Khawatir Kecerdasan Emosi Anak Terhambat karena PJJ? Ini 6 Tipsnya!
Mudah kok, Ma. Asal disiplin
7 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Khawatir dengan perkembangan kecerdasan emosi anak selama pembelajaran jarak jauh (PJJ)? Wajar kok, Ma. Apalagi dengan kondisi seperti ini, si Kecil jadi nggak bisa berinteraksi dengan teman-temannya secara langsung. Jelas, ini juga bisa menghambat kecerdasan emosi anak.
Tapi, Mama jangan terlalu khawatir. Jumat lalu (26/3), Popmama.com menggelar webinar yang bertajuk “Kunci Cerdas Fisik dan Emosi untuk Generasi Unggul” bersama Founder Rumah Konsultasi Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, M. Psi, Psikolog dan Medical Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi. Mereka memaparkan segudang tips agar anak tetap bisa meningkatkan kecerdasan emosi meski PJJ. Apa saja itu?
1. Sediakan waktu quality time bersama anak
Di sesi webinar ini, dr. Helmin Agustina Silalahi menjelaskan bahwa kondisi pandemi seperti ini memang memengaruhi banyak hal. Mulai dari kondisi tumbuh-kembang anak, orang tua yang stres, risiko nutrisi yang nggak terpenuhi, dan lain sebagainya. Buat Mama yang merasakan hal ini, pasti lagi mengangguk kecil nih!
Lalu, apa solusinya? Pertama, Mama perlu menyediakan quality time bersama anak. Selain belajar, Mama dan Papa juga harus jadi teman baginya. Interaksi yang ditimbulkan juga dapat menstimulasi kecerdasan si Kecil. Bebas kok melakukan apa saja, bisa dengan bermain bersama, memasak atau aktivitas lain yang si Kecil sukai. Tapi syaratnya, jangan screen time atau menatap layar lagi ya!
2. Atur ulang lokasi belajar anak agar nggak membosankan
Ya, namanya juga anak-anak, pasti lebih gampang bosan deh. Bahkan, posisi belajar yang terus menerus tak diubah, juga bisa memberikan rasa bosan pada anak. Biasanya, anak akan cenderung ingin suasana yang baru dan ingin merasakan hal-hal baru.
Oleh karena, itu mengatur ulang lokasi belajar pun sangat disarankan. Nuansa berubah, suasana berubah, mood juga berubah. Jadi, dengan begitu si Kecil juga akan menjadi semangat belajar kembali. Lebih rajin malah!
Editors' Pick
3. Nutrisi dan asupan nggak boleh dilupakan
Ini juga sangat penting, Ma! Saskhya menjelaskan kalau nutrisi yang terpenuhi tentu akan mengembangkan kemampuan otak. Tentu saja dengan kaidah piramida makanan yang harus dipenuhi seperti 4 sehat 5 sempurna, jadi kemampuan kognitif anak akan tetap terjaga.
Mama juga bisa mendapatkan berbagai nutrisi tersebut dengan Cerebrofort Gold dalam bentuk sirup. Cerebrofort Gold ini merupakan sirup multivitamin lengkap untuk membantu tumbuh kembang, metabolisme dan juga kesehatan anak karena memiliki kandungan minyak ikan, vitamin A, B kompleks, C, D, serta mineral lainnya yang dapat membantu perkembangan otak anak.
Selain itu, Cerebrofort Gold juga dilengkapi dengan lysine, Vitamin A, Vitamin B kompleks, dan mineral lainnya. Dengan mengikuti saran dan dosis pemakaian, Cerebrofort Gold ini dijamin aman kok untuk diberikan sebagai multivitamin anak setiap harinya.
Yang menariknya lagi, Cerebrofort juga hadir dengan varian terbarunya dan yang pasti disukai si Kecil, yaitu Cerebrofort Marine Gummy. Selain mengandung minyak ikan, juga memiliki tekstur yang chewy dengan rasa buah-buahan yang dapat dinikmati anak.
Jadi, si Kecil nggak ada alasan untuk nggak minum multivitamin ‘kan? Cek informasi selengkapnya di @cerebrofort.id dan follow juga ya, Ma! Karena bakal ada promosi menarik lainnya dan banyak aktivitas yang dapat Mama ikuti!
Oh iya kalau Mama ingin langsung mendapatkan Cerebrofort Marine Gummy bisa langsung kunjungi Kalbe Consumer Health Store di Tokopedia dan Shopee!
4. Tanyakan perasaan anak sehari-hari
Ini wajib nggak boleh dilewatkan, karena ini juga bisa mengasah emosi anak. Kok bisa? Iya dong, karena dengan bertanya tentang perasaan anak secara langsung, bisa membuat anak belajar tak hanya menerima, tapi juga memahami dan mengelola perasaan-perasaan yang datang kepadanya. Baik itu sedih, senang, khawatir, kecewa, marah, dan lain sebagainya adalah perasaan yang harus dikelola.
Lewat interaksi ini Mama bisa sedikit demi sedikit mengajarkan pengelolaan emosi bagi anak. “Karena biasanya kecerdasan emosional itu nyambung banget dengan independensi anak di masa depan. Anak yang memiliki kecerdasan emosi baik bisa menyelesaikan masalah sendiri jika dihampiri masalah,” jelas Saskhya.
5. Ajak anak aktif berkegiatan fisik
Selama PJJ, anak memang jadi berkurang nih intensitasnya untuk interaksi fisik dengan teman sebayanya. Tapi bukan berarti ia juga harus berkurang ‘kan interaksi dengan Mama dan Papa di rumah? Coba deh lakukan kegiatan fisik di rumah bersamanya secara rutin. Selain kegiatan fisik ini sangat disukai si Kecil, tanpa sadar ini bisa jadi salah satu cara untuk memberikan stimulus.
Saskhya memberikan tips mungkin bisa bermain role play atau bermain peran. Seperti bermain peran sebagai chef, penjual, dokter, dan lain sebagainya yang bisa dilakukan bersama. Hal ini tentu juga memberikan rangsangan bagi si Kecil tak hanya mengembangkan fisik tetapi juga emosinya.
6. Istirahat bagi anak wajib banget dilakukan
Yap, istirahat yang cukup bagi anak juga penting. Apalagi saat melakukan PJJ yang selalu melihat layar dengan waktu yang cukup lama. Waktu istirahat ini bisa dilakukan dengan formula umur anak dikali 3 menit. Jadi, misalnya anak umur 5 tahun maka dikali 3 menit berarti waktu istirahatnya adalah 5-15 menit. Ini bisa membantu anak untuk bisa semangat lagi saat melakukan pembelajaran lagi.
Nah, menurut Mama apalagi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan fisik dan emosi anak saat situasi belajar online seperti ini? Tulis di kolom komentar, ya! Jangan lupa juga share ke teman Mama lainnya! (WEB)