5 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengajak Anak ADHD Beraktivitas
Bagaimana caranya menciptakan suasana bermain yang menyenangkan bagi anak ADHD?
23 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesulitan dalam berkomunikasi, fokus dan cenderung bertindak secara impulsif membuat sebagian besar anak dengan ADHD sulit untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya. ADHD pada anak juga menghambat ia untuk ikut berpartisipasi pada sejumlah kegiatan.
Misalnya, anak hiperaktif mungkin akan sulit untuk mengikuti kegiatan yang cenderung pasif, seperti menyusun balok atau mewarnai.
Sementara pada anak yang memiliki kesulitan berkonsentrasi justru akan merasa kewalahan ketika diajak melakukan aktivitas yang menguras energi, misalnya olahraga atau permainan ketangkasan.
Jadi, bagaimana caranya ya menciptakan sesi bermain yang menyenangkan bagi anak dengan ADHD?
1. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik secara positif bermanfaat untuk membantu merilis energi berlebih pada anak ADHD. Coba ajak anak mama untuk terlibat dalam permainan ketangkasan, seperti melompat di trampoline, memanjat atau melewati rintangan besi di taman.
Aktivitas ini terbukti efektif melatih konsentrasinya, menekan tindakan impusif dalam dirinya serta membantu meningkatkan rasa percaya diri anak.
Editors' Pick
2. Hindari gangguan
Sebaiknya hindari pemakaian gadget atau batasi ‘screen time’ pada anak ADHD. Aktivitas tersebut justru menciptakan distraksi atau gangguan yang membuat anak sulit berkonsentrasi.
Lebih baik salurkan energinya dengan kegiatan olahraga yang dilakukan secara individu, seperti berenang, bulu tangkis atau olahraga bela diri. Kalaupun Mama berniat melibatkan anak dalam aktivitas kelompok, pastikan anak-anak di dalamnya tidak terlalu berisik atau gaduh.
Suara bising membuat anak dengan ADHD tidak bisa memusatkan perhatian dan cenderung bertindak secara impusif disebabkan terpacunya adrenalin dalam tubuh.
3. Pertimbangkan waktu
Mendaftarkan anak ADHD pada kegiatan atau aktivitas sosial di luar sekolah memang sangat dianjurkan. Sebab, secara bertahap anak dapat dilatih untuk mampu bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Namun, pertimbangkan waktunya ya, Ma. Sebaiknya hindari rutinitas yang dilakukan sesaat sebelum atau bertepatan dengan jadual minum obat anak.
4. Jangan memaksa
Butuh kesabaran ekstra menghadapi anak ADHD. Mama tidak bisa memaksa apalagi memarahinya ketika si Anak tidak mampu memenuhi ekspektasi Mama ketika bersosialisasi dengan teman-temannya.
Biarkan ia memilih siapa orang yang ingin diajak bermain, apa jenis kegiatannya dan berapa lama ia sanggup melakukan aktivitas tersebut. Mama hanya perlu mendampinginya untuk mengurangi stress atau gangguan yang mungkin dialaminya.
Ketika anak mama memutuskan untuk ‘mogok’ bermain atau menunjukkan tanda-tanda gerakan impulsif, segera bawa dia keluar dari kerumunan dan peluk dia hingga tenang. Berikan ‘time out’ ketika anak sudah merasa tidak nyaman.
5. Beri pengertian kepada lingkungan
Mama perlu menjelaskan kepada pengawas tempat bermain dan melakukan pendampingan istimewa mengenai kondisi si Anak. Penyandang ADHD sebenarnya bisa saja berperilaku normal namun perlu dilatih untuk menghadapi situasi sosial yang tidak bisa diprediksi keadaannya.
Pendampingan perlu dilakukan jika anak mama belum terbiasa berada di suatu tempat atau bergaul di dalam kelompoknya.
Tetapi, jangan khawatir. Dengan sering "berlatih" mereka akan terbiasa.
Selamat bermain!
Baca juga:
- Kenali Penyebab dan Cara Menangani Anak dengan ADHD
- Kesalahan Pola Asuh yang Sering Dilakukan Orangtua dengan Anak ADHD