Media sosial digemparkan oleh video viral di Instagram yang memperlihatkan seorang laki-laki dewasa datang ke rumah seorang anak berusia 12 tahun yang dikenalnya lewat game online Roblox.
Anaknya yang masih berusia 12 tahun ternyata mengundang laki-laki dewasa ke rumah hanya karena perkenalan lewat game online populer, yaitu Roblox.
Kejadian ini terekam dan dibagikan melalui akun Instagram @f2cmedia dan dengan cepat menyebar luas yang memperingatkan orangtua di seluruh dunia akan bahaya yang mengintai dari balik layar game online.
Berikut Popmama.com telah merangkum kejadian anak 12 tahun undang laki-laki dewasa dari Roblox ke rumahnya.
1. Anak 12 tahun mengundang laki-laki dewasa lewat obrolan game Roblox
Instagram.com/roblox
Kisah ini dimulai ketika seorang anak perempuan berusia 12 tahun bermain Roblox, sebuah game yang sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja.
Lewat fitur obrolan dalam game, anak tersebut berkenalan dengan seseorang yang ternyata bukan teman sebayanya, melainkan seorang laki-laki dewasa.
Laki-laki tersebut dengan lihai membangun komunikasi yang tampak santai sehingga akhirnya berhasil mengajak anak tersebut untuk mengunjungi rumahnya.
Editors' Pick
2. Datang dengan resleting celana terbuka
Pexels/Odonata Wellnesscenter
Salah satu hal yang membuat kasus ini semakin mengerikan adalah penampilan laki-laki tersebut saat tiba di rumah.
Dalam video yang diunggah di Instagram oleh akun @f2cmedia, disebutkan bahwa laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam tersebut datang dengan resleting celana yang terbuka.
Hal ini membuat banyak orangtua merasa merinding. Sebab, kehadiran laki-laki asing tersebut bukan hanya sekadar "main-main", melainkan mengandung potensi bahaya serius bagi keselamatan anak.
3. Kurangnya sistem pengawasan
Pexels/Cottonbro Studio
Setelah mengetahui bahwa anaknya telah mengundang laki-laki dewasa ke rumah, sang ibu tampak sangat syok.
Game Roblox pun tak lepas dari sorotan tajam. Banyak orangtua di seluruh dunia menyuarakan keresahan yang sama, bahwa sistem keamanan dalam game tersebut masih jauh dari kata cukup untuk melindungi anak-anak dari bahaya predator digital.
Meski Roblox mengklaim memiliki berbagai fitur keamanan, seperti filter percakapan dan kontrol orangtua, kenyataannya masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk mendekati anak-anak tanpa sepengetahuan orangtua.
4. Laporan serupa dari ribuan orangtua
Pexels/Cottonbro Studio
Kekhawatiran terhadap anak-anak yang bermain game online semakin meningkat. Tak hanya terjadi pada kasus ini, namun ribuan orangtua di berbagai belahan dunia juga mengaku pernah mengalami atau mendengar kisah serupa.
Banyak dari mereka melaporkan adanya interaksi yang mencurigakan, di mana anak-anak berkomunikasi dengan akun-akun yang tidak semestinya berhubungan dengan usia mereka.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan dan pengawasan platform game digital yang selama ini dianggap sebagai sarana hiburan semata.
5. Orangtua harus lebih aktif mengawasi
Pexels/Julia M Cameron
Kejadian ini seharusnya jadi alarm bagi orangtua untuk tidak hanya memberi izin main game, tapi juga terlibat dan mengawasi apa yang anak lakukan di dalamnya.
Mulai dari dengan siapa mereka ngobrol, game apa yang dimainkan, hingga durasi mereka mengaksesnya.
Pastikan juga Mama dan Papa tahu password akun game anak, siapa saja yang ada dalam daftar teman mereka, serta aktifkan fitur parental control jika ada.
Penting sekali untuk mengedukasi anak bahwa mereka tidak boleh memberi informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, bahkan nama sekolah kepada siapa pun yang mereka temui secara online.
Jelaskan juga bahwa tidak semua orang di internet adalah teman, dan bahwa beberapa orang bisa berpura-pura demi mendekati si Kecil
Yuk, lebih peduli dan waspada, Ma. Bukan untuk membatasi, tapi untuk melindungi. Anak-anak masih butuh bimbingan agar mereka tumbuh dengan aman, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Semoga bermanfaat!