Cara Menghadapi Anak Keras Kepala
Membentak dan memarahi bukanlah solusi untuk menghadapi anak keras kepala. Lalu bagaimana?
21 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama merasa sangat kesal ketika anak mama tidak menuruti apa yang Mama minta. Atau Mama dibuat kewalahan dengan tantrum si Anak ketika menginginkan sesuatu?
Ya, mengatasi anak keras kepala memang butuh kesabaran ekstra, terutama pada anak usia pra-remaja dimana mereka sudah memiliki pandangan, pilihan dan keinginannya sendiri yang terkadang sangat sulit dipahami oleh orangtua.
Semakin keras Mama menghadapi tingkahnya, maka akan semakin keras juga anak mama bertahan dengan keinginannya.
Hal ini tentu saja tidak akan memecahkan masalah, malah membuat emosi Mama semakin meledak-ledak dan memicu pertengkaran dengan anak.
Lantas bagaimana cara menghadapinya?
Simak rangkuman Popmama.com berikut ini.
1. Dengarkan keinginan anak
Dikutip dari Psychology Today, sikap keras kepala anak merupakan bentuk penolakan terhadap sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya.
Anak cenderung menjadi sangat sensitif dan sulit dibujuk ketika keinginannya tidak segera dipenuhi.
Maka sebelum memarahinya, cobalah untuk mendengarkan apa yang anak mama inginkan.
Hal ini membuat anak merasa dihargai dan menjadi lebih tenang tanpa melawan.
Kalaupun Mama terpaksa menolak keinginannya, beri alasan yang jelas dan mudah dipahami, agar anak tidak meluapkan kekecewaannya dalam bentuk tantrum.
Editors' Pick
2. Jangan balas berteriak
Bersabarlah menghadapi tipe anak keras kepala. Sebab, semakin keras Mama menghadapi anak, maka semakin keras pula perlawanannya.
Hindari membalas teriakan, melontarkan kata-kata kasar atau ancaman serta melakukan kekerasan fisik saat menghadapi tantrum anak. Hal ini hanya akan memperparah situasi.
Anak Mama akan semakin keras dan tidak mau mendengarkan kata-kata Mama.