7 Tips Mengasuh Anak Setelah Menikah Lagi
Menjelekkan mantan pasangan sangat tidak diperbolehkan ya, Ma
29 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengasuh anak setelah menikah lagi dapat menjadi tantangan tersendiri buat Mama dan pasangan baru.
Terlebih lagi jika anak belum terbiasa dengan pasangan baru Mama, ia akan merasa sangat kesepian apalagi dengan mengetahui bahwa kedua orangtuanya sudah tidak tinggal bersama.
Agar anak bisa tetap dekat dengan Mama dan pasangan baru, Mama perlu mencoba untuk menciptakan hubungan yang ramah dan menyenangkan bagi anak agar ia tidak merasa ditinggalkan.
Kuncinya adalah, Mama harus tetap bersikap dewasa dan jangan pernah menjelekkan mantan pasangan sehingga tidak ada rasa kebencian yang tumbuh pada diri anak, baik kepada orangtuanya maupun orang lain.
Berikut Popmama.com merangkum tips mengasuh anak setelah menikah lagi.
1. Berikan batasan untuk pasangan baru dalam mengasuh anak Mama
Mengasuh anak ketika memiliki pasangan baru dapat menjadi hal yang penuh dengan tantangan, akan ada banyak tangan yang terlibat dalam mengasuh anak.
Tetapi Mama harus ingat bahwa pasangan Mama tidak memiliki hak untuk mengasuh anak, melainkan orangtua kandungnya sendiri.
Semua keputusan besar dan diskusi mengenai pengasuhan anak adalah milik Mama dan mantan pasangan Mama, walaupun ini akan menjadi suatu hal yang perlu untuk diseimbangkan agar tidak membuat anak menjadi bingung.
Anak tidak hanya sekedar membutuhkan sosok ayah, tetapi juga membutuhkan perannya, sehingga jangan membatasi peran mantan pasangan Mama untuk menjalankan perannya sebagai ayah yang baik untuk anak.
2. Menjalin komunikasi terbuka
Mama tetap harus mempertahankan komunikasi pengasuhan bersama dengan mantan pasangan Mama.
Tidak hanya itu saja, tapi Mama juga dapat mengajak pasangan baru Mama ke dalam dinamika itu sehingga semua “orangtua” terlibat dalam kehidupan anak untuk kepentingan kesejahteraannya.
Mengutip dari themindsjournal.com, Dr. Karen Finn mengatakan “Keputusan besar adalah milik orangtua kandung, tetapi semua orang diusahakan untuk terlibat dalam membesarkan dan mencintai anak. Namun, pernikahan baru tetap harus layak dihormati dan transparan”.
Editors' Pick
3. Jangan pernah menjelekkan mantan pasangan Mama pada anak
Rasa kesal atau kecewa pasca perceraian mungkin dirasakan pada setiap orangtua yang mengalaminya. Namun, penting untuk diketahui bahwa Mama tidak boleh menjelekkan mantan pasangan pada anak.
Hal tersebut dapat mengganggu emosi anak, mereka akan merasa bingung dan harus menjalankan peran orang ketiga agar tetap objektif dan netral.
Disisi lain, hal tersebut juga dapat membentuk karakter anak yang mudah benci pada oranglain terutama orangtua kandungnya sendiri.
4. Tidak memaksa anak untuk memanggil pasangan baru Mama dengan panggilan khusus
Memperkenalkan pasangan baru kepada anak bisa menjadi tantangan, terutama ketika menyangkut soal panggilan.
Anak mungkin merasa canggung atau bingung harus memanggil pasangan baru Mama dengan sebutan apa.
Sebaiknya, ajak anak berdiskusi dan biarkan mereka memilih panggilan yang nyaman dan sesuai. Ini bisa berupa nama kecil atau panggilan khusus yang memiliki makna positif bagi mereka.
Penting untuk tidak memaksakan panggilan "Papa" jika anak belum siap, agar mereka merasa dihargai dan lebih mudah beradaptasi.
5. Tetap berhubungan baik dengan semua orang
Hubungan yang baik antara semua pihak, termasuk mantan pasangan, sangat penting dalam membentuk lingkungan yang sehat bagi anak.
Pastikan komunikasi tetap terbuka dan positif, terutama saat berhubungan dengan mantan pasangan mengenai pengasuhan anak.
Dengan begitu, anak akan merasa lebih aman dan tidak terjebak dalam konflik yang dapat menyebabkan stres emosional.
6. Bersikap terbuka akan perasaan anak
Anak-anak seringkali memiliki perasaan yang campur aduk setelah orangtua mereka menikah lagi. Mereka mungkin merasa cemburu, bingung, atau bahkan marah.
Oleh karena itu, penting untuk selalu bersikap terbuka dan mendengarkan perasaan mereka. Berikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan tanpa merasa dihakimi.
Ini akan membantu Mama memahami apa yang mereka alami dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan.
7. Tetap mengingat fokus utama Mama
Dalam situasi apapun, fokus utama harus tetap pada kesejahteraan anak. Penting untuk menjaga keseimbangan antara perhatian kepada pasangan baru dan anak-anak.
Ingatlah bahwa peran sebagai orang tua tetap menjadi prioritas utama.
Pastikan Mama tetap hadir secara fisik dan emosional untuk anak, sehingga mereka merasa tidak ditinggalkan atau diabaikan.
Demikian tips mengasuh anak setelah menikah lagi. Ingat untuk selalu memelihara kesehatan psikologis anak pasca perceraian ya, Ma.
Baca juga:
- Nuraeni, Anak 7 Tahun yang Mengasuh Adik setelah Ibunya Meninggal
- Mengasuh Anak Tanpa Berteriak Labih Efektif, Ini Penjelasannya Ma
- Ini Dia Cara Mengasuh Anak Supaya Mereka Cinta Diri Sendiri