Apa itu Rheumatoid Arthritis? Autoimun yang Pernah Dialami Enzy Storia
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun, berikut penjelasan, penyebab, serta pengobatannya
26 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Enzy Storia resmi dipersunting Maulan Kasetra pada 20 Mei 2023 lalu. Pernikahan keduanya cukup mengejutkan publik karena terbilang cukup mendadak. Meskipun pada kenyataannya momen sakral tersebut sudah dipersiapkan secara matang sejak beberapa waktu lalu.
Banyak potret yang dibagikan oleh para sahabat. Mulai dari momen Enzy Storia dilamar oleh sang kekasih, kebersamaan merayakan bridal shower, sampai proses pembuatan busana pengantin khas Minang oleh desainer ternama Indonesia.
Semua itu tertutup rapat dan terkesan rahasia bahkan hubungan Enzy dengan Diplomat Muda ini tidak terekspos sama sekali.
Perempuan berusia 30 tahun ini sudah berpacaran selama dua tahun, lho. Dua sejoli ini berkomitmen menjalankan hubungan jarak jauh (LDR) antara Indonesia-Amerika Serikat.
Enzy Storia Divonis Mengidap Penyakit Autoimun ini pada Tahun 2010
Kesuksesan karier dan percintaan yang Enzy miliki saat ini ternyata tak mudah. Ia juga pernah berada di titik terendah dalam hidupnya saat meraih impiannya. Pada usia 17 tahun, Enzy Storia divonis mengidap penyakit autoimun rheumatoid arthritis (RA). Alhasil, anggota geng Blackpunk ini harus mengonsumsi obat-obatan selama bertahun-tahun.
Enzy juga memaparkan dalam podcast di kanal Youtube Daniel Mananta Network bahwa akibat penyakit tersebut ia kesulitan berjalan hingga terpincang-pincang. Ia bercerita, “Pertama kali yang aku rasakan adalah badan aku kaku satu badan.
Kakunya tuh kayak abis gym atau olahraga terus besoknya badannya sakit-sakit itu. Nah, ini sakitnya tiga kali atau lima kali lipat dari itu.”
Biasanya badannya akan kaku saat bangun di pagi hari yang berlangsung selama kurang lebih satu jam. Selain itu, ia juga merasakan kulitnya perih seperti teriris jika disentuh. Enzy juga mengatakan kerap timbul ruam merah “kembar” di kedua tangannya.
Kala itu, Enzy Storia harus mengonsumsi obat anti inflamasi sebanyak 12 butir per hari. Ia juga menceritakan ketika mengetahui tentang penyakit autoimunnya itu dari internet, ia cukup syok.
Dari tulisan yang ia baca, penyakit RA ini bisa menyebabkan kelumpuhan. Padahal, ia masih ingin bersekolah bahkan melanjutkan pendidikan di jenjang perkuliahan.
“Aku jadi anak yang berubah banget pada saat itu. Enzy yang ceria banget jadi lebih murung. Suka gak masuk sekolah juga karena badan aku suka kaku selama sejam jadinya telat datang ke sekolah. Lumayan menghambat akademis aku juga pada saat itu,” jelas perempuan berzodiak Leo ini.
Lalu apa sebenarnya penyakitautoimun rheumatoid arthritis (RA) itu? Berikut Popmama.com sampaikan ulasannya di bawah ini.
Apa Itu Penyakit Rheumatoid Arthritis?
Dikutip Centers for Disease Control and Prevention, rheumatoid arthritis termasuk penyakit autoimun sehingga sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja akan menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan peradangan berupa pembengkakan yang menimbulkan rasa nyeri di bagian tubuh tertentu.
Peradangan akan merusak tulang rawan yang sejatinya berfungsi sebagai peredam kejut di bagian persendian. Alhasil, sedikit demi sedikit tulang akan terkikis yang mengakibatkan rusaknya jaringan sendi. Dalam jangka panjang, RA membuat seseorang mengalami penurunan keseimbangan hingga kelumpuhan.
Umumnya RA menyerang persendian, terutama di tangan, pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, kaki, dan jari-jari kaki. Penderita penyakit autoimun ini berpotensi memengaruhi kinerja organ lain, seperti paru-paru, jantung, dan mata.
Editors' Pick
Faktor Risiko Rheumatoid Arthritis
Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab rheumatoid arthritis. Dilansir Mayo Clinic, dokter berasumsi tampak ada komponen genetik dalam penyakit ini. Namun, gen manusia tidak benar-benar menjadi penyebab utama. Pasalnya, ada reaksi dari faktor lingkungan, seperti infeksi virus atau bakteri tertentu, yang bisa memicu RA.
Meskipun begitu, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi seseorang terpapar penyakit autoimun ini. Beberapa faktor risiko tersebut, yaitu:
- Usia. Rheumatoid arthritis bisa terjadi pada usia berapa saja. Seiring bertambahnya umur maka potensinya akan semakin tinggi. Khususnya bagi orang dewasa di atas usia 60 tahun.
- Jenis Kelamin. Perempuan mempunyai potensi dua hingga tiga kali lebih besar dibandingkan laki-laki.
- Genetik atau Keturunan. Potensi RA juga tinggi apabila ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit autoimun ini. Bayi yang lahir dengan membawa gen genotipe kelas II HLA (human leukocyte antigen) dapat memperbesar terjangkit RA.
- Kebiasaan Merokok. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa merokok sigaret meningkatkan risiko seseorang terkena RA dan dapat memperburuk penyakit.
- Obesitas. Seseorang yang kelebihan berat badan akan semakin besar peluangnya mengidap rheumatoid arthritis.
Gejala Penyakit Rheumatoid Arthritis
Tubuh akan secara otomatis memunculkan gejala-gejala atas setiap masalah kesehatan. Dimana setiap penyakit mempunyai ciri khas tertentu yang bisa memudahkan dokter untuk mendiagnosisnya secara tepat. Melansir Cleveland Clinic, berikut tanda-tanda rheumatoid arthritis, antara lain:
- Mengalami nyeri, bengkak, dan kaku di lebih dari satu sendi.
- Kaku, terutama di pagi hari atau setelah duduk lama.
- Nyeri dan kaku pada persendian yang sama di kedua sisi tubuh.
- Mengalami kelelahan ekstrim.
- Kelemahan.
- Demam.
- Penurunan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan.
Pengobatan yang Bisa Dilakukan Pasien Rheumatoid Arthritis
Seperti pengakuan Enzy Storia, untuk mendiagnosis penyakit autoimun tidak boleh self diagnose. Melainkan perlunya pengecekan laboratorium yang akan ditafsirkan oleh dokter sehingga diagnosisnya akurat.
Dikutip NHS.UK, hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa 100 persen menyembuhkan rheumatoid arthritis. Tak perlu berkecil hati, masih ada pilihan pengobatan lainnya yang bisa kamu lakukan.
Tujuan pengobatan ini membantu para pasien supaya bisa menjalani hidup secara normal sehingga tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, untuk mengurangi rasa nyeri atau kaku akibat penyakit autoimun ini.
- Mengonsumsi obat-obatan secara teratur. Hal ini membantu untuk meredakan gejala dan menghambat kondisi RA yang semakin parah.
- Melakukan fisioterapi atau terapi okupasi. Perawatan ini bertujuan agar pasien tetap bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Alhasil, masih bisa beraktivitas seperti biasanya.
- Operasi. Tujuannya untuk memperbaiki sendi akibat RA yang terlanjur berkembang lebih buruk.
Komplikasi Penyakit Akibat Rheumatoid Arthritis
Dalam mengobat penyakit autoimun ini harus sangat disiplin agar kondisinya tidak bertambah buruk. Atau mungkin berakibat terjadi komplikasi masalah kesehatan lainnya. Mengutip Mayo Clinic, beberapa gangguan kesehatan akibat buruknya penanganan RA meliputi:
- Osteoporosis
- Nodul reumatoid
- Mata dan mulut menjadi kering. Penderita RA sangat mungkin mengidap sindrom Sjogren, yaitu menurunkan tingkat kelembapan di bagian mata dan mulut.
- Infeksi virus, seperti influenza, pneumonia, herpes zoster, dan COVID-19.
- Komposisi tubuh yang tidak normal. Proporsi lemak terhadap massa tanpa lemak seringkali lebih tinggi pada orang yang menderita rheumatoid arthritis, bahkan pada mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) normal.
- Carpal tunnel syndrome. RA akan mempengaruhi pergelangan tangan dan peradangan dapat menekan saraf yang melayani sebagian besar tangan dan jari.
- Masalah jantung, karena RA dapat meningkatkan risiko arteri mengeras dan terhambat.
- Paru-paru. Orang dengan RA memiliki peningkatan risiko peradangan dan jaringan parut pada jaringan paru-paru menyebabkan sesak napas progresif.
- Limfoma, yakni kanker darah yang berkembang di sistem kelenjar getah bening.
Itulah ulasan mengenai penyakit autoimun rheumatoid arthritis yang pernah dialami oleh Enzy Storia. Penangan medis dibutuhkan secepat mungkin guna menghambatnya kondisi RA berkembang menjadi lebih buruk.
Lakukan pengobatan dengan disiplin supaya penyakit autoimun ini dapat terkendali bahkan bisa mencapai titik kesembuhan.
Baca Juga:
- Detail Kebaya Lamaran Enzy Storia, Bersongket Aceh & Melayu Peranakan
- Classic Glam Look, Ini Dia Rahasia Makeup saat Akad Nikah Enzy Storia
- 8 Persamaan Pernikahan Enzy Storia dan Jessica Mila, Banyak Kemiripan