Langkah Penyelamatan saat Anak Tenggelam yang Harus Diketahui
Kemampuan berenang jadi cara paling efektif untuk menyelamatkan dan menghindari kejadian tenggelam
30 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peristiwa tenggelam sangat mungkin terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan, angka kematian akibat drowning relatif tinggi dibandingkan kecelakaan lainnya. Mayoritas korban kasus tenggelam adalah anak usia di bawah lima tahun, tepatnya 1-4 tahun.
DR. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K) selaku Ketua UKK ERIA IDAI mengatakan kejadian tenggelam atau terseret air sejatinya tidak perlu terjadi. Karena ada beberapa tindakan preventif yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan korban tenggelam tersebut. Kemampuan ini lebih dikenal water survival skill.
“Keahlian ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang sehingga orangtua perlu mempunyai kemampuan ini lalu mengajarkannya kepada si Kecil,” tambah dr. Ririe.
Kekhawatiran tersebut membuat World Health Organization menetapkan setiap tanggal 27 Mei untuk memperingati World Emergency Day. Atas dasar itulah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan briefing media tentang pentingnya langkah penyelamatan saat tenggelam yang harus Mama dan Anak tahu.
Simak ulasan Popmama.com di bawah ini ya.
Tenggelam di Air Tawar Lebih Berbahaya daripada Air Asin
Peristiwa tenggelam erat kaitannya dengan kegiatan berenang maupun bermain air. Dimana aktivitas tersebut kerap Mama dan Papa lakukan sebagai ajang rekreasi bersama si Kecil. Belum lagi menjamurnya tempat-tempat kolam renang yang menyediakan berbagai wahana bermain air yang memanjakan si Anak.
dr. Ririe mengatakan ada dua kondisi kecelakaan di air, yaitu tenggelam dan hampir tenggelam. Hampir tenggelam adalah kematian akibat asfiksia yang disebabkan oleh aspirasi cairan yang terjadi dalam 24 jam setelah peristiwa tenggelam di air.
Sementara kondisi tenggelam merupakan seseorang yang masih dalam keadaan hidup lebih dari 24 jam setelah peristiwa tenggelam di air.
Tahukah Mama bahwa potensi tenggelam di air tawar lebih besar dari pada di laut. dr. Ririe menjelaskan ketika anak maupun orang dewasa tenggelam di air tawar makan akan langsung masuk ke paru-paru. Alhasil, paru-paru akan dipenuhi air dan akhirnya collabs. Saat itu, tidak ada udara sehingga menyulitkan untuk bernapas.
“Sementara tenggelam terjadi di air laut, air akan menyebabkan paru-paru mengembang atau membengkak. Sehingga masih ada sedikit ruang untuk kesempatan bernapas. Oleh karena itu, kejadian hampir tenggelam lebih banyak terjadi di air laut,” tambahnya.
Selain itu, kondisi air laut lebih aman dari bahaya tenggelam ada hubungannya dengan Hukum Archimedes. Dimana setiap benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas yang sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
“Jadi, kalau massa (berat) benda kurang dari air laut akan mengambang. Jika lebih berat akan tenggelam. Nah, umumnya berat badan manusia lebih rendah jadi biasanya akan mengambang,” tutur dr. Ririe.
Meskipun begitu, bukan berarti Mama dan Papa membiarkan si Kecil bebas berenang di pantai atau laut tanpa pelampung maupun life jacket ya.
Editors' Pick
Faktor Penyebab Seseorang Tenggelam
Dokter spesialis anak juga menuturkan faktor terbesar kasus tenggelam karena korban tidak mempunyai kemampuan berenang yang baik.
Ia sangat menyarankan setidaknya setiap orangtua mampu berenang secara baik. Sehingga mereka bisa melakukan penyelamatan atau drowning prevention ketika anaknya hampir tenggelam. Dengan begitu, angka kematian akibat tenggelam bisa menurun.
Tak hanya itu, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan tenggelam antara lain:
- Tidak mempunyai keahlian berenang dengan baik
- Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
- Ketidakmampuan seseorang akibat hipotermia, syok, cedera, serta kelelahan. Paling sering terjadi adalah keram pada bagian kaki mengingat kaki merupakan tumpuan saat seseorang berenang
- Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang
- Perahu atau kapal tenggelam secara tiba-tiba
- Terperangkap atau terjerat di dalam air
- Menenggelamkan tubuh dengan sengaja sebagai upaya Bunuh diri