Jenis Kekerasan yang pada Anak yang Sering Terjadi
Anak yang mendapat kekerasan akan membuat mental dan psikis anak terganggu
18 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara sengaja maupun tidak, orangtua pernah melakukan kekerasan terhadap anak. Hal ini biasanya terjadi karena orangtua yang emosian atau anak yang tidak sengaja melakukan kesalahan.
Namun, tahukah Mama bahwa kekerasan yang dilakukan orangtua pada anak dapat berdampak buruk pada anak mama sendiri.
Akibatnya dapat mengganggu mental anak dan membuat anak menjadi penakut. Tidak hanya itu, bagi anak yang sudah mendapatkan kekerasan sedari kecil biasanya akan mempengaruhi sikap perilaku anak di masa depan.
Kekerasan pada anak tidak hanya berupa kekerasan fisik, namun juga dapat berupa kekerasan emosional dan lain sebagainya.
Lalu, apa saja bentuk atau jenis kekerasan pada anak? Berikut Popmama.com sudah merangkumnya. Simak penjelasannya yuk, Ma!
1. Adanya kekerasan emosional
Kekerasan yang terjadi pada anak tidak hanya melalui kekerasan secara fisik, namun juga ada kekerasan emosional. Dampak dari kekerasan ini akan memberi pengaruh yang besar terhadap mental anak.
Bentuk kekerasan yang berdampak pada mental anak ini bermacam-macam, seperti merendahkan anak, berteriak pada anak, mengancam anak, mempermalukan anak baik secara personal maupun dimuka umum, dan lain sebagainya.
Selain itu, tidak memberi perhatian, menyepelekan, bahkan tidak pernah menyayangi atau memeluk anak juga termasuk pada kekerasan secara emosional.
Anak yang mendapat kekerasan secara emosional akan mempengaruhi sikap dan mentalnya. Ciri-ciri anak yang terkena kekerasan secara emosional diantaranya:
- Merasa kehilangan percaya diri
- Sering mengalami sakit kepala dan sakit perut secara tiba-tiba
- Lebih memilih menyendiri dan menjauhi aktivitas sosial
- Mengalami perkembangan emosional yang cukup lambat
- Sering membolos
- Kehilangan semangat
- Prestasi menurun
- Sering terlihat gelisah
- Lebih sering menghindar
- Mengalami stres dan depresi
Editors' Pick
2. Menelantarkan anak
Tahukah Mama bahwa menelantarkan anak termasuk dalam jenis kekerasan? Sebagai orangtua sudah seharusnya kita merawat, melindungi, dan memberi kasih sayang sepenuh hati kepada anak.
Orangtua yang tidak melaksanakan kewajibannya tersebut dapat disebut telah menelantarkan anak.
Hal ini karena anak sendiri berhak untuk mendapatkan perlindungan dan perhatian penuh dari orangtuanya. Maka sudah sepatutnya lah orangtua memberikan hak tersebut pada anak.
Secara tidak langsung, mungkin beberapa orangtua secara tidak sadar pernah melakukannya walaupun dalam kurun waktu yang sebentar. Ciri-ciri anak yang biasanya ditelantarkan oleh orangtua terdiri dari:
- Anak memiliki kebiasaan yang buruk
- Merasa acuh tak acuh terhadap sekitar
- Mengalami pertumbuhan badan yang tidak baik
- Kekurangan perlengkapan dan kebutuhan lainnya
- Prestasi yang menurun
- Tidak mendapat perawatan secara medis maupun emosional
- Mudah marah dan frustasi
- Merasa takut dan gelisah
- Berat badan turun tanpa sebab
- Memiliki tingkat kebersihan yang buruk