10 Puisi Singkat Tentang Alam yang Indah dan Menginspirasi

Bisa menjadi referensi saat ingin membuat puisi

2 Oktober 2024

10 Puisi Singkat Tentang Alam Indah Menginspirasi
Pexels/ScottWebb

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa indah, kaya akan makna, dan biasanya terikat oleh irama, rima, dan ritme tertentu. 

Puisi seringkali menggunakan kata-kata yang padat dan ekspresif untuk menyampaikan emosi, gagasan, atau gambaran dengan cara yang unik salah satunya puisi tentang alam.

Berikut Popmama.com merangkum 10 puisi singkat tentang alam yang dapat menjadi inspirasi.

1. Puisi "Gunung"

1. Puisi "Gunung"
Orami.co.id

Dikutip dari buku Antologi Puisi Semesta Harapan, penerbit Guepedia (2022). 

Gunung, kau amat indah

Hijaumu segarkan mataku 

Di pedalaman sangat asri dan sejuk

 

Gunung 

Kau segarkan mata pagi hariku

Di malam hari, kau menakutkan

Hewan buasmu, amat menyeramkan

Tapi jika kau gundulkan

Tak hijau bumi ini

Jika kau tidak muncul

Lusuh sekali dunia ini

Jika kau tiada

Tiada lagi air mineral

Namun kau sangat menyusahkan

Bila gempa menimpa

Mungkinkah terjadi letusan

 

Gunung 

Kau dikenal menyeramkan

Tanpamu, apa daya dunia ini

Hijaukanlah dunia ini!

2. "Syair Alam"

2. "Syair Alam"
Freepik/wirestock

Dikutip dari buku Antologi Puisi Goresan Pena Cinta, penerbit Adab (2020)

Wahai pencipta alam

Kekagumanku tak pernah padam

Dari siang hingga malam

Tatapan mataku tak bisa terpejam

 

Melihat semua goresan tangan

Nyata adanya, 

Indah rasanya

Lukisan yang seolah bernyawa

 

Izinkan kami 

Untuk menggapai mimpi

Bersama naluri

Menikmati rangkaian alam ini

3. "Hutan yang Indah"

3. "Hutan Indah"
Freepik/benzoix

Air dangkal kujalani
Tubuh yang basah mulai kukeringkan
Akar-akar pohon memakan air dan hujan telah tiada
Kemarau menyambut
Untuk keseimbangan alam
Merdunya burung-burung bernyanyi
Hari baru sebagai tandanya
Aku terpana akan buaian ini
Hanya milikku saja
Sejenak aku menutup mata
Sejenak membentangkan tanganku
Bahagia kurasakan, sejuk, dan bahagia

4. "Lestari Alam, Lestari Jiwaku"

4. "Lestari Alam, Lestari Jiwaku"
Freepik/nikitabuida

Dikutip dari Antologi Puisi: Syair Hati, penerbit Guepedia (2021).

Bising kota tak pernah tahu gemulai tanaman padi di pelosok negeri

Menghijau di kala muda, silau emas di kala panen

Kicau merdu sang pencuri kecil, tak pernah lelah menarik sebatang padi

 

Tiada palang kereta atau lampu lalu lintas di sini

Yang berjejer hanya pohon-pohon rindang tak bertuan

Gemuruh aliran sungai mengundang bermain di tengah terik mentari membakar kulit

Tiada sawah yang kosong

Dipenuhi armada penjaga, kaleng musik pengusir pencuri padi kecil

 

Jika lelah dengan segalanya

Datang saja kemari, alam ciptaan Tuhan

Pejamkan mata di rumah sawah tak berdinding

Dielus angin yang berhembus

Terjaga oleh alam yang lestari, menenangkan jiwa yang berisik

 

Editors' Pick

5. "Kemana Perginya Alam Lestari"

5. "Kemana Pergi Alam Lestari"
Freepik/wirestock

Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru
Kiri kanan sawah, tengahnya sungai
Di antara gunung matahari terbit malu-malu
Namun sekarang kemana?

Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan
Kini tanahku berwarna abu
Lama kucari tanah becekku
Tapi kenapa sekarang tak nampak?
Cemara kehidupan tinggi menjulang

Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan
Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh
Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu
Mengapa bisa begitu?

Sering banjir, sering longsor
Di barat ada asap bikin marah tetangga
Padahal dahulu tidak begitu
Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu
Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih
Menanggung pilu sambil tertatih
Anak-anaknya nakal semua
Biar dimarahi tapi tak pernah jera

6. "Gunung"

6. "Gunung"
Unsplash/Rohit Tandon

Puisi berjudul Gunung yang dikutip dari buku Antologi Pusi: Pendar Desaku, penerbit Omara Pustaka (2019).

Gunung yang tinggi

Menjulang hingga ke awan

Gunung kau berwarna hijau

Jika dipandang membuatku senang

 

Gunung tempat banyak hewan 

Ia berteduh di dalamnya

Jika tiada bergunung

Hewan-hewan tak bisa berteduh

 

Melihat gunung

Indah di pedesaan

Selalu ingin bertemu dengan teman lama

Gunung tetaplah hijau dan indah

7. Keindahan Alam di Pagi Hari

7. Keindahan Alam Pagi Hari
Freepik/TravelSpace

Ku buka mata
Cahaya pagi menembus kaca jendela
Semerbak mawar merah dan putih merekah
Ku buka jendela
Ku hirup udara nan segar
Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi
Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin menembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati
Dan langit sebiru lautan samudra
Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

8. Laut yang Membentang

8. Laut Membentang
Pexels/kovyrina

Ombak datang dan pergi,
Menghempas karang tanpa henti,
Di bawahnya, kehidupan tak terhingga,
Menyimpan cerita yang tak terungkap.

Laut biru yang tak terjamah,
Menyimpan rahasia alam yang dalam,
Setiap tetes airnya adalah kisah,
Tentang perjalanan waktu yang abadi.

9. "Dari Bentangan Langit"

9. "Dari Bentangan Langit"
Pexels/Pixabay

Dari bentangan langit yang semuIa
Kemarau itu datang kepadamu
Tumbuh perlahan
Berhembus amat panjang
Menyapu lautan

Mengekal tanah berbongkahan menyapu hutan!
Mengekal tanah berbongkahan! Datang kepadamu
Ia, kemarau itu dari Tuhan, yang senantiasa diam dari tangan-Nya.
Dari tangan yang dingin dan tak menyapa yang senyap.
Yang tak menoleh barang sekejap.

10. "Sempurnanya Ciptaan Ilahi"

10. "Sempurna Ciptaan Ilahi"
Freepik/wirestock

Oleh: Aniek Rizka

Pagi itu langit begitu cerah

Namun panas mentari tak menyakiti

Napasku membuncah

Tak sabar, di mana kakiku akan berhenti?

Di tanah yang dingin pohon-pohon menjulang

Udara dingin, namun tak berangin

Terus menanjak, terus menyusuri tebing

Ransel membebani, tenggorokan kering

Hutannya seram,

Tebingnya curam,

Jalannya suram,

Asa lebam.

Setapak berkelok dan menanjak tak berujung

Burung dan hewan penghuni hutan berdendang

Ini terlalu jauh!

Badan penuh peluh, mulut penuh keluh.

"Sedikit lagi", "Sebentar lagi", terhadap diri kukuhkan hati

"Itu dia!" bahagia memekik, buah kesabaran bersemi

Surgakah ini? Mata yang tak tau diri segera mengimani

Air terjun Lalay, sungguhnya kami tak akan lalai

Indah yang tersembunyi, begitu sempurnanya ciptaan llahi.

Sungguh aku tak ingin pergi.

Demikian 10 puisi singkat tentang alam yang indah dan menginspirasi. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest