Saat mendengar pernyataan seperti ini, sangat penting untuk tetap tenang.
Reaksi yang panik atau marah hanya akan membuat anak merasa lebih buruk atau menarik diri.
Ingatlah bahwa kata-kata ini mungkin hanya ungkapan sementara dari emosi yang tidak stabil.
Bersikap tenang dapat membantu Mama memproses situasi dengan lebih bijak dan memberikan respons yang tepat.
Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menginterupsi agar anak merasa dihargai.
Berikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan tanpa merasa dihakimi atau diabaikan, karena ini adalah langkah awal untuk membangun kepercayaan.
Validasi Perasaan Anak
Freepik
Terkadang, anak merasa diabaikan atau tidak dimengerti. Dengan memvalidasi perasaan mereka, Mama menunjukkan bahwa perasaan mereka penting.
Misalnya, Mama bisa mengatakan sesuatu seperti, “Mama dengar kok, itu pasti berat buat kamu.”
Kalimat sederhana seperti ini dapat membuat anak merasa bahwa emosi mereka diakui.
Hindari memberikan solusi terlalu cepat sebelum memahami apa yang mereka rasakan sepenuhnya.
Validasi membantu anak merasa didengar dan dimengerti, yang dapat mengurangi beban emosional mereka secara signifikan.
Editors' Pick
Tanyakan Apa yang Membuat Mereka Merasa Seperti Itu
Freepik
Ajukan pertanyaan yang lembut untuk memahami akar masalahnya. Hindari pertanyaan yang menghakimi atau menyudutkan.
Sebagai contoh, Mama bisa bertanya, “Apa yang membuat kamu merasa seperti itu?” atau “Kamu mau cerita apa yang sedang terjadi?” Dengan menggunakan nada yang penuh perhatian, anak akan lebih nyaman untuk berbicara.
Biarkan mereka menjawab tanpa interupsi atau tekanan agar mereka merasa bebas untuk mengekspresikan diri.
Pendekatan ini dapat membuka jalan bagi komunikasi yang lebih mendalam.
Berikan Dukungan Emosional
Freepik
Pastikan anak merasa dicintai dan didukung. Kadang-kadang, mereka hanya membutuhkan pengingat bahwa mereka tidak sendirian.
Mama dapat mengatakan, “Mama disini untuk kamu. Kamu tidak sendiri.” Ungkapan sederhana ini dapat memberikan ketenangan kepada anak.
Selain itu, pelukan atau sentuhan lembut juga dapat membantu menenangkan anak, karena kontak fisik yang hangat seringkali memberikan rasa aman.
Dukungan emosional yang konsisten adalah kunci untuk membantu anak merasa diterima apa adanya.
Ajarkan Cara Mengelola Emosi
Freepik
Ajarkan anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.
Misalnya, Mama bisa berkata, “Kalau kamu merasa sedih, kamu bisa cerita ke Mama atau coba menulis di buku harian.”
Ajarkan teknik relaksasi seperti menarik napas dalam-dalam untuk membantu mereka menenangkan diri.
Dengan cara ini, anak belajar bahwa emosi negatif adalah hal yang normal dan bisa diatasi.
Memberikan alternatif yang positif dalam mengelola emosi dapat membantu mereka berkembang menjadi individu yang lebih tangguh.
Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Positif
Freepik
Pastikan rumah adalah tempat yang aman dan mendukung bagi anak untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa takut dihakimi.
Bangun komunikasi terbuka dengan anak setiap hari, sehingga mereka merasa nyaman untuk berbagi.
Hindari kritik berlebihan yang dapat menurunkan rasa percaya diri mereka.
Dengan menciptakan lingkungan yang positif, Mama memberikan pondasi yang kuat bagi anak untuk menghadapi tantangan emosional mereka dengan lebih baik.
Carilah Bantuan Profesional Jika Diperlukan
Freepik
Jika anak sering mengungkapkan perasaan negatif atau menunjukkan tanda-tanda depresi, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog anak atau konselor.
Jangan ragu untuk meminta bantuan jika Mama merasa situasinya semakin serius.
Terapis dapat membantu anak memahami dan mengelola emosinya dengan lebih baik.
Bantuan profesional juga dapat memberikan wawasan tambahan bagi orangtua dalam mendukung anak mereka secara efektif.
Demikian cara merespon ketika anak bilang "aku benci hidupku."