5 Dampak Buruk Jika Anak Terlalu Lama Belajar Selama Pandemi Covid-19
Anak usia sekolah masih membutuhkan perhatian dari orangtua
23 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Faktanya, seorang anak banyak belajar lewat tantangan-tantangan yang dihadapinya setiap hari. Artinya, orangtua perlu memberikan dukungan penuh dalam membantu perkembangannya.
Ya, apalagi anak-anak di usia sekolah sudah harus bisa diajak belajar sejak dini.
Setidaknya orangtua juga harus memerhatikan keinginan anak yang masih ingin bermain maupun menonton TV.
Nah, berikut Popmama.com berikan 5 dampak buruk yang bisa terjadi jika anak terlalu lama belajar :
1. Anak mengalami stres dan depresi
Sebenarnya ketika anak terus dipaksa untuk belajar, akibatnya akan berdampak pada munculnya stres.
Hal ini bisa terjadi karena anak tidak mendapat keseimbangan antara kewajiban belajar dengan aktivitas yang bersifat senang-senang.
Jika anak mengalami stres dalam waktu yang lama dan orangtua kurang memerhatikannya, maka ia akan mudah mengalami depresi.
Sedangkan depresi adalah sebuah penyakit mental ditandai dengan kelainan mood yang memengaruhi perasaan, cara berpikir dan berperilaku anak.
Editors' Pick
2. Anak hilang semangat dan tidak aktif bergerak
Faktanya, anak usia 6-12 tahun akan membutuhkan waktu tidur sebanyak 9-12 jam per hari.
Tetapi kadang masalah muncul, di mana anak harus tidur agak malam dikarenakan tuntutan dari orangtua untuk belajar.
Sedangkan jika anak kurang tidur, ini dapat menyebabkan kelelahan, tidak bergairah bangun di pagi hari dan menghilangnya rasa semangat di dalam dirinya.
Bahkan saat di sekolah maupun di rumah, hal tersebut berdampak menjadikan anak hilang semangat dan tidak aktif bergerak.