Dampak yang Terjadi bila Orangtua Terlalu Protektif pada Anak
Inilah yang akan terjadi bila terlalu protektif pada anak, Ma!
13 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan harapan kedua orangtua.
Tidak jarang orangtua menjadi protektif terhadap anak karena khawatir anak-anak akan menjalani hidupan yang melenceng dari yang diharapkan orangtuanya.
Orangtua pun biasanya juga akan selalu memberikan sesuatu pada anak sehingga anak hanya perlu menjalankannya saja.
Namun, tahukah Mama bila sikap tersebut dapat menjadi berlebihan? Sikap over protektif merupakan tindakan yang tidak baik. Pola asuh seperti ini sangat tidak tepat diberikan pada anak.
Hal ini karena sikap seperti ini sebenarnya dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi perkembangan anak.
Selain itu, dengan memiliki sifat terlalu protektif juga dapat berpengaruh buruk pada kesehatan baik psikis ataupun fisik anak. Biasanya orangtua yang terlalu protektif akan ikut campur dengan seluruh masalah dan kehidupan anak.
Salah satunya seperti orangtua yang membatasi pergerakan anak atau aktivitas anak di sekolah, melarang anak bermain, tidak boleh menentukan pilihan anak sendiri, dan membuat peraturan yang terlalu berlebihan sehingga anak merasa terkekang.
Berikut ini Popmama.com sudah merangkum dampak yang terjadi bila orangtua terlalu protektif pada anak yang perlu Mama ketahui.
1. Anak menjadi penakut dan tidak percaya diri
Orangtua yang terlalu protektif dapat berdampak buruk pada anak kedepannya. Salah satunya adalah membuat anak menjadi penakut. Anak memiliki ketakutan secara berlebihan terutama bila hal tersebut berhubungan dengan keinginan orangtuanya.
Selain itu, anak juga dapat merasa takut apabila suatu saat tidak lagi berada di bawah bayang-bayang orangtuanya. Hal ini karena selama ini anak selalu berada di bawah pengaruh orangtua, yang akhirnya ketika ia dewasa ia pun tidak berani untuk memilih dan mengambil resiko.
Tentunya hal ini merupakan salah satu tanda anak menjadi kurang percaya diri. Pada masa kanak-kanak, adanya proses tumbuh dan kembang anak sangat penting dalam membentuk kepribadian setiap individunya.
Apabila saat kecil ia tidak dibiasakan menghadapi masalahnya sendiri maka ketika dewasa ia pun akan sulit mengambil keputusan dalam hal apapun. Hal ini terjadi karena ketika kecil orangtua selalu memberikan hasil dan pilihan yang sudah di atur oleh orangtuanya.
Menurut studi oleh Cambridge University Press, menjelaskan bahwa anak yang dibesarkan oleh orangtua yang terlalu protektif dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang berkecil hati, tidak percaya diri, tidak memiliki inisiatif dan takut untuk mengambil resiko.
Editors' Pick
2. Selalu bergantung kepada orang lain
Dampak negatif lainnya dari orangtua yang terlalu protektif adalah membuat anak menjadi tidak mandiri dan selalu bergantung dengan orang lain. Hal ini terjadi karena semasa kecil orangtua selalu memberikan bantuan pada anak sehingga ia tidak mau berusaha sendiri.
Tindakan ini tentunya berdampak pada anak ketika ia mulai dewasa. Ia pun akhirnya memiliki ketergantungan dan tidak bisa lepas dari orangtuanya.
Selain itu, anak pun menjadi tidak dewasa karena ia tidak dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri. Bahkan, ketika ada masalah anak pun kerap tidak mau menyelesaikan masalahnya sendiri.
Hal ini biasanya terjadi karena dulunya orangtua selalu mencampuri segala urusan anak, sehingga ia pun tidak dapat terlatih dalam mengambil keputusan dan menentukan solusi sendiri karena terlalu mengandalkan orangtuanya.