5 Solusi Tepat untuk Anak yang Malas Sekolah
Aduh, baru masuk sekolah kok sudah malas ya?
10 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hal yang paling menyenangkan bagi anak adalah bermain. Namun jika ia sudah melebihi batas waktu bermainnya hingga malas melakukan kegiatan lainnya, maka orangtua harus bertindak tegas.
Apalagi kalau si Anak juga jadi malas sekolah. Sedangkan belajar merupakan aktivitas rutin dari seorang anak dan sekolah sebagai sarana perkembangannya secara kognitif serta sosial. Beberapa anak menganggap bahwa sekolah itu sangat membosankan.
Nah, Mama yang sedang membesarkan si Anak pada usia sekolahnya pasti suka kebingungan di saat anak tidak mau masuk sekolah dan pada dasarnya anak yang malas sekolah memiliki pola pikir berbeda dari orangtuanya.
Banyak faktor yang buat mereka malas sekolah, seperti terlalu asik bermain gadget, menonton TV, dan lain sebagainya.
Akan tetapi jika dibiarkan tentu prestasinya akan menurun di sekolah. Berikut akan dikupas cara-cara tepat mengatasi anak yang malas sekolah:
1. Beri motivasi
Keinginan yang lebih kuat untuk bermain hingga menyebabkan anak malas sekolah membuat kemungkinan tak dapat penambahan ilmu. Sebagai langkah awal Mama harus sabar dan memberi motivasi kepada mereka untuk membantu serta membimbingnya.
Jangan sampai membentaknya agar menuruti perintah Mama. Dan juga jangan biarkan rasa malasnya menjadi kebiasaan buruk.
Berusahalah membantu si Anak keluar dari zona itu dengan cara mendidik yang baik agar rasa malasnya tidak berkelanjutan.
Editors' Pick
2. Memberi struktur belajar yang baik
Banyak orangtua kebingungan saat anak malas belajar.
Mama bisa mencoba untuk lebih santai saat ia pulang sekolah, dengan kata lain tidak memaksanya belajar lagi sesudah sepulang sekolah yang menyebabkan ia jadi enggan untuk pergi ke sekolah. Karena pada dasarnya anak dapat diarahkan dengan baik, salah satunya memberi struktur belajar yang baik.
Buatkan jadwal yang harus dipatuhi olehnya dengan konsekuensi. Dan biarkan ia memilih waktu yang disukai untuk belajar. Sehingga tahu akan kewajibannya dan tidak merasa terbebani untuk rajin sekolah.