Sebagian besar orangtua pasti senang memiliki anak yang gemuk. Selain terlihat lucu dan menggemaskan, anak gemuk seringkali dijadikan patokan keberhasilan orangtua dalam mengatur pola makan dan asupan gizi untuk anak.
Padahal berat badan yang berlebihan justru membuat anak merasa tidak nyaman.
Di antaranya anak menjadi sulit bergerak, merasa cepat lelah dan bahkan merasa tidak percaya diri karena bentuk tubuhnya yang berbeda dari teman-temannya.
Tak hanya itu saja, obesitas pada anak pun berpotensi ‘mengundang’ berbagai macam penyakit kronis jika Mama tidak segera mengubah pola makan dan aktivitas anak.
Penyakit apa saja yang menyerang anak obesitas? Berikut Popmama.com telah merangkumnya!
1. Asma
Pixabay/Coltsfan
Salah satu resiko dari kelebihan lemak tubuh adalah lemak yang menekan paru-paru dan memaksanya untuk bekerja lebih keras. Sehingga anak akan sulit bernapas, napas pendek hingga bagian dada yang terasa nyeri.
2. Diabetes
Pixabay/Stevepb
Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak pun berpotensi terserang penyakit diabetes jika pola makannya buruk. Biasanya, anak-anak rentan terkena diabetes tipe 2 yang berakar pada penerapan pola hidup yang tidak sehat.
Ciri-ciri penyakit ini diantaranya penurunan berat badan yang drastis, sering merasa haus dan lapar dan sering buang air kecil.
Editors' Pick
3. Kardiovaskular
Pixnio/Bicanski
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti gorengan, ternyata tak hanya memicu obesitas saja lho, Ma, tetapi juga berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskular di masa depan.
Sebab, kandungan minyak dan lemak yang terdapat pada makanan memicu timbulnya plak pada pembuluh darah. Jika pola makan seperti ini terus diterapkan, peluang anak untuk terserang penyakit kronis seperti jantung dan stroke akan lebih besar.
4. Perlemakan hati non-alkohol
en.wikipedia.org/CC0
Gangguan kesehatan ini bukannya disebabkan oleh alkohol lho, Ma, melainkan organ hati yang tertutup lemak. Hal ini menyebabkan anak-anak sering mengeluh sakit di perut kanan bagian atas, mual dan tubuh cepat merasa lelah.
5. Kolesterol dan darah tinggi
Pixabay/Suju
Obesitas juga menyebabkan arteri karotis dan jumlah kolesterol dalam tubuh tidak normal. Sebab, terdapat banyak lemak di dalam pembuluh darah, sehingga mampu menimbulkan pembengkakan pada pembuluh darah.
Atasi obesitas pada anak sejak dini
Pixabay/Silviarita
Efek obesitas pada anak mungkin tidak akan langsung terlihat saat ini. Namun, jika Mama tidak segera mengubah pola makan dan gaya hidupnya, bukan tidak mungkin jika di masa depan anak akan mengalami gangguan kesehatan kronis yang telah disebutkan di atas.
Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi obesitas pada anak, diantaranya :
Terapkan pola hidup sehat. Hindari memberikan makanan tinggi lemak kepada anak, seperti junk food, makanan instan, makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi dan gorengan. Disarankan untuk memasak makanan dengan cara merebus, mengukus atau menumis untuk mengurangi konsumsi minyak yang berlebih pada makanan. Berikan makanan bergizi yang kaya akan protein dan vitamin serta susu tinggi kalsium guna mendukung kecerdasan otak sekaligus memperbaiki metabolisme tubuhnya.
Olahraga teratur. Ajak anak untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki mengitari komplek rumah, jogging, bermain basket atau futsal. Aktivitas fisik membantu membakar lemak tubuh dan membuat tubuh menjadi sehat dan bugar.
Istirahat yang cukup. Sangat penting untuk memastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup. Aktivitasnya di sekolah sudah sangat melelahkan, maka imbangi dengan waktu istirahat yang cukup. Namun, sebaiknya beri jeda sekitar satu jam antara waktu makan dan tidur, agar tubuh memiliki waktu untuk memproses makanan dan lemak yang masuk ke tubuh.
Jadi, jangan anggap remeh berat badan anak ya, Ma. Lebih baik mengatur pola makan dan gaya hidupnya sejak dini daripada anak terkena penyakit kronis di kemudian hari.