Mengapa Allah Menyebut Anak Yatim dalam Al-Qur'an?

Sebagai pengingat pentingnya berlaku adil

6 September 2024

Mengapa Allah Menyebut Anak Yatim dalam Al-Qur'an
Pexels/Mona Termos

Anak yatim, sebagai kelompok yang mengalami kehilangan yang mendalam sejak usia dini, memerlukan perhatian khusus dari masyarakat. 

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT sering menyebutkan anak yatim sebagai pengingat pentingnya tanggung jawab dan keadilan dalam memperlakukan mereka. 

Panggilan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap nasib mereka, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Berikut Popmama.com rangkum alasan mengapa Allah menyebut anak yatim dalam Al-Qur’an.

Kondisi Rentan Anak Yatim

Kondisi Rentan Anak Yatim
Freepik/paansaeng

Anak yatim adalah mereka yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia dewasa. 

Dalam konteks sosial, mereka sering kali berada dalam situasi yang rentan, baik secara emosional maupun material. 

Tanpa sosok ayah yang menjadi pelindung dan pencari nafkah, anak yatim menghadapi tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Al-Qur'an menggarisbawahi pentingnya melindungi mereka agar tidak terjebak dalam kesulitan, seperti yang tercantum dalam QS. Al-Baqarah (2:220): "...mereka bertanya kepadamu tentang anak-anak yatim. Katakanlah: Mengurus mereka secara patut adalah baik..."

Simbol Ujian bagi Umat Manusia

Simbol Ujian bagi Umat Manusia
Freepik/rawpixel.com

Allah menguji umat manusia melalui anak yatim untuk melihat bagaimana mereka memperlakukan golongan yang lemah. 

Memperhatikan anak yatim dianggap sebagai tindakan kasih sayang yang sangat mulia dalam Islam. 

Dengan memberikan bantuan dan perlindungan kepada anak yatim, seseorang menunjukkan kepekaan terhadap kemanusiaan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. 

Dalam QS. Ad-Duha (93:9), Allah memerintahkan: "Maka terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang."

Editors' Pick

Meneladani Rasulullah SAW

Meneladani Rasulullah SAW
Pexels/MonsteraProduction

Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang yatim. Sejak kecil, beliau kehilangan sosok kedua orangtuanya. 

Oleh karena itu, Rasulullah sangat memahami keadaan anak yatim dan selalu mengajarkan untuk memperlakukan mereka dengan kelembutan dan kasih sayang. 

Mengikuti teladan beliau adalah bagian dari keimanan umat Islam, seperti yang dijelaskan dalam QS. Al-Fajr (89:17-18): "Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin."

Pahala Besar dalam Mengurus Anak Yatim

Pahala Besar dalam Mengurus Anak Yatim
Freepik

Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi siapa saja yang peduli terhadap anak yatim. 

Menjaga mereka dengan baik adalah salah satu bentuk amal yang akan mendekatkan seseorang kepada surga. 

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Aku dan orang yang memelihara anak yatim akan berada di surga seperti ini," sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya (HR. Bukhari).

Mencegah Penindasan dan Ketidakadilan

Mencegah Penindasan Ketidakadilan
Pexels/Gabby K

Al-Qur'an memberikan peringatan keras terhadap mereka yang memperlakukan anak yatim dengan buruk, terutama dalam hal hak-hak warisan dan harta benda mereka.

Dalam QS. An-Nisa (4:10), Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya, dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." 

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya menjaga hak-hak anak yatim dan memastikan mereka tidak dieksploitasi.

Menumbuhkan Kepedulian Sosial

Menumbuhkan Kepedulian Sosial
Freepik

Allah menyebutkan anak yatim dalam Al-Qur’an untuk menanamkan kepedulian sosial dalam masyarakat. 

Merawat dan memperhatikan anak yatim bukan hanya menjadi tanggung jawab keluarga terdekat, tetapi juga komunitas Muslim secara keseluruhan. 

Dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab, Allah mengajarkan agar setiap orang berperan aktif dalam membantu mereka yang membutuhkan. 

Hal ini dapat mempererat hubungan antar anggota masyarakat serta menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan solidaritas.

Pentingnya Keadilan dalam Mewariskan Harta

Penting Keadilan dalam Mewariskan Harta
Freepik/Lovelyday12

Al-Qur'an sangat menekankan keadilan dalam mewariskan harta kepada anak yatim. 

Setelah kehilangan orangtua, mereka sering kali rentan terhadap pelanggaran hak waris. 

Allah mengingatkan pentingnya menjaga keadilan, terutama dalam pembagian harta warisan. 

Dalam QS. Al-An’am (6:152), Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga ia dewasa.” 

Ayat ini menekankan bahwa harta anak yatim harus dikelola dengan amanah dan dijaga sampai mereka cukup dewasa untuk mengurusnya sendiri.

Demikian alasan mengapa Allah menyebut anak yatim dalam Al-Qur'an. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

The Latest