Screen time Anak Usia SD, Begini Cara Menentukan Batasannya
Biasanya, karena sudah merasa dirinya besar, anak SD susah diatur untuk screen time. Ya, tidak?
27 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memisahkan anak usia SD dan gagdet pada zaman teknologi canggih seperti sekarang rasanya mustahil dilakukan. Gadget menjadi andalan bagi banyak orang tua dan anak sebagai sarana hiburan, bermain, dan belajar.
Walhasil, anak lebih banyak menghabiskan waktu menatap layar (screen time) daripada melakukan kegiatan lain. Ini tentu bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Namun, apakah menghentikan pemakaian gadget secara total jadi solusi terbaik?
Jawabannya tidak, Ma. Screen time dapat jadi bagian dari gaya hidup masa kini jika diimbangi dengan aktivitas lain yang mendukung tumbuh kembang anak. Misalnya, membaca, bermain brick, bermain peran, bersosialisasi, dan bermain di luar rumah.
Strategi yang harus Mama buat adalah mengatur semua kegiatan dalam porsi tepat. Dilansir dari laman raisingchildren.net.au, Popmama.commemberi tips bagaimana menentukan batasan screen time untuk anak usia SD.
1. Buat aturan jelas tentang pemakaian gadget
Awali dengan membuat aturan jelas tentang pemakaian gadget di rumah. Mama dan Papa perlu menjalani aturan ini secara konsisten, sehingga anak tahu batasan kapan ia boleh dan tidak boleh memakai gadget.
Aturan yang Mama buat bisa mencakup:
- Di mana anak boleh memakai gadget, misalnya di ruang keluarga, bukan di kamar
- Kapan ia boleh memakai gadget, seperti satu jam di siang hari setelah ia makan siang sepulang sekolah
- Bagaimana anak memanfaatkan gadget, contohnya ia boleh memakai laptop saat mengerjakan tugas, tetapi bukan untuk bermain game
- Bagaimana Mama mengatur screen time untuk si kakak dan si adik. Misalnya, ada game yang hanya boleh dimainkan si kakak saat adik tidur, supaya adik tidak ikut menonton kakaknya bermain.
Mama juga bisa menambahkan aturan lain sesuai kesepakatan anggota keluarga di rumah. Sebagai contoh, anak belum boleh punya gagdet sendiri. Maka, ia boleh memakai ponsel Mama untuk memasang game atau nonton kanal YouTube favoritnya, dengan seizin Mama.
Editors' Pick
2. Tentukan waktu screen time secara spesifik
Jika Mama mengizinkan anak screen time, terapkan batasan waktu pemakaian secara spesifik. Berhubung anak sudah usia SD, ia sudah bisa diberi tahu masa pemakaian dengan menunjukkan waktu.
Contohnya, saat hari sekolah anak boleh memakai gadget selama satu jam, yaitu dari pukul 14.00-15.00 dengan syarat ia sudah selesai makan siang.
Lalu, Mama dapat meminta ia memberi jeda setiap 30 menit screen time supaya matanya tidak mudah lelah. Dorong anak melakukan hal lain pada masa jeda tersebut, entah makan camilan, membaca beberapa halaman buku, atau bermain di luar rumah.