Siswa SD Kelas 1 di Virginia Tembak Gurunya
Anak 6 tahun ini sudah dicurigai, tragedi penembakan ini bukan pertama kalinya
14 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus kriminal yang melibatkan anak di bawah umur masih saja terus terjadi. Tak seperti mayoritas tragedi yang terjadi di Indonesia dimana si Kecil adalah korban kekerasan.
Di Virginia, Amerika, Serikat, seorang anak belia menjadi pelaku kejahatan. Ia masih duduk di Sekolah Dasar (SD) dan berumur enam tahun.
Ironisnya peristiwa kriminal tersebut terjadi di kawasan instansi pendidikan, yakni di sekolah tempat anak itu menuntut ilmu. Tepatnya di dalam ruang kelas anak tersebut dan korban penembakan anak enam tahun itu adalah gurunya.
Padahal seharusnya sekolah menjadi tempat yang aman bagi si Kecil agar ia nyaman ketika belajar.
Di sekolah juga menjadi wadah pembelajaran budi pekerti dan hal-hal positif lainnya.
Tujuannya supaya anak kelak tumbuh menjadi seseorang yang pintar secara intelektual serta berakhlak dan bermoral.
Inilah ulasan Popmama.com tentang anak SD di Virginia tembak gurunya.
Pengawas Sekolah Sudah Mencurigai Anak Itu Tapi Gagal Temukan Senjata di Dalam Tasnya
Kejadian mengenaskan itu terjadi di Richneck Elementary School, Newport News, Virginia.
Beberapa jam sebelum kejadian, pengawas sekolah mendapat laporan adanya indikasi anak kelas 1 itu membawa senjata ke sekolah. Pihak keamanan sekolah pun menggeledah tas punggung anak laki-laki tersebut.
Sayangnya, mereka tak menemukan apa pun dan anak enam tahun itu dibiarkan lolos.
Hingga saat ini, pihak sekolah belum memberikan keterangan dan tanggung jawab kepada korban atas peristiwa mengerikan ini.
Dilansir dari Insider, menurut pengacara Erin Davis yang bekerja di Brady Center untuk Prevent Gun Violence mengungkapkan sekolah memiliki kewajiban untuk bertindak atas setiap kemungkinan munculnya berbagai ancaman yang membahayakan warga sekolah.
"Jika sebuah sekolah mengetahui adanya ancaman, maka 100 persen sekolah itu harus bertindak guna memastikan tidak ada kekerasan yang akan terjadi," tambahnya.
Editors' Pick
Patut Dicontoh Sikap Guru Amankan Murid Lainnya Usai Ditembak Pelaku
Meskipun sudah lolos tahap pemeriksaan oleh pihak keamanan, entah dari mana anak SD itu tiba-tiba mengeluarkan pistol saat di ruang kelas. Ia pun langsung menembak gurunya, Abigail Zwerner, yang berada di ruangan tersebut.
Insting Zwerner sebagai “orangtua di sekolah” secara spontan muncul untuk melindungi siswanya. Walaupun sudah tertembak, ia masih memikirkan keselamatan dan keamanan murid-muridnya.
Abigail Zwerner lantas membawa semua siswanya ke tempat yang aman. Setelah itu, barulah Zwerner dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan.
Dikutip The Washington Post, kondisi Zwerner sempat mengalami masa kritis dan hampir tak terselamatkan. Namun, ia berhasil pulih dan kondisinya perlahan stabil.
Sekolah Sudah Tiga Kali Alami Insiden Penembakan
Peristiwa penembakan murid kepada gurunya ini bukan pertama kalinya terjadi di kawasan sekolah umum di Newport News ini. Dalam setengah tahun terakhir, terhitung sudah terjadi tiga kali peristiwa penembakan.
Oleh sebab itu, George Parker selaku Kepala Sekolah Richneck Elementary School akan mengubah sistem keamanan di distrik tersebut. Bahkan ke depannya, ia akan mewajibkan para siswa menggunakan tas transparan berbahan plastik.
Tak hanya itu, Lisa Surles-Law sebagai Ketua Dewan Sekolah akan memasang detektor logam di lingkungan sekolah guna memperketat keamanan.
Pengacara Sebut Pihak Sekolah Berpotensi Digugat Tapi Pelaku Akan Sulit Diproses Hukum
Sampai saat ini pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan fakta dan berusaha menyusun kronologi kejadian. Meskipun prosesnya masih “kabur”, Pengacara Erin Davis menyatakan pihak sekolah berpotensi digugat.
Dengan alasan peristiwa murid tembak guru ini sangat membahayakan. Selain itu, mengingat dengan mudahnya anak enam tahun lolos membawa pistol ke sekolah.
Walaupun sekolah kemungkinan besar diperkarakan di meja persidangan tetapi pelaku akan sulit diadili hukum. Meskipun pada kenyataannya Virginia tak memiliki batasan minimum menuntut anak di bawah umur.
Tapi akan nampaknya akan sulit mengadili anak usia enam tahun bahkan untuk kasus penembakan yang tergolong kejahatan berat.
Pengacara Ed Booth menuturkan hal ini karena anak tersebut dianggap tidak cukup kompeten untuk disidang. Sehingga akan sulit untuk menanyakan niat atau tujuan anak itu melakukan tindakan kriminal tersebut.
Menurutnya, anak seusia itu belum memiliki pemahaman yang baik dari konsep sebab-akibat. Penjelasan ini juga didukung dengan fakta bahwa anak usia enam tahun tidak diizinkan bersaksi apalagi menjadi terdakwa sebuah kasus.
Itulah informasi mengenai anak SD di Virginia tembak gurunya.
Peristiwa ini menjadi evaluasi bagi orangtua untuk memperhatikan kembali pola asuh yang diterapkan, perilaku Mama dan Papa, apa yang si Kecil tonton dan bagaimana lingkungan pergaulannya.
Pastikan semuanya merupakan hal-hal positif ya. Usia tersebut rentan sekali anak mencontoh sesuatu yang ia lihat.
Baca Juga:
- Seorang Anak Selamat dari Penembakan Massal di Thailand, Ini Kisahnya
- Penembakan di Thailand, 34 Orang Tewas dan 20 Diantaranya Anak-Anak
- Keberanian Bocah 10 Tahun yang Selamatkan 2 Adiknya dari Adu Tembak