Kisah Nabi Idris AS, Manusia Pertama yang Bisa Menulis dengan Pena
Kisah Nabi Idris AS bisa menjadi teladan bagi anak
26 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan sekaligus mengajarkan ajaran agam Islam kepada si Kecil. Salah satunya melalui cara membacakan dongeng atau kisah-kisah para nabi.
Membacakan kisah para nabi kepada anak bisa menjadi metode belajar seru dan menyenangkan apabila ditambah dengan adanya ilustrasi yang menarik.
Lewat pembacaan kisah nabi, ilmu pengetahuan anak tentang agama Islam bisa bertambah. Selain itu, membacakan kisah para nabi juga dapat menjadi suri tauladan bagi anak sedari dini.
Salah satu kisah dan mukjizat nabi yang bisa Mama bacakan untuk anak adalah mukjizat Nabi Idris AS dan kisah Nabi Idris AS. Nabi Idris adalah seorang nabi yang mempunyai kecerdasan begitu luar biasa. Beliau juga merupakan manusia pertama yang berhasil menjinakkan kuda.
Untuk mengetahui kisah Nabi Idris AS selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber.
1. Nabi Idris AS merupakan manusia pertama yang menulis dengan pena
Nabi Idris AS merupakan manusia pertama yang mulai menulis dengan memakai pena dan dianugerahi berbagai kepandaian oleh Allah SWT, di antaranya yakni ilmu alam semesta, ilmu tulis menulis, dan ilmu berhitung.
Bahkan, para ilmuwan pernah menemukan beberapa potongan naskah kuno yang diklaim berkaitan dengan Nabi Idris AS.
Beliau pula yang pertama kali menjahit baju sehingga membuatnya menjadi lebih nyaman untuk dipakai daripada baju yang masih terbuat dari daun dan kulit hewan.
Selain itu, Nabi Idris AS juga menguasai berbagai macam bahasa. Oleh karena itu, Nabi Idris AS dapat dengan mudah berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Beliau juga diketahui pandai membangun rumah sederhana yang indah dan nyaman, sehingga banyak orang dari berbagai daerah menirunya dan meminta bantuan darinya.
2. Nabi Idris AS mampu menjinakkan kuda
Nabi Idris AS adalah keturunan ke-6 dari Nabi Adam AS, beliau lahir di Mesir. Nabi Idris AS diberi nama Idris karena gemar membaca dan menulis. Nabi Idris adalah sosok Nabi yang sangat cerdas.
Nabi Idris AS adalah manusia yang pertama kali mampu menjinakkan kuda yang semula merupakan binatang liar. Setelah dijinakkan oleh Nabi Idris AS, hewan kuda pun bisa dijadikan sebagai tunggangan atau untuk mengangkut berbagai barang.
Oleh karena itu, orang-orang yang baru pertama kali melihat hal seperti itu dibuat heran karena Nabi Idris AS juga dapat menempuh perjalanan dengan sangat cepat daripada mereka yang masih berjalan kaki.
Dengan adanya kendaraan kuda ini, kaum Nabi Idris AS sangat terbantu dan menjadi semakin Makmur. Beliau lantas menjadi orang yang semakin disegani dan menjadi panutan.
Di dalam Al-Qur’an, Nabi Idris AS digolongkan sebagai manusia yang sabar karena beliau tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan dan rintangan seberat apapun.
Editors' Pick
3. Kaum keturunan Qabil iri kepada Nabi Idris AS
Dengan ditemukannya berbagai teknologi dan hal baru hasil temuan dari Nabi Idris AS, membuat kaum anak cucu adam yang berasal dari kaum Qabil menjadi sangat iri.
Mereka mulai merencanakan sesuatu hal yang jahat denga tujuan mengganggu kaum Nabi Idris AS yang sedang bekerja.
Semakin hari, kaum dari Qabil semakin bertambah jahat. Mereka mulai berani merampas harta benda kaum Nabi Idris AS dan melukai para perempuan serta anak-anak. Jumlah mereka pun juga semakin bertambah banyak. Hal ini dikarenakan, orang-orang pengangguran yang tidak mau bekerja ikut serta bergabung dalam golongan dari kaum keturuan Qabil.
4. Nabi Idris AS diangkat menjadi rasul di usia 82 tahun
Karena kejahatan kaum keturuan Qabil semakin meresahkan, para penduduk pun mulai melaporkan berbagai kejadian itu kepada Nabi Idris AS. Nabi Idris AS lantas pergi menuju ke sebuah bukit dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Pada usia 82 tahun itulah Nabi Idris AS diangkat menjadi seorang Rasul untuk memberikan peringatan kepada seluruh umat manusia. Maka, Nabi Idris AS dengan segera melaksanakan tugasnya sebagai Rasul dan memberikan peringatan kepada kaum keturunan Qabil supaya kembali ke jalan yang benar.
Nabi Idris AS berkata kepada kaum keturuan Qabil, “Hai saudaraku, berhentilah mengerjakan perbuatan jahat dan ingkar. Ikutilah jalan kebenaran seperti yang diajarkan Nabi Adam,”.
5. Kaum keturuan Qabil mengajak perang
Usai diperingatkan oleh Nabi Idris AS, kaum keturuan Qabil malah menjadi sangat marah. Mereka justru menantang Nabi Idris AS untuk berperang.
Lantas Nabi Idris AS dan para pengikutnya mulai mempersiapkan berbagai peralatan perang dan membuat benteng pertahanan guna menahan serangan dari kaum keturuan Qabil. Akhirnya peperangan pun terjadi.
Selain menjadi seorang Nabi dan Rasul, Nabi Idris AS juga merupakan seorang panglima perang. Beliau berperang dengan gagah dan berani sehingga mendapatkan julukan "Asad al-asad" yang berarti singa dari segala singa. Hal ini disebabkan, Nabi Idris AS merupakan sosok yang tidak pernah berputus asa dalam menjalankan tugasnya untuk memerangi kejahatan.
6. Nabi Idris AS dan kaumnya akhirnya hijrah
Nabi Idris AS adalah ahli strategi yang sangat pintar sehingga beliau dan pasukannya selalu berhasil memenangkan berbagai pertempuran.
Namun, semakin hari kaum keturuan Qabil yang mungkar dan durhaka itu ternyata semakin bertambah banyak jumlahnya serta tidak berhenti menyerang para wanita dan anak-anak dari kaum Nabi Idris AS.
Maka, Allah SWT memerintahkan Nabi Idris AS beserta kaumnya untuk berhijrah meninggalkan negerinya untuk menuju ke tempat yang lebih aman.
Demikianlah kisah dari Nabi Idris AS yang tak henti berperang melawan kejahatan kaum keturuan Qabil. Nama Nabi Idris AS pun diabadikan di dalam Al-Qur’an dalam Surat Maryam ayat 56 – 57.
Semogakisah Nabi Idris AS kali ini mampu mempertebal iman Mama dan anak mama kepada para Nabi dan Rasul Allah SWT.
Baca juga:
- Kisah Nabi Adam, Manusia Pertama di Bumi yang Diciptakan Allah SWT
- Kisah Nabi Kaum Luth Berpasangan dengan Sejenis, Sekarang Disebut LGBT
- Kisah Nabi Yusuf: Mengajarkan Kesabaran dan Menjadi Pemaaf