5 Solusi untuk Atasi Konflik Anak dan Gurunya
Wah, ada apa ya kok tiba-tiba anak mama mogok sekolah?
11 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sekolah merupakan lembaga pendidikan untuk membuat anak menjadi lebih berkarakter dan mendapat ilmu.
Namun sayangnya, untuk mencapai hal yang kita inginkan itu dibutuhkan proses yang tidak mudah.
Apalagi yang namanya anak kecil, orangtua kerap kali kesulitan memberikan pengertian pada mereka ketika memotivasi mereka untuk sekolah.
Salah satu kendala yang biasa terjadi yaitu anak mama tidak mau masuk sekolah karena takut kepada gurunya.
Mungkin guru terlalu tegas atau membuat anak mama tidak nyaman, sehingga ia segan atau takut. Jika anak mama mogok sekolah atau nilainya turun gara-gara konflik dengan guru ini, Mama sebaiknya langsung turun tangan.
Simak yuk 5 tips yang bisa diterapkan untuk menghadapi anak malas masuk sekolah karena takut dengan gurunya.
1. Mendengarkan keluhan anak
Sebagai langkah awal, yaitu Mama harus menyempatkan waktu untuk mendengarkan curhatan anak tentang gurunya.
Duduklah berdua dengannya dengan menikmati segelas teh hangat atau kue kesukaan si Anak. Dengan suasana yang tenang maka Mama bisa menanyakan apa yang dia takutkan tentang guru di sekolahnya.
Cara ini dapat memberi dampak baik yang sangat signifikan, lho. Dimana orangtua dapat mendengarkan pengalaman mereka dan anak jadi merasa dihargai.
Jika si Anak sudah terbuka dengan Mama, ia pun akan menceritakan pengalaman yang didapatkan di sekolahnya. Posisikan diri Mama sebagai pendengar dan sabarlah saat anak sedang menceritakan awal konflik dengan guru.
Sangat mungkin terjadi, anak salah paham dengan tindakan guru. Misalnya, jika ia dimarahi guru karena menganggu teman.
Berikan reaksi netral di awal sehingga Mama bisa menggali sebanyak-banyaknya kebenaran dari pengalaman si Anak. Setelah itu, luangkan waktu untuk mengetahui permasalahan dari sisi guru yang marah.
Jika sang Guru memberikan hukuman atas kesalahan anak, tugas Mama ialah mengajarinya mencari solusi supaya kesalahannya tidak terulang lagi. Selain itu juga, beri mereka pemahaman bahwa hukuman tersebut bertujuan agar dia bisa belajar lebih pintar.
Editors' Pick
2. Memberi gambaran yang menyenangkan
Alasan anak enggan masuk sekolah karena takut pada sang Guru, mungkin kesan pertama yang ada di lubuk hatinya adalah tidak ada Mama yang mendampinginya. Selain itu anak takut sekolah sering kali tidak disadari oleh orangtua, akibatnya orangtua memaksa si Anak agar tetap sekolah meski sudah terlihat muram.
Nah, dukungan orangtua sangat mereka perlukan.
Untuk itu berilah gambaran tentang sekolah, bahwa sekolah itu menyenangkan dan terdapat para guru yang akan memberikan ilmu untuk masa depannya yang cemerlang.
Kemaslah sebuah cerita untuk membentuk kesan di benak mereka bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan dan sangat bermanfaat.
3. Memotivasi anak
Langkah selanjutnya yang bisa Mama lakukan ialah memberikan motivasi kepada anak akan alasan yang singkat dan mudah dipahami. Gunakan pendekatan agar si Anak mau mendengarkan penjelasan Mama.
Misalnya saja tentang suksesnya seorang dokter, tanamkan pada anak bahwa dalam kehidupan ini haruslah mengenyam bangku sekolah terlebih dahulu untuk bisa mencapai cita-cita.
Nah, dengan sekolah inilah anak akan mulai belajar rasa percaya diri.
Beri pemahaman juga bahwa sekolah akan memberikan masa depan yang cerah untuknya.
Dengan begitu mereka harus membuang rasa takut pada guru di sekolah agar bisa melanjutkan kegiatan belajar.
4. Komunikasi dengan guru di sekolah
Salah satu langkah yang harus orangtua lakukan adalah komunikasi dengan guru di sekolah.
Cara tersebut akan mempererat rasa percaya orangtua kepada para guru.
Di saat itulah orangtua juga dapat mengatasi keluhan-keluhan yang dirasakan anak.
Tidak ada salahnya meminta bantuan guru untuk melakukan pendekatan dengan cara yang sedikit berbeda. Hal ini bertujuan agar hubungan anak dengan guru tersebut tidak ada lagi hal yang ditakutkan.
Dengan begitu harapan orangtua pada seorang guru yaitu mampu menjaga, mendidik dan mengasuh anak mama sebaik orangtua di rumah.
5. Apresiasi anak
Apabila anak sudah mulai kembali masuk sekolah dan belajar lebih giat, maka jangan lupa memberikan apresiasi kepada mereka akan keberhasilannya mengalahkan rasa takut.
Apresiasi ini tidak harus berupa barang, lho. Ada banyak hal sederhana yang bisa dilakukan dan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Mama dapat memeluk, mencium dan sebuah pujian yang orangtua persembahkan untuk prestasi yang sudah mereka raih.
Sekecil apapun apresiasinya ialah agar anak termotivasi untuk mengulangi hal yang benar di kemudian hari.
Saat anak mengurung diri tidak mau sekolah, cobalah bertanya kepadanya dari hati ke hati. Sebab jika bertanya dengan bernada marah maka justru membuat mereka tertutup.