Kesalahan Pola Asuh Orangtua yang Membuat Anak Jadi Penakut
Kesalahan dalam pola asuh dapat membuat anak menjadi orang yang penakut
14 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa anak ada yang tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mandiri dan pemberani, tetapi ada pula yang menjadi penakut dan tidak percaya diri.
Anak yang memiliki kepribadian yang penakut tentu terkadang membuat orangtua menjadi kewalahan sendiri, terutama ketika anak sudah mulai memasuki usia remaja dan dewasa.
Tidak hanya membuat orangtua menjadi bingung, teman sebayanya pun juga akan menganggap anak sebagai orang yang manja dan tidak mandiri.
Anak yang penakut akan selalu memilih berada di belakang orangtuanya. Sehingga anak pun tidak memiliki kebebasan dalam melangkah dan mengambil keputusan.
Penyebab anak menjadi penakut biasanya terdiri dari beberapa faktor. Namun, janganlah Mama mencoba menyalahkan anak secara keseluruhan. Karena bisa saja penyebab anak menjadi penakut berasal dari faktor yang tidak sengaja Mama tanamkan pada anak.
Ingin tahu apa saja?
Berikut Popmama.com sudah merangkum apa saja kesalahan pola asuh yang membuat anak menjadi penakut. Simak informasinya yuk, Ma!
1. Orangtua selalu membesarkan potensi terjadinya bahaya
Orangtua pasti selalu merasa takut apabila terjadi sesuatu yang dilakukan oleh anaknya. Sehingga sering memberikan penjelasan mengenai potensi bahaya apa saja yang dapat terjadi ketika anaknya melakukan sesuatu.
Namun, beberapa orangtua selalu memberi penjelasan yang berlebihan terhadap potensi yang akan dihadapi anak.
Hal ini kerap membuat anak menjadi takut dan tidak berani mencoba.
Misalnya seperti orangtua yang melarang anaknya mengeluarkan tangan ketika berada di dalam mobil. Beberapa orangtua pasti akan melebih-lebihkan akibat dari bahaya tersebut dengan berkata, “Jangan keluarin tangannya, nanti bisa kepotong.”
Dengan mengatakan hal tersebut tentu akan membuat anak menjadi takut.
Padahal orangtua dapat memberi penjelasan yang masuk akal pada anak, seperti nanti akan membahayakan pengguna jalan yang lain.
Editors' Pick
2. Orangtua selalu melebih-lebihkan kesalahan yang anak lakukan
Terkadang ada beberapa alasan yang membuat anak menjadi takut apabila ia melakukan kesalahan.
Salah satunya adalah orangtua yang membesar-besarkan masalah anak. Dalam melakukan sesuatu hal, tentu anak akan mencoba hal baru yang belum pernah ia lakukan.
Beberapa hal tersebut tentu tidak semuanya dapat berhasil secara langsung. Bahkan, tidak jarang anak akan mengalami kegagalan selama berkali-kali.
Pada proses ini, anak sedang belajar mencoba sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Namun, karena mengalami kesalahan orangtua menjadi memarahi anak dan tak jarang jadi melebih-lebihkan hingga membawa masalah yang sebelumnya.
Orangtua yang tidak sabaran terhadap proses tumbuh kembang anak akan menjadi marah terhadap anak.
Misalnya seperti anak yang mencoba membawa gelas atau piring kotor dan terjatuh. Orangtua akan marah dan kemudian juga membahas kesalahan yang sebelumnya anak lakukan.
Tentu, hal ini akan membuat anak menjadi takut dan tidak berani untuk mencoba. Jika hal ini terjadi, orangtua pun pasti akan kesulitan dan kerepotan kedepannya. Maka baik bagi orangtua untuk menasehati anak dengan pelan-pelan.