Anak Jatuh Terbentur Kepala Bagian Belakang, Waspadai Bahayanya!
Ketahui bahaya serta penanganan anak jatuh terbentur kepala bagian belakang
14 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang tua pasti senang melihat perkembangan anak dari waktu ke waktu. Timbul perasaan bangga saat anak sedang aktif bermain dan bergerak.
Kendati demikian, pergerakan aktif anak kadang membuat orang tua khawatir. Pasalnya, anak rentan terjatuh atau terpeleset yang menyebabkan anak jatuh terbentur kepala bagian belakang.
Kepala merupakan bagian tubuh yang menjadi pusat pergerakan dan perkembangan. Otak yang ada di kepala menjadi pengatur kinerja badan.
Bisa dibayangkan bila kepala terbentur bukan? Risiko cedera kepala sampai mengganggu fungsi jaringan otak pun cukup tinggi.
Oleh karena itu, orang tua harus mengetahui bahaya anak jatuh terbentur kepala bagian belakang. Sehingga Mama dan Papa tahu cara penanganan yang tepat.
Berikut Popmama.com telah mengulas seputar anak jatuh terbentur kepala bagian belakang. Yuk, simak penjelasannya!
1. Pengertian cedera kepala bagian belakang
Anak terbentur kepala bagian belakang sering terjadi, khususnya anak di rentang usia 6-9 tahun. Hal ini karena di usia ini anak memasuki masa-masa aktifnya. Anak dapat terjatuh dan rentan melukai kulit kepala, tengkorak, otak, ataupun pembuluh darah.
Dilansir Kids Health, benturan kepala menyebabkan cedera ringan seperti benjolan. Biasanya, benturan yang dialami anak menimbulkan cedera ringan. Cedera tersebut memengaruhi kinerja sel otak untuk sementara.
Selain itu, ada juga yang namanya cedera kepala sedang. Cedera ini menyebabkan jaringan otak robek, kerusakan otak, pendarahan, dan memar.
Akan tetapi, kemungkinan cedera berat pada kepala anak tetap tinggi. Karena berakibat fatal, cedera berat dapat menyebabkan gegar otak atau komplikasi jangka panjang. Bahkan, tak jarang memicu kematian.
2. Jenis cedera kepala pada anak
Anak jatuh terbentur kepala bagian belakang dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni cedera internal dan cedera eksternal.
Dilansir Kids Health, cedera internal umumnya menyebabkan luka pada bagian dalam, seperti tengkorak, otak, dan pembuluh darah. Sedangkan cedera eksternal hanya melukai bagian kulit kepala.
Akibatnya, kepala mengalami benjolan atau memar. Dalam beberapa kasus, cedera juga berakibat serius karena mengganggu sistem saraf otak.
Editors' Pick
3. Penyebab cedera kepala pada anak
Penyebab anak jatuh terbentur kepala bagian belakang cukup beragam. Setiap penyebab juga memberikan dampak dan tingkat risiko yang berbeda-beda.
Kepala anak terluka rata-rata karena jatuh. Mulai dari anak jatuh dari sepeda, main ayunan, atau main jungkat-jungkit. Kecelakaan saat olahraga juga kerap memicu anak jatuh sampai kepalanya cedera.
Penyebab lainnya, seperti kecelakaan mobil hingga kekerasan.
4.Gejala cedera kepala pada anak
Ketika anak jatuh terbentur kepala bagian belakang, muncul gejala-gejala yang dapat disadari oleh orang tua. Dibutuhkan kepekaan dan sikap perhatian agar Mama dan Papa mengetahui kondisi kepala anak.
Salah satu gejala yang paling terlihat adalah kepala anak membengkak. Hal ini terjadi karena kepala merupakan rumah bagi banyak pembuluh darah kecil. Jika terbentur, otomatis pembuluh darah di kepala mudah pecah sampai menimbulkan bengkak.
Gejala lainnya, anak sering mengeluhkan sakit kepala, anak kehilangan kesadaran (pingsan), atau anak muntah beberapa kali setelah kepalanya cedera.
5. Bahaya anak jatuh terbentur kepala bagian belakang
Pada dasarnya, anak jatuh terbentur kepala bagian belakang dapat menyebabkan cedera ringan ataupun berat. Keduanya sama-sama berbahaya.
Cedera ini memengaruhi proses berpikir anak yang berhubungan dengan memori atau ingatan. Selain itu, indera penglihatan anak juga rentan mengalami perubahan.
Benturan yang keras sampai cedera otak bahkan dapat menyebabkan epilepsi.
Berikut ini adalah bahaya kepala bagian belakang terbentur yang patut diwaspadai:
Memar
Memar dapat terjadi ketika kepala mengalami pukulan atau benturan. Akibatnya, kulit kepala terluka dan merusak jaringan lunak di bawah lapisan kulit. Sehingga, pembuluh darah kecil pecah atau bocor.
Memar ditandai dengan kulit yang berwarna merah keunguan. Bagian yang paling mudah memar jika mengalami benturan adalah bagian kulit kepala dan dahi.
Gegar otak
Inilah jenis cedera otak ringan. Cedera terjadi saat kepala terkena pukulan atau faktor lain menyebabkan kepala bergerak ke depan atau ke belakang. Akibatnya, kepala mengalami perubahan bentuk.
Efek samping lainnya, perubahan bentuk tersebut memengaruhi perubahan proses kimiawi dalam otak. Sel-sel otak bahkan dapat mengalami kerusakan serius.
Fraktur tengkorak
Fraktur tengkorak disebut juga dengan tengkorak yang patah tulang. Anak jatuh terbentur kepala bagian belakang tentu membahayakan, apalagi jika merusak berbagai bagian tengkorak.
Lapisan kulit kepala atau bagian sekitar otak dapat mengalami pendarahan.
Selain itu, fraktur tengkorak sering kali sulit dideteksi secara kasat mata. Diperlukan bantuan medis untuk mengetahui cedera ini.
Namun, ada beberapa gejala yang dapat dijadikan petunjuk, yakni:
- Terjadi pembengkakan di bagian kepala yang terbentur
- Timbul rasa nyeri
- Wajah mengalami memar
- Pendarahan di telingan dan hidung.
Pendarahan atau dikenal dengan istilah hematoma
Anak jatuh terbentur kepala bagian belakang berisiko mengalami hematoma.
Hematoma adalah gumpalan darah yang tidak wajar. Letaknya ada di luar pembuluh darah. Hal ini terjadi karena pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler rusak. Sehingga darah bergerak menuju jaringan.
6. Lakukan ini jika anak jatuh terbentur kepala bagian belakang
Hal pertama yang harus dilakukan Mama dan Papa adalah menghubungi layanan medis terdekat. Hindari melakukan tindakan yang justru dapat membahayakan keselamatan anak.
Tanda anak mengalami cedera kepala yang serius:
- Kehilangan kesadaran atau pingsan
- Terus menangis
- Muntah
- Tidak bisa berjalan
- Tidak bisa berbicara.
Apabila anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya orang tua segera merujuk anak ke dokter.
Jika anak tidak kehilangan kesadaran, masih berperilaku normal, lakukan beberapa langkah penanganan, meliputi:
- Kompres area yang cedera selama 20 menit setiap 3 sampai 4 jam dengan es
- Bungkus es dengan kain yang lembut
- Pantau perkembangan anak selama 24 jam
- Jika anak menunjukkan gejala-gejala cedera yang lebih serius, seperti perubahan warna atau perubahan pernapasan, bawa anak ke dokter agar mendapatkan pemeriksaan.
Itulah bahaya anak jatuh terbentur kepala bagian belakang dan cara penanganannya. Pastikan Mama dan Papa menjaga anak saat bermain, tapi tanpa bersikap protektif berlebihan, ya.
Baca Juga:
- 5 Gejala Tipes pada Anak dan Cara Mencegahnya
- 6 Cara Meredakan Gigi Goyang dan Sakit pada Anak, Yuk Lakukan Ini Ma!
- Sakit Punggung pada Anak, Apa Penyebabnya?