9 Cerita Rakyat Nusantara untuk Pengantar Tidur, Banyak Pesan Moral
Yuk, bacakan si Kecil dongeng-dongeng ini!
18 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hubungan orangtua dan anak harus dibangun setiap waktu agar timbul kedekatan. Sehingga, anak dan orangtua saling memahami seolah tidak berjarak.
Ketika si Kecil sudah mulai besar, cara membangun kedekatan pun harus disesuaikan agar bisa diterima anak. Menjelang anak berusia 6-9 tahun, Mama dan Papa bisa membacakan cerita rakyat nusantara sebelum tidur.
Melalui dongeng sebagai pengantar tidur, Mama dan Papa dapat menyisipkan nilai-nilai kehidupan yang positif. Lantaran disampaikan lewat cerita, pesan moral tentu lebih mudah diterima anak.
Berikut Popmama.com telah merangkum 9 cerita rakyat nusantara untuk pengantar si Kecil tidur.
1. Cerita Malin Kundang
Cerita rakyat nusantara pertama yang bisa Mama dan Papa bacakan yaitu Malin Kundang. Cerita Malin Kundang adalah cerita legendaris yang berasal dari Sumatera Barat.
Malin Kundang mengisahkan seorang ibu dengan anaknya yang diberik nama Malin Kundang. Keduanya tinggal berdua, dan sang ibu membesarkan Malin sendirian dalam keadaan miskin.
Ketika sudah dewasa, Malin yang mengerti kesusahan ibunya pun merantau ke kota seberang. Ia berjanji akan menjadi orang kaya.
Jika sudah sukses, Malin akan pulang ke kampung halaman dan membahagiakan ibunya.
Namun, kenyataanya Malin yang sudah kaya dan beristri perempuan bangsawan justru lupa pada orang tuanya. Sikap Malin seperti peribahasa, 'Bagai kacang lupa kulitnya.'
Ketika bertemu kembali dengan ibunya, Malin malah tidak mengakuinya. Melihat perilaku jahat sang anak, ibu Malin mengucapkan kutukan karena sakit hati.
Akhirnya, Malin Kundang berubah menjadi patung seperti kutukan sang ibu.
2. Cerita Timun Mas
Cerita rakyat nusantara ini berjudul Timun Mas.
Dahulu, ada seorang perempuan tua yang tidak memiliki anak. Suata hari, ia bertemu raksasa yang konon bisa memberikannya anak. Raksasa tersebut memberikan biji timun kepada perempuan tersebut.
Menurut raksasa, apabila ditanam dan dirawat sampai berbuah, timun tersebut akan berisi bayi.
Namun, raksasa meminta imbalan karena telah memberikan biji timun. Jika bayi dalam timun telah tumbuh dewasa, raksasa akan memakannya.
Anak dari biji timun tersebut diberi nama Timun Mas. Ia hidup bahagia dengan ibunya sampai berumur 6 tahun.
Sayangnya, kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama. Raksasa datang untuk menagih janji. Saat itulah, Timun Mas mengetahui perjanjian antara ibunya dan raksasa.
Tak ingin anaknya dimakan raksasa, ibu Timun Mas memberinya beberapa biji tumbuhan dengan bermacam kegunaan untuk melawan raksasa.
Inilah bagian cerita yang paling menarik. Timun Emas lari dari kejaran raksasa. Dengan biji tumbuhan dari sang ibu, Timun Mas berhasil melawan raksasa yang jahat.
3. Cerita Sangkuriang
Cerita rakyat nusantara ini pasti tidak asing di telinga masyarakat Jawa Barat.
Menurut cerita lisan, dahulu kala ada seorang perempuan bernama Dayang Sumbi. Ia memiliki anak bernama Sangkuriang.
Ketika Sangkuriang masih kecil, Dayang Sumbi sempat marah dengan sang anak yang menghina dan menyakiti seekor anjing. Siapa sangka bahwa anjing tersebut ternyata ayah kandung Sangkuriang.
Dayang Sumbi memukul kepala anaknya dengan centong nasi. Kemudian, Sangkuriang pergi dari rumah.
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang tumbuh menjadi perjaka. Sementara Dayang Sumbi masih tampak awet muda seolah tidak menua.
Sangkuriang tidak mengingat siapa ibunya. Ketika bertemu dengan Dayang Sumbi, ia jatuh cinta. Namun, Dayang Sumbi tahu bahwa Sangkuriang adalah anaknya.
Melihat tekad Sangkuriang yang ingin meminangnya, Dayang Sumbi memberikan syarat yang sulit dan mustahil, yakni membendung sungai sebelum matahari terbit.
Dengan bantuan jin, Sangkuriang membendung sungai. Ketika tantangan tersebut hampir berhasil, Dayang Sumbi berdoa agar matahari segera terbit sebelum waktunya. Ia tidak ingin menikah dengan anaknya.
Berkat doanya, Sangkuriang gagal membendung sungai sebelum fajar muncul. Ia marah dengan menendang sampan di dekatnya. Nah, sampan yang terjungkir balik tersebut dipercaya berubah menjadi gunung.
Editors' Pick
4. Cerita Lutung Kasarung
Masih ingat dengan cerita rakyat nusantara Lutung Kasarung?
Mama dan Papa dapat menceritakan kisah ini pada si Kecil. Dahulu, ada putri menawan bernama Purbasari. Ia diusir dari istana.
Pengusiran Purbasari didasari rasa iri sang kakak. Pasalnya, Purbasari yang ditunjuk menjadi ratu.
Purbasari kemudian hidup di hutan bersama dengan seekor lutung. Tanpa diketahuinya, lutung itu adalah jelmaan pangeran dari kerajaan kahyangan.
Mereka berdua pun jatuh cinta dan saling bekerjasama. Keduanya saling membantu untuk mencari keadilan. Pada akhirnya, Purbasari dan lutung jelmaan pangeran dapat merebut tahta kembali.
5. Cerita Batu Menangis
Cerita rakyat nusantara ini berasal dari Kalimantan Barat.
Cerita berkisah tentang ibu yang mempunyai putri dengan paras memesona. Berbanding terbalik dengan wajahnya, sang putri malah memiliki sifat angkuh dan malas.
Suatu hari, ibu mengajak putrinya ke pasar. Tak disangka, putrinya tersebut mengatakan bahwa sang ibu adalah pembantunya.
Mendapatkan perlakuan buruk, ibunya sakit hati dan mendoakan putrinya yang durhaka. Akhirnya, putrinya berubah menjadi batu dan terus menangis meminta ampun.
Oleh karena itu, kisah ini disebut Batu Menangis.
6. Cerita Jaka Tarub
Cerita rakya nusantara ini mengisahkan seorang laki-laki bernama Jaka Tarub.
Suatu hari, Jaka melihat tujuh bidadari yang mandi di sebuah telaga. Jaka sengaja mengambil salah satu baju bidadari.
Akibatnya, satu bidadari yang bernama Nawang Wulan tidak bisa kembali ke kahyangan karena selendangnya hilang. Mau tidak mau, Nawang tinggal di bumi sementara kakak-kakaknya pulang ke kahyangan.
Melihat Nawang Wulan sedih dan bingung, Jaka Tarub menawarinya untuk tinggal bersama. Mereka menikah dan dianugerahi anak perempuan.
Bertahun-tahun kemudian, Nawang tahu bahwa Jaka Tarub adalah pencuri baju dan selendangnya. Dengan rasa kecewa, Nawang akhirnya kembali ke kahyangan. Ia meninggalkan Jaka Tarub dan anaknya.
7. Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih
Bawang Merah dan Bawang Putih merupakan cerita rakyat nusantara yang begitu populer.
Cerita ini mengisahkan gadis bernama Bawang Putih. Ia dikenal baik hati. Sementara itu, kakak tirinya, Bawang Merah, memiliki peringai yang buruk.
Lantaran perilakunya yang baik, Bawang Putih kerap mendapatkan hadiah seperti labu emas dari seorang penyihir. Melihat keberuntungan Bawang Putih, Bawang Merah merasa iri.
Bawang Merah pun meminta labu emas seperti yang didapatkan Bawang Putih. Namun, karena keserakahannya, Bawang Merah justru mendapatkan kesialan. Bukannya berisi emas, labu justru berisi ular.
8. Cerita Keong Mas
Cerita rakyat nusantara ini berlatar belakang di kerajaan Daha, Jawa Timur.
Dahulu, seorang raja memiliki dua putri menawan, yakni Candra Kirana dan Dewi Galuh. Mereka hidup bahagia.
Suatu hari, seorang pangeran bernama Raden Inu meminang Candra Kirana. Raja pun berniat menikahkan mereka. Mendengar kabar lamaran Raden Inu dan Candra Kirana, Dewi Galuh merasa iri.
Didorong iri hati yang kuat, Dewi Galuh mendatangi tukang sihir dan meminta untuk mengubah Candra Kirana menjadi seekor keong.
Candra Kirana yang berubah menjadi keong mas ditemukan oleh seorang nenek sebatang kara. Awalnya, sang nenek tak tahu bahwa keong mas tersebut adalah keong jelmaan.
Sementara itu, Raden Inu terus mencari kekasih hatinya yang hilang tanpa sebab. Sampai akhirnya, Raden Inu datang ke rumah sang nenek. Barulah Raden Inu tahu bahwa Candra Kirana disihir menjadi keong.
Berkat pertemuan itu, sihir yang diterima Candra Kirana pun musnah. Raden Inu berhasil menikahi Candra Kirana. Sang nenek pun dibawa ke kerajaan.
9. Cerita Cindelaras
Cerita rakyat nusantara selanjutnya yaitu Cindelaras. Cindelaras adalah seorang putra kerajaan yang terbuang bersama sang ibu.
Ketika masih mengandung Cindelaras, permaisuri difitnah oleh selir raja karena merasa iri. Konon, permaisuri disebut yang menyihir selir sehingga sakit-sakitan.
Raja yang mengetahui kabar tersebut, membuang permaisuri yang hamil di hutan.
Permaisuri melahirkan Cindelaras sendirian. Seiring berjalannya waktu, Cindelaras tumbuh menjadi anak yang pandai bermain adu ayam. Ia memiliki ayam sakti yang tak terkalahkan.
Kabar kesaktian Cindelaras dan ayamnya sampai ke telinga raja. Prajurit kerajaan mencari Cindelaras atas titah raja yang ingin mengajak anak itu beradu ayam. Akhirnya, pertemuan anak dan bapak itu terjadi.
Di tengah ajang adu ayam, tanpa terduga ayam milik Cindelara berbicara. Ayam itu mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak raja.
Setelah itu, raja pun mencari kebenarannya. Ia baru mengetahui cerita sesungguhnya.
Itulah cerita rakyat nusantara yang bisa Mama dan Papa jadikan pengantar tidur si Kecil. Ketika menceritakannya, Mama dan Papa dapat menekankan pesan moral yang terkandung. Sehingga, si Kecil dapat belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang baik.
Baca Juga:
- Anak Jatuh Terbentur Kepala Bagian Belakang, Waspadai Bahayanya!
- Butuh Tambahan Belajar, Mengapa Sebaiknya Anak Ikut Les Privat?
- Stop Begadang, Ini 10 Tips agar Anak Remaja Bisa Tidur Lebih Cepat