Cara Mengajarkan Perkalian pada Anak SD Kelas 2

Membantu anak memahami perkalian dalam kehidupan sehari-hari

5 Agustus 2024

Cara Mengajarkan Perkalian Anak SD Kelas 2
Pexels/Keira Burton

Mengajarkan perkalian kepada anak-anak bisa menjadi tantangan, namun dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, anak-anak bisa belajar dengan lebih mudah dan cepat. 

Berikut Popmama.com merangkum cara mengajarkan perkalian pada anak SD kelas 2.

1. Gunakan alat peraga

1. Gunakan alat peraga
Pexels/Yan Krukau

Alat peraga seperti kancing, blok bangunan, atau mainan kecil dapat membantu anak memahami konsep perkalian secara konkret. 

Misalnya, untuk menunjukkan 3 x 4, Mama bisa mengelompokkan 3 set dengan 4 kancing di setiap set. Melalui alat peraga, anak dapat melihat langsung bagaimana jumlahnya bertambah dengan perkalian. 

Alat peraga juga bisa berupa benda sehari-hari seperti pensil, krayon, atau buah-buahan yang bisa dipegang dan dihitung oleh anak. 

Ini membantu mereka membangun pemahaman visual dan fisik tentang perkalian, membuat konsep abstrak menjadi lebih nyata dan mudah dimengerti.

2. Menggunakan lagu dan nyanyian

2. Menggunakan lagu nyanyian
Pexels/Yan Krukau

Lagu perkalian dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Banyak lagu anak-anak yang dirancang khusus untuk menghafal tabel perkalian. Anak-anak bisa belajar sambil bernyanyi dan bergerak. 

Misalnya, ada lagu yang liriknya menyebutkan hasil perkalian secara berulang-ulang sehingga anak terbiasa dengan urutannya. 

Musik membantu memori anak untuk lebih mudah mengingat, terutama jika ritmenya menyenangkan. 

Mama juga bisa membuat lagu sederhana sendiri dengan melodi yang dikenal anak. Mengajak anak untuk menari atau bertepuk tangan mengikuti irama lagu bisa menambah keseruan dan membantu mereka menghafal dengan cara yang menyenangkan.

3. Belajar menggunakan flashcard

3. Belajar menggunakan flashcard
Shopee.co.id

Flashcard adalah cara yang bagus untuk menghafal tabel perkalian. Mama bisa membuat flashcard sendiri atau membeli yang sudah jadi. Ajak anak untuk bermain dengan flashcard, seperti kuis cepat atau permainan memori. 

Flashcard bisa digunakan untuk latihan mandiri atau bersama teman-teman. Setiap kartu memiliki pertanyaan di satu sisi dan jawaban di sisi lain, sehingga anak bisa belajar sendiri dengan mengecek jawabannya. 

Permainan ini melatih kecepatan dan ketepatan anak dalam mengingat hasil perkalian. Menggunakan warna-warni yang cerah dan gambar menarik di flashcard juga dapat membuat anak lebih tertarik dan bersemangat belajar.

4. Memanfaatkan permainan interaktif

4. Memanfaatkan permainan interaktif
Freepik/brgfx

Permainan interaktif seperti aplikasi edukatif di tablet atau komputer dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif. Banyak aplikasi yang menawarkan permainan perkalian yang menarik dan mendidik. 

Anak-anak cenderung lebih tertarik pada teknologi, sehingga aplikasi ini bisa menjadi motivasi tambahan untuk belajar. Pilih aplikasi yang memiliki grafik menarik, suara yang menyenangkan, dan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak. 

Permainan seperti ini biasanya memiliki fitur pengulangan dan penguatan yang membantu anak menghafal dengan lebih baik. 

Selain itu, beberapa aplikasi juga menyediakan laporan perkembangan sehingga orang tua dapat memantau kemajuan belajar anak.

Editors' Pick

5. Cerita dan analog

5. Cerita analog
Freepik

Menggunakan cerita dan analogi dapat membantu anak memahami perkalian dengan lebih baik. Misalnya, ceritakan tentang petani yang menanam sayuran dalam kelompok, atau tentang anak-anak yang bermain dalam tim. 

Cerita membantu anak untuk mengaitkan konsep perkalian dengan situasi nyata yang mereka kenal. 

Misalnya, dalam cerita tentang petani, Mama bisa menjelaskan bahwa setiap petani menanam 5 baris jagung dengan masing-masing baris memiliki 3 tanaman. Ini akan membantu anak melihat bagaimana perkalian digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Analog seperti ini juga memudahkan anak untuk memahami bahwa perkalian adalah cara cepat untuk menjumlahkan kelompok-kelompok yang sama.

6. Belajar menggunakan metode menulis

6. Belajar menggunakan metode menulis
Freepik

Minta anak untuk menulis tabel perkalian berulang kali. Menulis dapat membantu anak menghafal dan memahami pola dalam perkalian. Latihan ini bisa dilakukan dengan cara tradisional menggunakan buku dan pena atau melalui papan tulis kecil di rumah. 

Dengan menulis berulang kali, anak akan lebih mudah mengingat hasil perkalian. Selain itu, latihan menulis juga membantu memperkuat motorik halus anak dan meningkatkan kemampuan menulis tangan mereka. 

Untuk membuatnya lebih menarik, Mama bisa menggunakan kertas berwarna atau pena dengan tinta berwarna-warni. 

Memberikan pujian atau stiker sebagai penghargaan setiap kali mereka menyelesaikan latihan juga bisa meningkatkan motivasi anak.

7. Ajarkan anak perkalian menggunakan metode jari

7. Ajarkan anak perkalian menggunakan metode jari
Pexels/Ksenia Chernaya

Ajarkan anak cara menggunakan jari mereka untuk membantu menghitung perkalian sederhana. Misalnya, untuk menghitung 5 x 2, mereka bisa mengangkat 5 jari dua kali dan kemudian menghitung jumlah jari yang terangkat. 

Metode ini sangat membantu untuk perkalian dasar dan dapat dilakukan di mana saja tanpa alat bantu. Menggunakan jari membuat anak memahami bahwa perkalian adalah proses penjumlahan berulang. 

Cara ini juga membantu anak mengembangkan keterampilan berhitung mental. Mama bisa memulai mengajarkan anak dengan perkalian yang mudah dan bertahap menuju yang lebih sulit seiring dengan meningkatnya kepercayaan diri anak dalam menggunakan jari mereka sebagai alat bantu menghitung.

8. Menggunakan permainan kartu

8. Menggunakan permainan kartu
Freepik/pvproductions

Permainan kartu seperti kartu UNO atau kartu remi dapat dimodifikasi untuk mengajarkan perkalian. Buat aturan bahwa setiap kali mereka menarik kartu, mereka harus mengalikan nilai kartu tersebut dengan angka tertentu. 

Misalnya, jika anak menarik kartu dengan angka 4, mereka bisa diminta untuk mengalikan 4 dengan 2. Permainan ini menggabungkan kesenangan dan belajar, sehingga anak tidak merasa tertekan. 

Mama juga bisa membuat sendiri kartu dengan angka-angka perkalian dan bermain seperti permainan matching, di mana anak harus mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban yang benar. Ini akan melatih keterampilan mereka dalam mengingat dan mengaplikasikan hasil perkalian.

9. Terapkan dalam aktivitas harian

9. Terapkan dalam aktivitas harian
Pexels/Gustavo Fring

Libatkan perkalian dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, saat berbelanja, minta anak menghitung berapa total harga jika membeli 3 buah apel dengan harga 2 ribu rupiah per buah. 

Aktivitas sehari-hari memberikan konteks nyata bagi anak untuk melihat bagaimana perkalian digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain berbelanja, Mama bisa melibatkan anak dalam kegiatan memasak, seperti menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan jika resep dikalikan dua atau tiga. 

Menggunakan uang, waktu, atau benda-benda di sekitar rumah juga bisa menjadi cara efektif untuk mengajarkan perkalian. Melalui aktivitas sehari-hari, anak akan memahami pentingnya belajar perkalian dan bagaimana itu diterapkan dalam kehidupan nyata.

10. Menggunakan dukungan visual

10. Menggunakan dukungan visual
Pexels/Keira Burton

Buat poster atau diagram visual yang menunjukkan tabel perkalian dan tempel di dinding kamar anak atau tempat belajar mereka. Dengan sering melihatnya, anak akan lebih mudah menghafal. 

Visual yang menarik dengan warna-warni cerah dan gambar-gambar lucu dapat menarik perhatian anak dan membuat mereka lebih tertarik untuk belajar. 

Mama juga bisa membuat tabel perkalian menjadi lebih interaktif dengan menambahkan elemen yang dapat digerakkan atau diubah oleh anak. Misalnya, buat tabel dengan kantong-kantong kecil yang berisi kartu-kartu angka, sehingga anak bisa mencoba mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban. 

Dukungan visual ini akan memperkuat pemahaman anak dan membuat belajar perkalian menjadi lebih menyenangkan.

Nah, itu tadi cara mengajarkan perkalian pada anak SD kelas 2. Mama udah pernah coba cara yang mana?

Baca juga:

 

The Latest