapat bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Jadwal TVRI Belajar dari Rumah, Jumat 24 Juli 2020 untuk Kelas 1-6 SD
- Belajar Jarak Jauh Menyulitkan Siswa, Guru Buat Metode Baru
- Anak Malas Belajar Online di Rumah? Temukan 6 Penyebab dan Solusinya